Rezim Pemerintahan Suriah Runtuh, Dollar AS Tekan Rupiah
JAKARTA, - Nilai tukar rupiah melemah terhadap dollar AS pada Senin (9/12/2024) pagi hari.
Salah satu penyebab rupiah melemah adalah ketidakpastian global yang kembali meningkat, pasca jatuhnya pemerintahan Suriah di bawah kepemimpinan Bashar al-Assad.
Mengacu data Bloomberg, kurs mata uang Garuda berada di level Rp 15.850 per dollar AS pada Senin pukul 09.40 WIB. Rupiah melemah sekitar 0,03 persen dari posisi penutupan sebelumnya.
Baca juga: IHSG Menguat di Awal Sesi, Rupiah Lesu
Runtuhnya rezim kepemimpinan Presiden Suriah Bashar al-Assad menjadi salah satu pemicu dollar AS terarpresiasi.
Berakhirnya kepemimpinan keluarga Assad di Suriah selama 50 tahun memicu eskalasi ketidakpastian geopolitik di kawasan Timur Tengah.
"Konflik yang memanas di Timur Tengah, dengan jatuhnya Ibu kota Suriah ke tangan pemberontak bisa memicu kekhawatiran pasar bahwa ekskalasi akan berlanjut," ujar Analis pasar uang, Ariston Tjendra, dalam keterangannya.
Baca juga: IHSG Menguat di Awal Sesi, Rupiah Lesu
Selain itu, penguatan indeks dollar AS juga disebabkan oleh arah kebijakan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed), yang masih belum menentu. Ariston bilang, data teranyar non-farm payroll (NFP) di Negeri Paman Sam menunjukan hasil yang lebih baik dari proyeksi pasar.
Di sisi lain, tingkat kepercayaan konsumen AS pada periode Desember menunjukan perbaikan, ke level 74. Data-data perekonomian yang positif itu membuat The Fed memiliki ruang lebih besar untuk menurunkan tempo pemangkasan suku bunga acuannya.
"Dan beberapa petinggi The Fed yang berbicara du akhir pekan kemarin mengomentari peluang The Fed memperlambat laju penurunan suku bunga acuannya," tutur Ariston.
Dengan berbagai perkembangan tersebut, Ariston memproyeksi, nilai tukar rupiah tertekan pada awal pekan ini. Kurs rupiah diprediksi melemah ke kisaran Rp 15.880 sampai Rp 15.900 per dollar AS.
Terkini Lainnya
- Rektor UII Menolak Usulan Perguruan Tinggi Kelola Bisnis Tambang
- Mengenal Apa Itu HGB: Pengertian, Dasar Hukum, dan Bedanya dengan SHM
- Dua Sektor Asuransi Ini Jadi Penopang Kinerja Qoala Plus
- Lowongan Kerja ODP BNI untuk Lulusan S1, "Fresh Graduate" Bisa Melamar
- 100 Hari Prabowo-Gibran, Ada BUMN di Balik Diskon Tiket Pesawat hingga MBG
- Langkah Pertamina Trans Kontinental Jaga Kelestarian Lingkungan Pesisir
- Rencana Pembongkaran Pagar Laut di Tangerang, Ini Pihak yang Terlibat
- Lowongan Kerja ODP Bank Mandiri untuk S1 dan S2, Pendaftaran hingga 31 Januari 2025
- Menteri Rosan: Hilirisasi Ciptakan Lapangan Kerja Berkualitas
- Maruarar Ungkap di IKN Banyak Groundbreaking tapi Pembangunan Sedikit
- Menag Nasaruddin Umar Tak Lagi Jadi Komisaris Independen Semen Indonesia
- Perkuat Layanan Bagi PMI, Mandiri Remittance Bakal Luncurkan "Mandiri Remit"
- Riset Core: Ancaman Tarif Trump Bakal Tingkatkan Ekspor ke Indonesia
- BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D4-S1, Simak Kualifikasinya
- Nelayan yang Mengaku Pasang Pagar Laut di Perairan Tangerang Diperiksa
- Turun Rp 5.000 Per Gram, Cek Harga Emas Antam 9 Desember 2024
- Simak Daftar Kurs Rupiah Hari Ini Bank Mandiri sampai CIMB Niaga
- Waspada Ekonomi Global 2025, Ada Potensi Depresi
- IHSG Menguat di Awal Sesi, Rupiah Lesu
- Kemenhub Gelar Mudik Gratis Periode Nataru 2024/2025, Catat Jadwalnya