pattonfanatic.com

Wall Street Terkoreksi, Pasar Tunggu Data Inflasi AS

Ilustrasi Wall Street, bursa saham AS New York Stock Exchange.
Lihat Foto

NEW YORK, - Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street terkoreksi pada perdagangan Selasa. Para investor mencerna kembali reli akhir tahun. Di sisi lain, pedagang juga menunggu data inflasi AS yang akan dirilis minggu ini.

Indeks S&P 500 turun 0,3 persen dan ditutup pada level 6.034,91.

Kemudian, Nasdaq Composite turun 0,25 persen menjadi 19.687,24. Kedua indeks membukukan kerugian berturut-turut.

Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average turun empat hari secara berurut-turut, atau melandai 154,10 poin, setara 0,35 persen menjadi 44.247,83.

Baca juga: Wall Street Ditutup Variatif Pekan Lalu, Dua Indeks Cetak Rekor

Saham perusahan perangkat lunak berbasis data Oracle turun 6,7 persen setelah membukukan hasil fiskal kuartal II-2024 yang tidak sesuai dengan estimasi.

Sedangkan, saham Alfabet menjadi pemenang utama sesi tersebut, dengan pertumbuhan 5,6 persen. Hal ini karena Google membuat terobosan besar dalam komputasi kuantum dengan peluncuran chip barunya. Hal itu membuat keuntungan tahun ini mencapai lebih dari 32 persen.

Hal ini terjadi setelah indeks utama jatuh pada hari Senin. Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite turun sekitar 0,6 persen, atau turun dari rekor terbaru karena saham Nvidia menurun. Saham perusahaan chip raksasa itu turun lebih dari 2 persen pada hari Selasa dan memperpanjang kerugian yang terlihat pada sesi sebelumnya.

Ini terjadi setelah regulator China mengatakan, sedang menyelidiki perusahaan tersebut karena kemungkinan melanggar undang-undang antimonopoli negara itu.

Baca juga: Wall Street Tergelincir, Investor Menanti Laporan Data Ketenagakerjaan

Sebaliknya, Meta Platforms, yang juga mengalami kerugian pada hari Senin, naik 1 per pada hari Selasa.

Dikutip dari CNBC, investor kini tengah menunggu laporan indeks harga konsumen AS, yang akan dirilis pada Rabu dan dapat memengaruhi keputusan Federal Reserve mengenai suku bunga pada pertemuannya tanggal 17-18 Desember.

Di sisi lain, ekonom memperkirakan, inflasi umum naik 0,3 persen pada November dan 2,7 persen selama 12 bulan sebelumnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat