pattonfanatic.com

Menteri Rosan: Tinggal 6 Sektor Industri Indonesia yang Tak Boleh Dimasuki Asing

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan P Roeslani memberikan keterangan usai menghadiri Indonesia Europe Investment Summit 2024 di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta pada Senin (9/12/2024).
Lihat Foto

JAKARTA, - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P. Roeslani mengungkapkan, saat ini hanya ada enam sektor industri yang tidak bisa dijadikan lahan investasi untuk pihak asing.

Menurut dia, jumlah tersebut menurun jauh dari data sebelumnya yang mencatat lebih dari 100 bidang industri.

Rosan menyatakan, penurunan ini terjadi setelah pemerintah merevisi daftar negatif investasi sejak 2021. Hanya saja, ia tidak merinci sektor industri yang dimaksud.

"Daftar negatif investasi (DNI) kembali kami revisi sejak akhir tahun 2021 dan 2022. Dari lebih dari 100 industri yang tidak bisa dimasuki pihak asing, kini hanya 6 industri yang tidak bisa dimasuki pihak asing," ujar Rosan dalam sambutannya di acara Indonesia Europe Investment Summit 2024 di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta pada Senin (9/12/2024).

Baca juga: Bos TMMIN Khawatir Industri Otomotif Terperosok jika PPN 12 Persen Diterapkan

"Jadi, pada saat yang sama, jika Anda melihat sekarang, kami banyak menyederhanakan kebijakan dan peraturan tersebut," tuturnya.

Sejalan dengan perbaikan aturan, Rosan menyebut pemerintah memiliki target ambisius untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.

Untuk mendukungnya, investasi memiliki peran yang sangat penting selain dari kontribusi konsumsi domestik.

Rosan mengungkapkan, konsumsi domestik berkontribusi sekitar 53-54 persen terhadap pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, kontribusi investasi terhadap pertumbuhan ekonomi tercatat berperan sebesar 24-25 persen.

Lalu, belanja pemerintah berperan sekitar 8-9 persen terhadap pertumbuhan ekonomi. Terakhir, ada ekspor neto yang berperan sebesar 2 persen untuk pertumbuhan ekonomi.

Dalam pemaparannya, Rosan mengakui bahwa target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen sangat ambisius. Oleh karena itu, hal ini harus didorong dengan hilirisasi dan investasi.

Menurut Rosan, pemerintah sudah mengkaji 28 komoditas yang akan menjadi target hilirisasi, antara lain dari mineral, batu bara, perkebunan, perikanan, kehutanan, dan sebagainya.

"Kami sangat terbuka jika Anda ingin berdiskusi lebih lanjut mengenai hal ini. Jadi sekali lagi, kami sudah melakukan pemetaan, tidak hanya komoditasnya saja, tetapi juga provinsi mana, kota mana yang potensinya sangat besar di Indonesia," kata Rosan kepada para investor asal Eropa.

Baca juga: Menteri Rosan Acungkan Jempol Ketika Ditanya Perkembangan Rencana Investasi Apple

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat