pattonfanatic.com

Kementan Proyeksikan Impor 2 Juta Sapi hingga 2029

Puluhan sapi perah dari Australia mulai datang untuk mendukung program makan bergizi gratis.  Tahap pertama, 50 ekor sapi perah bunting berjenis Friesian Holstein atau FH tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (4/11/2024).
Lihat Foto

JAKARTA, - Kementerian Pertanian memproyeksikan mengimpor sekitar dua juta ekor sapi dalam lima tahun ke depan, atau hingga 2029.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Kementan, Agung Suganda, mengatakan ada sekitar 141 investor atau perusahaan yang akan berinvestasi dalam sapi perah di Indonesia.

“Berdasarkan komitmen yang mereka sudah sampaikan, itu sebanyak 1,2 juta selama lima tahun,” kata Agung saat ditemui usai focus group discussion (FGD) percepatan peningkatan produksi susu dan daging sapi di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2024).

Kemudian, ada 70 investor atau perusahaan yang berkomitmen untuk investasi sapi potong di Indonesia.

Baca juga: Tantangan Penguatan Produksi Susu lewat Koperasi, Harga hingga Produktivitas Sapi

“Ada 70 calon investor yang berkomitmen akan memasukkan sapi pedaging betina produktif, itu 800.000 ekor lima tahun ke depan,” kata Agung.

“Totalnya hampir 2 juta (sapi), dari komitmen selama lima tahun,” tambah dia.

Untuk mempermudah investasi sapi perah dan sapi potong, Kementerian Pertanian mengusulkan 21 lokasi menjadi proyek strategis nasional (PSN).

Lokasi-lokasi itu akan digunakan sebagai lahan pengembangan investasi sapi perah dan sapi potong.

Lewat usulan PSN, Kementan berharap ada percepatan pemanfaatan lahan-lahan yang akan digunakan untuk investasi sapi perah dan sapi potong.

“Tentu kami berharap adanya dukungan dari kementerian lembaga yang memiliki kewenangan terkait dengan penggunaan pemanfaatan lahan, agar para calon investor mendapatkan kemudahan untuk penggunaan lahan tersebut,” kata Agung.

Selain itu, Kementan juga berharap ada dukungan infrastruktur di lokasi-lokasi yang diusulkan menjadi PSN tersebut.

“Kemudian juga infrastruktur, tadi sudah dibahas juga untuk 21 lokasi itu tentu membutuhkan dukungan infrastruktur, misalnya pelabuhan, akses jalan, dan sebagainya,” kata Agung.

“Kalau ini ditetapkan menjadi proyek strategi nasional, maka dukungan untuk infrastruktur juga akan ada,” tambah dia.

Baca juga: Revisi PP No. 4/2016 Bakal Terbit, Impor Sapi Brasil Dibuka

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat