Rapat Kerja dengan DPD RI, Mendag Budi Santoso Paparkan Program Prioritas Kemendag
– Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melakukan rapat kerja dengan Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di Jakarta, Selasa, (10/12/2024).
Pada pertemuan itu, Budi menyampaikan, program prioritas Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan beberapa kebijakan terkait perdagangan yang menjadi perhatian Komite IV DPD RI.
“Pertemuan dengan Komite IV DPD RI membahas program prioritas Kemendag, terutama mengenai pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, dan peningkatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) BISA Ekspor,” ujarnya melansir kemendag.go.id, Rabu (11/12/2024).
Terkait pengamanan pasar dalam negeri, Budi menjelaskan, Indonesia memiliki pasar yang cukup besar.
Dia berharap, potensi pasar yang cukup besar tersebut tidak dinikmati negara asing dan dapat dinikmati pelaku UMKM dalam negeri.
Baca juga: Kemendag Sinergikan Program UMKM Bisa Ekspor dengan Perguruan Tinggi dan Kementerian UMKM
“Untuk itu, Kemendag melakukan pembinaan kepada UMKM agar memiliki daya saing, termasuk menyalurkan produk UMKM melalui saluran distribusi yang ada, di antaranya dengan bekerja dengan lokapasar dan dengan retail modern,” urainya.
Sementara itu, untuk perluasan pasar ekspor, lanjutnya, Kemendag membuat perjanjian dagang dengan negara mitra dagang, terutama pasar nontradisional.
Saat ini, Indonesia memiliki 11 perjanjian dengan mitra dagang yang telah selesai.
Kemudian, untuk perjanjian masih dalam proses perundingan, sebanyak 17 perjanjian dan 13 perjanjian masih dalam tahap penjajakan.
“Kemendag terus melakukan perjanjian dagang untuk mempermudah produk Indonesia memasuki pasar negara mitra dagang,” imbuhnya.
Budi menambahkan, Kemendag juga memiliki program prioritas peningkatan UMKM BISA Ekspor.
Baca juga: Kemendag Beberkan Penyebab Harga MinyaKita Tak Kunjung Turun di Pasar
BISA merupakan kepanjangan dari Berani Inovasi Siap Adaptasi, yang berarti UMKM dapat menembus pasar ekspor sehingga harus mempunyai daya saing, baik dari sisi produk maupun manajemen.
“Kemendag mempersiapkan pasar untuk UMKM dengan memanfaatkan perwakilan perdagangan di 33 negara,” ujarnya.
Selain itu, Kemendag akan membuat standar pameran ekspor di luar negeri dan pendampingan desain.
Dalam raker itu, Budi menyampaikan beberapa kebijakan Kemendag lainnya. Salah satunya terkait impor untuk produk tertentu yang bersifat dinamis dan dapat diubah.
Terkini Lainnya
- KA Madiun Jaya Kembali Beroperasi Mulai 1 Februari, Catat Jadwalnya
- Nilai Ekspor Durian RI Rp 29,4 Miliar, tapi Nilai Impor Rp 58,9 Miliar
- BNI Optimistis Pertumbuhan Kredit 10 Persen Bisa Tercapai
- Munas Kadin Digelar Besok, Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid Bersanding?
- Berkaca dari Bukalapak, Pemerintah Perlu Dukung Ekosistem Digital Lokal
- Luhut Sebut Peran Coretax untuk Reformasi Perpajakan Nasional Sangat Krusial, Ini Alasannya
- Kronologi Lengkap WN China Gasak 774 Kg Emas di RI Lalu Divonis Bebas
- BI Turunkan Suku Bunga Acuan Kala Rupiah Melemah, Ekonom: Tidak Mengejutkan
- Gramedia Gelar Buka Gudang, Harga Buku Mulai dari Rp 5.000
- Masih Temukan HPP Gabah Rp 5.500, Mentan Amran Sebut Petani Bisa Rugi Rp 25 Triliun
- Usai Lantik Pejabat, Menteri UMKM dan Cak Imin Ikut Live Shopping di Tanah Abang
- KKP Segel Pembangunan Pagar Laut di Bekasi
- Apa Alasan BI Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 5,75 Persen?
- Dukung Program 3 Juta Rumah, BTN Usulkan Ini ke Pemerintah
- Konsumsi Rumah Tangga Masih Lemah, BI Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2025 Jadi 5,1 Persen
- Defisit APBN Melebar, per November 2024 Capai Rp 401,8 Triliun
- Laba Bersih DATA Kuartal III 2024 Melonjak 104 Persen
- Asosiasi Logistik Minta Pemerintah Tinjau Ulang Tarif Tol Cibitung-Cilincing
- Beda dari RI, Vietnam Justru Turunkan PPN dari 10 Persen ke 8 Persen
- Cara Tarik Tunai LinkAja di ATM BRI