Laba Bersih DATA Kuartal III 2024 Melonjak 104 Persen
JAKARTA, - PT Remala Abadi Tbk atau Remala hingga kuartal III 2024 membukukan laba bersih Rp 51,9 miliar atau melonjak 104,14 persen dari sebelumnya yang hanya Rp 25,4 miliar. Sementara pendapatan emiten berkode DATA ini meningkat 13,18 persen menjadi Rp 249 miliar.
Sepanjang 9 bulan pertama 2024 ini, EBITDA perseroan juga naik dari Rp 57,6 miliar menjadi Rp 109,6M YoY dan EBITDA margin dari 26,21 persen menjadi 44,01 persen.
Direktur Utama Remala Richard Kartawijaya mengatakan, peningkatan kinerja tersebut membuktikan rencana bisnis yang dibuat perseroan di awal tahun 2024 sudah sesuai dan membuahkan hasil yang positif.
Baca juga: Elnusa Catat Laba Bersih Rp 551 Miliar di Kuartal III-2024
Pengembangan jaringan yang dilakukan perseroan baik itu jangkauan pelayanan dengan menambah backbone maupun memperluas cakupan fiber ke rumah (FTTH) sudah memberikan hasil positif bagi peningkatan revenue Remala.
“Kami sangat optimistis kinerja keuangan perseroan akan terus meningkat hingga penutupan tahun 2024. Berbagai kontrak dengan pemerintahan, mitra maupun korporasi besar sudah mulai menunjukkan trend yang positif. Penambahan jumlah backbone dan utilisasi jaringan FTTH yang selama ini dilakukan perseroan di tahun 2024 sudah dapat memberikan kontribusi kepada pendapatan Remala. Kondisi ini akan terus membawa peningkatan kinerja Perseroan menjadi lebih baik lagi kedepannya,” sebut Richard dalam keterangannya,Rabu (11/12/2024).
Hingga akhir kuartal 3 tahun 2024, DATA memiliki lebih dari 10.500 kilometer jaringan fiber. Dengan dukungan backbone yang tersedia, Remala telah meningkatkan pertumbuhan homepass sebesar 31 persen. Selain itu, Perseroan dapat melakukan rasio penetrasi sebesar 11 persen. Dengan jaringan yang andal dan layanan purna jual yang prima, Remala juga mampu menjaga tingkat churn di bawah 1,5 persen.
Tahun 2025 mendatang, Remala akan terus menggembangkan layanannya dengan menggelar jaringan backbone serta menambah jumlah FTTH di beberapa provinsi termasuk Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.
Dia berharap dengan penggelaran jaringan di provinsi-provinsi tersebut akan semakin memperkuat posisi perseroan di pangsa pasar penyedia jasa internet di Indonesia baik itu korporasi maupun residensial (FTTH). Sehingga dengan strategi yang dilakukan, perseroan akan semakin memperkuat pangsa pasar yang telah geluti selama ini.
Saat ini segmen kemitraan perseroan memegang porsi 44 persen. Sedangkan segment korporasi memberikan kontribusi sebesar 23 persen dan residensial (FTTH) Remala memberikan kontribusi sebesar 23 persen. Perseroan juga menggarap segment pemerintahan. Kontribusi tersebut saat ini mencapai 10 persen.
Target kenaikan pendapatan Remala pada 2025 mencapai 15 persen secara total dengan focus peningkatan kepada segmen retail 100 persen dari tahun 2024. Tahun depan Remala juga berencana akan membangun jaringan baru tak kurang dari 250.000 home-connect.
Tak hanya menggelar jaringan fiber optik saja. Remala terus berinovasi untuk memberikan layanan internet kepada seluruh pelanggannya. Salah satu inovasi yang akan dilakukan perseroan adalah dengan melakukan penjajakan kerja sama dengan Starlink untuk menggarap segment korporasi, khususnya di daerah yang memiliki kondisi geografis yang menantang dan belum terjamah jaringan serat optik.
“Dengan kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari pegunungan dan lautan, membuat tak semua daerah dapat terlayanin jaringan fiber optic. Padahal kebutuhan masyarakat dan segment korporasi di daerah tersebut sangat besar. Dengan kondisi tersebut kami melihat masih ada potensi pasar yang bisa digarap dan mampu meningkatkan pendapatan perseroan dikemudian hari,” kata Richard.
Dengan berbagai stretagi bisnis dan inovasi tersebut diharapkan di tahun 2025 mendatang net profit margin perseroan akan meningkat menjadi 21,54 persen. Selain itu EBITDA juga diperkirakan akan meningkat menjadi 45,09 persen.
Baca juga: Apa Itu Laba Bersih? Pengertian, Rumus, dan Contoh Perhitungannya
Terkini Lainnya
- Dorong Kemandirian Ekonomi Umat, DMI Gandeng UMKM
- Cara Top Up DANA dari BCA dan Biayanya
- Manajemen PIK 2 Buka Suara soal Pagar Bambu Misterius di Laut
- Rincian Biaya Ganti Kartu Debit ATM BCA Terbaru Tahun 2025
- ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik lewat Reverse Vending Machine
- Dukung Gerakan Satu Juta Pohon, KAI Logistik Tanam 1.200 Pohon di Wilayah Operasional
- Tutup Layanan Marketplace, Bukalapak Bisa Makin Untung?
- Cara Beli Tiket Proliga 2025 di PLN Mobile
- Simak, Ciri-ciri Lowongan Kerja Palsu Menurut Kemenaker
- Bukalapak Tutup Layanan Produk Fisik, Mendag Bilang Begini
- Gaji UMR Bojonegoro 2025 dan Daerah Lain di Seluruh Jatim
- 22 Persen Pekerjaan Saat Ini Akan Terdisrupsi oleh AI
- Gaji UMR Magetan 2025 dan Kenaikannya 5 Tahun Terakhir
- KAI Bakal Rilis Gapeka 2025, Waktu Perjalanan Kereta Makin Singkat
- Budi Arie Sebut Anggaran Makan Bergizi Gratis Akan Ditingkatkan
- Manajemen PIK 2 Buka Suara soal Pagar Bambu Misterius di Laut
- Asosiasi Logistik Minta Pemerintah Tinjau Ulang Tarif Tol Cibitung-Cilincing
- Beda dari RI, Vietnam Justru Turunkan PPN dari 10 Persen ke 8 Persen
- Cara Tarik Tunai LinkAja di ATM BRI
- Rayakan HUT Ke-47, Pupuk Kaltim Tegaskan Komitmen Pemberdayaan SDM dan Inovasi Berkelanjutan
- Mentan Amran Targetkan Sumut Produksi Beras 700.000 Ton pada 2025