Defisit APBN 2025 Ditargetkan Rp 616 Triliun, Sri Mulyani Pastikan Berhati-hati Tarik Utang Baru
JAKARTA, - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 akan dikelola dengan hati-hati, termasuk penarikan utang untuk pembiayaan APBN.
Dalam APBN 2025, pemerintah dan DPR RI telah menyepakati pendapatan negara sebesar Rp 3.005,1 triliun dan belanja negara sebesar Rp 3.621,3 triliun.
Untuk itu, Sri Mulyani memastikan defisit APBN 2025 dapat dikelola sesuai target sebesar Rp 616,2 triliun atau 2,53 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Baca juga: Makin Lebar, Defisit APBN Capai Rp 309,2 Triliun Per Oktober 2024
Salah satunya dengan strategi pembiayaan yang tidak berlebihan dan optimal, termasuk dalam hal penarikan utang baru.
"APBN 2025 dirancang dengan defisit sebesar Rp 616,2 triliun atau 2,53 persen dari PDB. Hal ini akan dikelola secara hati-hati dengan strategi pembiayaan yang terukur, efisien termasuk pemanfaatan dan pengelolaan cash buffer dan fungsi treasury yang makin dinamis sesuai perkembangan sektor keuangan," ujar Sri Mulyani di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/12/2024).
Dalam kondisi global yang masih bergejolak, Bendahara Negara itu juga memastikan pembiayaan defisit akan dilakukan secara hati-hati dengan terus meningkatkan kredibilitas, sustainabilitas dan kesehatan APBN sehingga biaya dari defisit dapat terus ditekan.
"Kami juga akan terus menggunakan pembiayaan termasuk di dalamnya dalam rangka penguatan dari Sovereign Wealth Fund dan peranan dari BUMN," ucapnya.
Baca juga: Sri Mulyani Tetap Targetkan Defisit APBN 2,7 Persen di Akhir 2024, Ini Alasannya
Pemerintah Targetkan Tarik Utang Rp 775 Triliun pada 2025
Diberitakan sebelumnya, pemerintah akan menarik utang baru sebesar Rp 775,86 triliun pada 2025. Target penarikan utang ini meningkat Rp 27,76 triliun atau sekitar 19,7 persen dibandingkan target tahun ini yang sebesar Rp 648,1 triliun.
Terkini Lainnya
- Harga Emas Terbaru Hari Ini 25 Januari 2025 di Pegadaian
- Long Weekend, KAI Sediakan 1,3 Juta Tiket dan 16 KA Tambahan
- Jadwal KA Gunung Jati rute Gambir-Cirebon-Semarang (PP) dan Harga Tiketnya
- Gaji UMR Siantar 2025 dan 32 Daerah Lain di Sumut
- Tantangan Ciptakan "Green Jobs" dalam Hilirisasi Nikel
- Gaji UMK Langkat 2025 dan 32 Daerah di Sumut
- Sri Mulyani Pastikan Hati-hati Tambah Utang Baru di 2025
- Gaji UMK Deli Serdang 2025 dan 32 Daerah di Sumut
- Obligasi ORI027 Terbit 27 Januari, Prediksi Kupon di Atas 6,5 Persen
- "Payroll" Topang Kenaikan DPK BNI 2024, Tembus Rp 78,1 Triliun
- Kerapuhan Rupiah: Menggugat Pengawasan dalam Kasus Uang Palsu di Marketplace
- BGN Butuh Tambahan Anggaran Rp 100 Triliun untuk Makan Bergizi Gratis, Ini Kata Sri Mulyani
- Menteri KP Janji Periksa Perusahaan yang Disebut Nusron Punya Sertifikat di Area Pagar Laut Tangerang
- Lowongan Kerja BUMN Sucofindo untuk S1, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya
- Pemerintah Kerahkan 8 Kebijakan Ini buat Kerek Investasi
- Pemerintah Serap Rp 22 Triliun dari Lelang SUN, Seri FR0103 Tertinggi
- Tak Ada Diskon Tarif di Tol Trans Sumatera
- Carro Raih Investasi Strategis dari Woori, Catat Pertumbuhan EBITDA 11 Kali Lipat pada 2024
- Perjalanan Bakmi GM yang Diakuisisi Grup Djarum, Berdiri Sejak 1959
- Pemerintah Dorong Pemanfaatan Gas untuk Capai Swasembada Energi