Menteri Rosan: Tinggal 6 Sektor Industri Indonesia yang Tak Boleh Dimasuki Asing
JAKARTA, - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P. Roeslani mengungkapkan, saat ini hanya ada enam sektor industri yang tidak bisa dijadikan lahan investasi untuk pihak asing.
Menurut dia, jumlah tersebut menurun jauh dari data sebelumnya yang mencatat lebih dari 100 bidang industri.
Rosan menyatakan, penurunan ini terjadi setelah pemerintah merevisi daftar negatif investasi sejak 2021. Hanya saja, ia tidak merinci sektor industri yang dimaksud.
"Daftar negatif investasi (DNI) kembali kami revisi sejak akhir tahun 2021 dan 2022. Dari lebih dari 100 industri yang tidak bisa dimasuki pihak asing, kini hanya 6 industri yang tidak bisa dimasuki pihak asing," ujar Rosan dalam sambutannya di acara Indonesia Europe Investment Summit 2024 di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta pada Senin (9/12/2024).
Baca juga: Bos TMMIN Khawatir Industri Otomotif Terperosok jika PPN 12 Persen Diterapkan
"Jadi, pada saat yang sama, jika Anda melihat sekarang, kami banyak menyederhanakan kebijakan dan peraturan tersebut," tuturnya.
Sejalan dengan perbaikan aturan, Rosan menyebut pemerintah memiliki target ambisius untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.
Untuk mendukungnya, investasi memiliki peran yang sangat penting selain dari kontribusi konsumsi domestik.
Rosan mengungkapkan, konsumsi domestik berkontribusi sekitar 53-54 persen terhadap pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, kontribusi investasi terhadap pertumbuhan ekonomi tercatat berperan sebesar 24-25 persen.
Lalu, belanja pemerintah berperan sekitar 8-9 persen terhadap pertumbuhan ekonomi. Terakhir, ada ekspor neto yang berperan sebesar 2 persen untuk pertumbuhan ekonomi.
Dalam pemaparannya, Rosan mengakui bahwa target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen sangat ambisius. Oleh karena itu, hal ini harus didorong dengan hilirisasi dan investasi.
Menurut Rosan, pemerintah sudah mengkaji 28 komoditas yang akan menjadi target hilirisasi, antara lain dari mineral, batu bara, perkebunan, perikanan, kehutanan, dan sebagainya.
"Kami sangat terbuka jika Anda ingin berdiskusi lebih lanjut mengenai hal ini. Jadi sekali lagi, kami sudah melakukan pemetaan, tidak hanya komoditasnya saja, tetapi juga provinsi mana, kota mana yang potensinya sangat besar di Indonesia," kata Rosan kepada para investor asal Eropa.
Baca juga: Menteri Rosan Acungkan Jempol Ketika Ditanya Perkembangan Rencana Investasi Apple
Terkini Lainnya
- IHSG Menanjak di Awal Pekan, Rupiah Menguat
- Ingat, Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Ditutup Hari Ini Pukul 23.59 WIB
- Awal Pekan, Harga Emas Antam Turun Rp 2.000 Per Gram
- Jelang Pelantikan, Donald Trump Luncurkan Koin Meme Kripto
- Harga Emas Terbaru Hari Ini 20 Januari 2025 di Pegadaian
- BTN Rogoh Rp 1,06 Triliun untuk Akuisisi Bank Victoria Syariah
- Gojek dkk Klaim Potongan Insentif Driver Sesuai Aturan Pemerintah
- KA Sancaka Utara Beroperasi sampai Cilacap per 1 Februari, Ini Jadwalnya
- IHSG Bakal Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini
- BTN Akuisisi Bank Victoria Syariah
- Kata Menteri KP, Pagar Laut di Tangerang Sebaiknya Tak Dicabut Dulu, Kenapa?
- Survei Litbang Kompas: Kepuasan Kinerja Pemerintah Bidang Ekonomi dan Kejahteraan Sosial Tinggi
- Survei Litbang Kompas: 100 Hari Prabowo-Gibran, Responden Soroti Kondisi Ekonomi hingga Lapangan Kerja
- Survei Litbang Kompas: Sering Dapat Bansos Jadi Alasan Puas terhadap Pemerintah
- Prudential dan UOB Rilis Asuransi Jiwa untuk Generasi Sandwich
- Pemerintah Tak Impor 4 Komoditas pada 2025, Ada Beras hingga Garam
- Cara Urus Sertifikasi Halal Melalui BPJPH, Gratis Bagi UMK yang Penuhi Kriteria
- Rata-rata Tabungan Masyarakat di Bank Turun ke Level Terendah Sepanjang Tahun
- Menko Airlangga Laporkan 3 KEK yang Investasinya Masih Minim kepada Presiden Prabowo
- Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja hingga 31 Desember 2024, Simak Kualifikasinya