RI Mau Bangun Pabrik Metanol Senilai Rp 19 Triliun di Bojonegoro

JAKARTA, - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan rencana Indonesia membangun pabrik metanol senilai 1,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 19 triliun (asumsi kurs Rp 15.900 per dollar AS).
Ia menuturkan, pabrik metanol tersebut akan dibangun di Bojonegoro, Jawa Timur. Pihaknya pun sudah meminta SKK Migas untuk mendukung pasokan gas ke pabrik tersebut sebanyak 90 MMBTU.
"Ada investasi sekitar 1,2 miliar dollar AS, kita harus bangun hilirisasi metanol di Bojonegoro. Kemudian gasnya sudah kami siapkan 90 MMBTU," ujar Bahlil dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi di Jakarta, Rabu (11/12/2024).
Baca juga: Industri Kimia Berbasis Metanol Perlu Dikembangkan, Ini Sebabnya
Dia menjelaskan, pembangunan pabrik metanol ini diperlukan untuk mendukung program mandatori biodiesel. Sebab, metanol merupakan salah satu alkohol yang digunakan dalam proses pembuatan biodiesel.
Saat ini Indonesia telah menerapkan B35, bahan bakar hasil campuran minyak kelapa sawit 40 persen dan solar 60 persen. Penerapan B40 ini merupakan perkembangan dari program B20 yang diluncurkan pada 2018 lalu.
Pengembangan biodiesel pun akan terus dilakukan pemerintah secara bertahap. Targetnya, pada 2025 akan diterapkan mandatori B40 dan dilanjutkan dengan mandatori B50 pada 2026.
Maka untuk mencapai target tersebut, kecukupan bahan baku pendukung dalam pembuatan biodiesel pun diperlukan, seperti metanol.
"2025 kita masuk B40, 2026 B50. Tidak akan mungkin ini bisa dilakukan tanpa metanol. Kita butuh metanol 2 juta-2,3 juta ton. Jadi ini butuh hilirisasi," jelas Bahlil.
Menurut dia, rencana pembangunan pabrik metanol ini sudah dibahas cukup lama, namun belum terealisasi karena belum adanya koordinasi yang baik antara Kementerian ESDM dan Kementerian Investasi.
Namun, dengan kini semakin seriusnya proyek ini untuk digarap, Bahlil berharap dapat mendukung ketahanan energi nasional.
"Dulu enggak jadi-jadi karena Kementerian ESDM jalan kiri, Kementerian Investasi jalan kanan, ketemu di tikungan, adu argumen terus, omon-omon, enggak selesai-selesai itu barang. Sebagai mantan Menteri Investasi, barang ini kita harus selesaikan dalam rangka kedaulatan energi nasional," paparnya.
Baca juga: Prabowo Bentuk Satgas Hilirisasi, Bahlil Jadi Ketua
Terkini Lainnya
- Jadi Dirut Bulog, Mayjen Novi Helmy Tegaskan Masih Prajurit TNI Aktif
- Ini 4 Rekomendasi MTI untuk Berantas Truk ODOL
- Daftar Kereta Go Show Tarif Khusus dari Solo 2025, Rute, dan Harga Tiketnya
- Krakatau Steel Bagikan Makanan Bergizi untuk Siswa Madrasah di Cilegon
- Menteri Nusron: Kebakaran Kantor Kementerian ATR/BPN Bukan Upaya Hilangkan Bukti Masalah Pertanahan
- Efisiensi Anggaran, Pemerintah Diminta Tak Hentikan Proyek Infrastruktur Eksisting
- Ditunjuk Jadi Dirut Bulog, Mayjen Novi Helmy Langsung Rapat dengan Mentan
- Penyaluran KPR Subsidi Capai 93.484 Unit hingga Awal Februari 2025
- Profil Mayjen Novi Helmy Dirut Bulog, Jenderal Kopassus yang Punya Fokus Ketahanan Pangan
- Sudah Berlaku, Tarik Tunai EDC BCA Kena Biaya Admin Rp 4.000
- Volume Transaksi di Bale by BTN Tembus Rp 6,6 Triliun Per Bulan
- KAI Amankan Barang Tertinggal Senilai Rp 1,1 Miliar Sepanjang Januari 2025
- Harga Emas Antam Naik Rp 41.000 dalam Sepekan, Ini Rinciannya
- Lowongan Kerja BPJS Kesehatan 2025, Ini Syarat dan Cara Daftarnya
- Efisiensi Anggaran, Menhub Pastikan Subsidi Angkutan Perintis Tetap Jadi Perhatian
- Profil Mayjen Novi Helmy Dirut Bulog, Jenderal Kopassus yang Punya Fokus Ketahanan Pangan
- XL Axiata-Smartfren Resmi Merger Jadi XLSmart
- Dikembangkan Bertahap, Bandara Dhoho Kediri Ditargetkan Mampu Layani 1,5 Juta Penumpang pada 2035
- Lowongan Kerja BUMN Kliring Berjangka Indonesia, Cek Posisi dan Syaratnya
- Soal PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami sedang Memformulasikan Lebih Detail
- Menko Airlangga Tegaskan Kondisi Ekonomi Indonesia Aman di Tengah Gejolak Global