Harga MinyaKita Melambung, Bapanas: Presiden Prabowo Perintahkan BUMN Pangan Kuasai Stok dan Distribusi
JAKARTA, - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan perintah Presiden Prabowo Subianto terkait harga MinyaKita yang melambung.
Arief mengatakan, Presiden Prabowo meminta Perum Bulog ikut terjun untuk mendistribusikan MinyaKita.
“Beliau (Prabowo) menyampaikan secara tegas, MinyaKita dibantu oleh BUMN bidang pangan, khususnya Bulog. Ya (meskipun) selama ini kan Bulog, RNI (ID Food) dapat,” kata Arief saat ditemui di kantor Kemenko Pangan, Graha Mandiri, Jakarta Pusat, Senin (9/12/2024).
Arief mengatakan, pada hari ini, pihaknya mengadakan rapat dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian untuk membahas distribusi MinyaKita.
Baca juga: Mendag Bantah Dugaan MinyaKita Dijual Curah
“Jadi stok (MinyaKita) ini biar dikuasai tanda kutip oleh BUMN, supaya bisa didistribusikan dan kami bisa kontrol sesuai dengan harga yang ditetapkan (HET) Rp 15.700,” kata Arief.
Arief menyebutkan, distribusi ke Indonesia timur, khususnya Papua Tengah dan Papua Pegunungan, menjadi fokus pemerintah.
“Tadi salah satu fokusnya adalah Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan lain-lain, karena di situ yang perlu intervensi dari kita semua. Jadi ini masalahnya kan biasa distribusi,” tutur Arief.
“Tadi salah satu fokusnya adalah Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan lain-lain, karena di situ yang perlu intervensi dari kita semua. Jadi ini masalahnya kan biasa distribusi,” ucap dia.
Dikutip dari Kompas.id, sejak awal Juli 2024, harga rata-rata MinyaKita naik 5,56 persen, minyak goreng curah 9,49 persen, dan minyak goreng kemasan premium 1,9 persen.
Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (Kemendag), per 2 Desember 2024, harga rerata nasional MinyaKita Rp 17.100 per liter, minyak goreng curah Rp 17.300 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp 21.500 per liter.
Adapun dalam rapat pengendalian inflasi yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri, Senin (2/12/2024), Deputi III Bidang Perekonomian Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono menduga ada lima penyebab harga MinyaKita masih tinggi.
Pertama, rantai distribusi MinyaKita lebih panjang dari seharusnya.
Kedua, harga minyak goreng dipengaruhi mahalnya harga minyak sawit mentah (CPO).
Ketiga, permintaan MinyaKita meningkat.
Lantaran harga minyak goreng curah lebih mahal, banyak konsumen beralih membeli MinyaKita.
Terkini Lainnya
- Tingkatkan Ketahanan Ekonomi Nasional, Pemerintah Optimalisasi Kebijakan DHE SDA
- Kurs Rupiah Hari Ini di 5 Bank Besar Indonesia
- Pagar Laut di Tangerang Dibongkar Bertahap, Diperkirakan sampai 10 Hari
- Rombongan Kadin Bertolak ke India, Soroti 5 Sektor untuk Investasi
- Sudah Periksa Nelayan yang Mengaku Pasang Pagar Laut, KKP Belum Ungkap Hasilnya
- Starbucks Indonesia Klarifikasi Larangan Pakai Fasilitas Tanpa Beli dan PHK
- IHSG dan Rupiah Menanjak di Awal Sesi Perdagangan
- Naik Lagi Rp 15.000 Per Gram, Cek Harga Emas Antam 22 Januari 2025
- Diskon Tiket Pesawat untuk Mudik Lebaran Tunggu Arahan Prabowo
- Harga Emas Terbaru Hari Ini 22 Januari 2025 di Pegadaian
- Menteri KP Buru Pemasang Pagar Laut, bila Ketemu Bakal Didenda
- Bersih-bersih Developer Nakal untuk Lancarkan Program 3 Juta Rumah
- 9 Kapal dan 900 Aparat Gabungan Bersiap Bongkar Pagar Laut di Tangerang
- Trump Pertimbangkan Tarif 10 Persen untuk China, Berlaku 1 Februari 2025
- Pemerintah Diminta Tinjau Lagi Aturan Tahan 100 Persen DHE Setahun
- Pagar Laut di Tangerang Dibongkar Bertahap, Diperkirakan sampai 10 Hari
- KAI Siapkan 40.782 Perjalanan Kereta Selama Nataru 2024/2025
- Sambut Libur Nataru 2024/2025, KAI Siapkan Layanan Eksklusif dan Keamanan Terpadu
- Indeks Saham dan Nilai Tukar Mata Uang Korsel Anjlok Imbas Gejolak Politik
- Kebutuhan Beras 2025 Diproyeksi 31 Juta Ton, Zulhas: Kalau Tak Ada Halangan, Kita Tak Akan Impor
- Pemerintah Pangkas Impor Garam Industri pada 2025