Awal Sesi, IHSG Melemah
JAKARTA, - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona negatif pada awal sesi perdagangan di Bursa Efe Indonesia (BEI) Selasa (10/12/2024).
Pergerakan ini berbeda dengan pergerakan bursa Asia lainnya.
Mengacu pada data RTI, indeks saham nasional sebenarnya dibuka di zona positif, yakni di level 7.448,77.
Namun demikian, indeks saham langsung terkoreksi, di mana pada pukul 09.22 WIB, IHSG terkoreksi 0,23 persen ke level 7.416,70.
Baca juga: IHSG Menguat Tembus Level 7.400, Rupiah Melemah
Selaras dengan koreksi tersebut, mayoritas saham pada pagi hari ini juga terkoreksi.
Tercatat 226 saham bergerak di zona merah, 207 saham menguat, dan 202 lainnya stagnan.
Pada awal perdagangan hari ini, volume saham yang diperdagangkan mencapai 3,63 miliar saham, dengan nilai transaksinya mencapai Rp 3,64 triliun.
Jika dilihat berdasarkan sektornya, indeks saham industri terkoreksi paling dalam, yakni sebesar 0,64 persen.
Mengekor, indeks sektor kesehatan turun 0,4 persen, sektor keuangan terkoreksi 0,38 persen, dan sektor energi merosot 0,38 persen.
Di sisi lain, indeks saham material dasar menguat paling tinggi, yakni sebesar 0,91 persen.
Lalu, indeks saham sektor konsumer non-primer naik 0,32 persen, dan indeks saham infrastruktur menguat 0,28 persen.
Pergerakan IHSG pada pagi hari ini berbeda dengan pergerakan bursa saham Asia besar lainnya.
Tercatat indeks Nikkei menguat 0,13 persen, Shanghai Komposit menguat 1,50 persen, serta Hang Seng Hong Kong naik 1,28 persen.
Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) kompak ditutup melemah pada perdagangan Senin (9/12/2024) waktu setempat.
Tercatat Dow Jones turun 0,54 persen, S&P 500 terkoreksi 0,61 persen, serta Nasdaq turun 0,62 persen.
Baca juga: Jajaran Direksi Borong Saham MARK
Terkini Lainnya
- Naik 5,3 Persen, Impor Indonesia 2024 Capai 233,66 Miliar Dollar AS
- 10.000 Lebih Perusahaan Jepang Bangkrut pada 2024, Tertinggi dalam 11 Tahun
- KAI Tutup 309 Perlintasan Sebidang Sepanjang Tahun 2024
- Kronologi Lengkap WN China Curi 774 Kg Emas di RI Lalu Divonis Bebas
- Tingkat Kemiskinan Turun, Jumlah Penduduk Miskin Indonesai Jadi 24,06 Juta Orang
- Pelemahan Rupiah Lebih Baik Ketimbang Rupee India hingga Baht Thailand
- GovTech untuk Pajak: Antara Efisiensi dan Risiko
- Suku Bunga Acuan BI Turun Jadi 5,75 Persen
- Gakoptindo Komitmen Suplai Tempe-Tahu untuk Makan Bergizi Gratis
- DGWG Pakai Dana IPO untuk Beli Bahan Baku, Dukung Ketahanan Pangan RI
- Neraca Perdagangan RI Surplus 5 Tahun Berturut-turut, 31,04 Miliar Dollar AS pada 2024
- Kemenkeu Siapkan Insentif Kompetitif untuk Pembentukan Family Office
- Pemerintah Sudah Proses Penghapusan Kredit 67.000 UMKM
- Menteri UMKM Lantik Pejabat Eselon I di Pasar Tanah Abang
- Gaji UMR Malang 2025, Baik Kota Maupun Kabupaten Malang
- Suku Bunga Acuan BI Turun Jadi 5,75 Persen
- Harga Emas di Pegadaian Terbaru Hari Ini 10 Desember 2024
- Prabowo: Inflasi di Bawah 3 Persen Suatu Prestasi...
- PPN 12 Persen untuk Barang Mewah: Pajak Kaya atau Beban Baru?
- [POPULER MONEY] Waspada Ekonomi Global 2025 | Tiga Direktur Unilever Indonesia Mengundurkan Diri
- Elektrifikasi Transportasi, Kunci Indonesia Capai Nol Emisi Karbon 2060