Carro Raih Investasi Strategis dari Woori, Catat Pertumbuhan EBITDA 11 Kali Lipat pada 2024
![Ilustrasi mobil bekas.](https://asset.kompas.com/crops/DiVYs44K0LNAVcdYGAtb4Vz25Qg=/90x60:810x540/1200x800/data/photo/2024/07/01/6681dc9430a34.jpg)
JAKARTA, – Carro, platform jual beli mobil bekas online di Asia Pasifik, EBITDA tertinggi sepanjang sejarah sebesar 43 juta dollar Singapura (32 juta dollar AS), atau sekitar Rp 500 miliar pada 2024. Jumlah ini meningkat 11 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
Aaron Tan, Co-Founder sekaligus Group CEO Carro, menyatakan bahwa keberhasilan ini mencerminkan keunggulan model bisnis berbasis ekosistem yang diterapkan perusahaan.
"Kami fokus pada ekspansi margin pasar, penjualan silang produk, dan layanan tambahan untuk menciptakan aliran pendapatan berulang. Dengan teknologi seperti AI dan machine learning, kami berada dalam posisi kuat untuk meningkatkan skala bisnis secara berkelanjutan," ujarnya, melalui keterangan pers, Selasa (10/12/2024).
Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan margin laba kotor (Gross Profit Margin/GPM) menjadi 12 persen, naik dari 8 persen di tahun fiskal 2023.
Bisnis fintech Carro, Genie Financial Services, juga mencatat pertumbuhan positif dengan rasio kredit macet (Non-Performing Loans/NPL) di bawah 0,5 persen.
Baca juga: Modalku dan Carro Umumkan Investasi di Bank Index
Investasi Strategis dari Woori Venture Partners
Carro juga mengumumkan investasi strategis dari Woori Venture Partners, perusahaan modal ventura terkemuka asal Korea Selatan. Investasi ini akan memperkuat ekspansi Carro di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Alan Ang, Direktur Woori Venture Partners, menyebut Carro sebagai pemimpin di sektor yang berpotensi besar untuk berkembang.
"Kemampuan mereka untuk tumbuh secara menguntungkan menjadi bukti komitmen mereka. Kami senang menjadi mitra strategis Carro dan membantu mereka mencapai pertumbuhan tahap berikutnya," kata Alan.
Baca juga: Pasar Otomotif Lesu, Perusahaan Pembiayaan Beralih ke Mobil Bekas dan Dana Tunai
Ernest Chew, Chief Financial Officer Carro, menambahkan bahwa kemitraan dengan Woori mendukung model bisnis fintech yang dikembangkan Carro. "Kami berkomitmen menutup kesenjangan di pasar dan meningkatkan inklusi keuangan," ujarnya.
Sebagai informasi, selama 12 bulan terakhir, Carro memperluas kehadirannya ke tujuh pasar baru, termasuk Hong Kong dan Jepang. Di Indonesia, pasar mobil bekas diperkirakan mencapai 56,3 miliar dollar AS pada 2024 dan 74,4 miliar dollar AS pada 2029, memberikan peluang besar bagi Carro untuk terus tumbuh.
Dengan dukungan investasi baru ini, Carro optimis untuk terus memperkuat posisinya sebagai pemain utama di industri mobil bekas serta meningkatkan inovasi di sektor otomotif, fintech, dan insurtech.
Terkini Lainnya
- Dorong Kemandirian Ekonomi Umat, DMI Gandeng UMKM
- Cara Top Up DANA dari BCA dan Biayanya
- Manajemen PIK 2 Buka Suara soal Pagar Bambu Misterius di Laut
- Rincian Biaya Ganti Kartu Debit ATM BCA Terbaru Tahun 2025
- ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik lewat Reverse Vending Machine
- Dukung Gerakan Satu Juta Pohon, KAI Logistik Tanam 1.200 Pohon di Wilayah Operasional
- Tutup Layanan Marketplace, Bukalapak Bisa Makin Untung?
- Cara Beli Tiket Proliga 2025 di PLN Mobile
- Simak, Ciri-ciri Lowongan Kerja Palsu Menurut Kemenaker
- Bukalapak Tutup Layanan Produk Fisik, Mendag Bilang Begini
- Gaji UMR Bojonegoro 2025 dan Daerah Lain di Seluruh Jatim
- 22 Persen Pekerjaan Saat Ini Akan Terdisrupsi oleh AI
- Gaji UMR Magetan 2025 dan Kenaikannya 5 Tahun Terakhir
- KAI Bakal Rilis Gapeka 2025, Waktu Perjalanan Kereta Makin Singkat
- Budi Arie Sebut Anggaran Makan Bergizi Gratis Akan Ditingkatkan
- Manajemen PIK 2 Buka Suara soal Pagar Bambu Misterius di Laut
- Perjalanan Bakmi GM yang Diakuisisi Grup Djarum, Berdiri Sejak 1959
- Pemerintah Dorong Pemanfaatan Gas untuk Capai Swasembada Energi
- Manulife Syariah Indonesia Resmi Beroperasi, Dorong Pertumbuhan Keuangan Syariah di Indonesia
- Jasa Marga Sebut Tak Ada Diskon Tarif Tol Libur Nataru
- PPN 12 Persen Bakal Dikenakan ke Barang Mewah, Ekonom: Harusnya dari Jauh-jauh Hari...