pattonfanatic.com

Khawatir Kondisi Ekonomi, Masyarakat RI Lebih Melek Investasi hingga Pensiun

Ilustrasi investasi emas.
Lihat Foto

JAKARTA, - Kekhawatiran masyarakat terhadap kondisi perekonomian Indonesia membuat tingkat literasi keuangan semakin meningkat.

Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh studi UOB dengan Boston Consulting Groups dalam laporan bertajuk ASEAN Consumer Sentiment Study (ACSS) 2024.

Laporan yang melibatkan 1.000 konsumen dari berbagai kelompok demografi itu mengkukapkan, konsumen Indonesia semakin merasakan ketidakpastian terhadap kondisi ekonomi saat ini dibandingkan tahun lalu.

Baca juga: Menakar Kondisi Ekonomi Indonesia 2025 di Bawah Pemerintahan Baru

Ilustrasi ekonomi, perekonomian. SHUTTERSTOCK/TIPPAPATT Ilustrasi ekonomi, perekonomian.
Studi itu menunjukkan, lebih banyak konsumen merasa tidak yakin (26 persen, naik tiga persen dari 2023), khawatir (25 persen, naik sembilan persen dari 2023), dan cemas (18 persen, naik tujuh persen dari 2023) terhadap keadaan ekonomi Indonesia.

"Kekhawatiran terhadap resesi juga meningkat, dengan hampir tiga dari empat konsumen Indonesia mengatakan bahwa mereka yakin resesi akan terjadi dalam enam hingga 12 bulan ke depan, naik tiga poin persentase dari tahun lalu dan lebih tinggi dari rata-rata regional sebesar 71 persen," tulis UOB, dalam keterangannya, dikutip Senin (9/12/2024).

Selain itu, inflasi yang meningkat dan biaya rumah tangga juga mendorong pesimisme dan tetap menjadi masalah utama keuangan bagi masyarakat Indonesia.

Permasalahan keuangan itu pun terefleksikan dari temuan yang menunjukan, hampir separuh responden mengaku kemampuan untuk menabungnya terdampak, dengan Gen Z menjadi kelompok yang paling merasakan tekanan.

Baca juga: Sebut Kondisi Ekonomi RI Positif, Prabowo: Kita Sering Kurang Bersyukur...

"Demikian pula, 40 persen responden melaporkan adanya tantangan dalam menyisihkan uang untuk investasi, dan kelompok mass aflluent merupakan kelompok yang paling terdampak (43 persen)," tulis UOB.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat