Rata-rata Tabungan Masyarakat di Bank Turun ke Level Terendah Sepanjang Tahun
JAKARTA, - Nilai rata-rata tabungan masyarakat di bank kembali menyusut pada Oktober 2024. Bahkan, nilai rata-rata tabungan masyarakat mencapai level terendah sepanjang tahun ini.
Berdasarkan data Statistik Sistem Keuangan Indonesia (SSKI) Bank Indonesia (BI), nilai rata-rata tabungan nasabah rumah tangga RI sebesar Rp 4,19 juta pada Oktober 2024.
Nilai itu didapat dengan total nilai simpanan nasabah rumah tangga di bank yang mencapai Rp 2.450,25 triliun dan jumlah rekening mencapai 585 juta.
Baca juga: Keamanan Finansial di Era Digital, Lebih dari Sekadar Punya Tabungan dan Investasi
"Ini merupakan kondisi yang terendah setidaknya sepanjang tahun ini," kata Ekonom Center of Reform on Economic (Core), Yusuf Rendy Manilet, kepada , Senin (9/12/2024).
Menurut Yusuf, turunnya nilai tabungan masyarakat di bank membuktikan, fenomena "makan tabungan" masih berlanjut hingga pengujung 2024.
Masyarakat masih terpaksa untuk mengandalkan tabungannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Baca juga: Soal Fenomena Makan Tabungan, Bos LPS: Tidak Seburuk yang Digembar-gemborkan...
"Memang penurunan DPK ini merupakan salah satu indikasi kuat terkait fenomena di mana masyarakat menggunakan tabungan mereka untuk kebutuhan sehari-hari," ujarnya.
"Sehingga kemampuan untuk kemudian menempatkan dana yang biasa mereka gunakan untuk tabungan itu akhirnya berkurang," sambungnya.
Terkini Lainnya
- BI: Penurunan BI Rate Jadi 5,75 Persen untuk Dorong Pertumbuhan Domestik
- Pelaku Usaha Harus Masuk Marketplace, Menteri UMKM: Suka Tidak Suka Ini Tidak Bisa Kita Bendung
- Naik 5,3 Persen, Impor Indonesia 2024 Capai 233,66 Miliar Dollar AS
- 10.000 Lebih Perusahaan Jepang Bangkrut pada 2024, Tertinggi dalam 11 Tahun
- KAI Tutup 309 Perlintasan Sebidang Sepanjang Tahun 2024
- Kronologi Lengkap WN China Curi 774 Kg Emas di RI Lalu Divonis Bebas
- Tingkat Kemiskinan Turun, Jumlah Penduduk Miskin Indonesai Jadi 24,06 Juta Orang
- Pelemahan Rupiah Lebih Baik Ketimbang Rupee India hingga Baht Thailand
- GovTech untuk Pajak: Antara Efisiensi dan Risiko
- Suku Bunga Acuan BI Turun Jadi 5,75 Persen
- Gakoptindo Komitmen Suplai Tempe-Tahu untuk Makan Bergizi Gratis
- DGWG Pakai Dana IPO untuk Beli Bahan Baku, Dukung Ketahanan Pangan RI
- Neraca Perdagangan RI Surplus 5 Tahun Berturut-turut, 31,04 Miliar Dollar AS pada 2024
- Kemenkeu Siapkan Insentif Kompetitif untuk Pembentukan Family Office
- Pemerintah Sudah Proses Penghapusan Kredit 67.000 UMKM
- Suku Bunga Acuan BI Turun Jadi 5,75 Persen
- Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja hingga 31 Desember 2024, Simak Kualifikasinya
- Trump Mau Naikkan Tarif Impor, Kadin: Tak Bisa Dicegah ...
- Pendidikan Anak di Luar Negeri Butuh Persiapan Keuangan Matang
- Tiga Direktur Unilever Indonesia Mengundurkan Diri, Ini Sebabnya...
- Menteri Rosan Acungkan Jempol Ketika Ditanya Perkembangan Rencana Investasi Apple