Airlangga Sebut PLN Gandeng AS dan Jepang Kembangkan Pembangkit Nuklir
JAKARTA, - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN telah menggandeng perusahaan asal Amerika Serikat (AS) dan Jepang untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Hal ini diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi di Jakarta, Rabu (11/12/2024).
Airlangga mengatakan, PLN telah melakukan kerja sama business to business dengan AS dan Jepang dalam studi kelayakan (feasibility study/FS) terkait reaktor modular kecil (small modular reactor/SMR).
Jika tahapan FS sudah selesai, maka akan dilanjutkan ke tahapan pengembangan berikutnya.
Baca juga: RI Target Punya PLTN Tahun 2032, DEN Ungkap Perkembangannya
"PLN sendiri sudah menandatangani dengan Amerika dan Jepang untuk small modular reactor. Ini perlu juga untuk dilihat, untuk menambah daya dukung industri energi kita," ujar Airlangga.
Sebagai informasi, mengutip laman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), SMR merupakan pembangkit tenaga listrik menggunakan reaktor nuklir secara modular dan mampu menghasilkan 300 Megawatt per unit.
SMR dapat menjadi pilihan praktis dan dapat disebarkan secara merata ke berbagai wilayah karena memiliki ukuran yang kecil sehingga lebih fleksibel dalam penempatan dan pemasangannya.
Airlangga menyebut, negara lain seperti Korea Selatan, Rusia, Prancis, dan China juga telah menyatakan keberminatan mereka pada pengembangan PLTN di Indonesia kepada Presiden Prabowo Subianto.
"Berbagai negara sudah ikut menawarkan. Itu mendorong juga, mereka juga siap untuk memberikan kita (investasi) untuk pengembangan nuklir," ucapnya.
Menurut Airlangga, PLTN perlu dikembangkan di Indonesia karena saat ini banyak negara mulai melirik PLTN sebagai salah satu sumber energi bersih yang potensial untuk menggantikan energi fosil.
"Hampir semua negara sekarang sudah menengok nuklir karena itu kan energi yang 10 tahun bisa terus dipakai, bahkan sampai 15 tahun. Karena dia sistemnya dianggap sebagai energi bersih dan dengan cost yang relatif bersaing," tuturnya.
Baca juga: Bahlil Targetkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Pertama RI Beroperasi 2032
Sebelumnya diberitakan, lebih dari 20 negara berjanji, termasuk Jepang dan Amerika Serikat (AS), untuk melipatgandakan kapasitas pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) pada 2050 guna mengurangi emisi karbon global.
Deklarasi tersebut disiarkan oleh Kementerian Energi AS pada Sabtu (2/12/2023) dan dikeluarkan pada sesi ke-28 KTT iklim PBB COP28 yang berlangsung di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
Mereka menyebut energi nuklir berperan penting untuk mencapai netralitas karbon atau net zero emission (NZE) global, sebagaimana dilansir Kyodo News.
Dalam deklarasi tersebut, mereka mengatakan akan bekerja sama untuk melipatgandakan kapasitas PLTN pada 2050 dari tingkat 2020.
Baca juga: RI Punya 29 Lokasi Potensial untuk Pembangkit Nuklir, Mana Saja?
Terkini Lainnya
- Mengenal Muhammad Shakeel, Pendiri Brand Hijab Umama yang Populer di Indonesia
- Bulog dan PT RNI Teken MoU untuk Pengelolaan Pergudangan dan Digitalisasi Logistik
- BUMN Sucofindo Buka Lowongan Kerja hingga 30 Januari 2025, Ini Persyaratannya
- Pelindo Terminal Petikemas Pastikan Pelayanan Berjalan Normal saat Libur Isra Miraj dan Imlek
- Hilirisasi dan CPO Jadi Motor Pertumbuhan Kredit Korporasi BCA 2024
- Gaji UMR Padang Sidempuan 2025 dan 32 Daerah di Sumut
- Gaji UMR Binjai 2025 dan Semua Kabupaten/kota di Sumut
- Ketidakpastian Global Masih Berlanjut, Sri Mulyani Tegaskan Stabilitas Sistem Keuangan RI Tetap Terjaga
- Bank DBS Gelar Forum Strategi Investasi, Dorong Penguatan Relasi Indonesia-Taiwan
- Soal Kriteria Perguruan Tinggi Bisa Kelola Tambang, ESDM Bakal Bahas dengan DPR
- Emiten Remala Abadi Rombak Jajaran Direksi dan Komisaris
- Mentan Amran Minta Importir Singkong Jangan Zalimi Petani, Ada Apa?
- Diskon Tarif Listrik 50 Persen Tidak Diperpanjang, Hanya 2 Bulan
- Menteri KP: Terus Terang Kami Kaget Ada Sertifikat di Area Pagar Laut Tangerang...
- IHSG Melemah di Akhir Perdagangan, Rupiah Menguat ke Rp 16.171 Per Dollar AS
- Coretax Kerap Bermasalah, Sri Mulyani: Kepada Seluruh Wajib Pajak, Saya Mengucapkan Maaf...
- RI Mau Bangun Pabrik Metanol Senilai Rp 19 Triliun di Bojonegoro
- Jumlah Kementerian Bertambah, Anggaran Belanja Bakal Membengkak
- XL Axiata-Smartfren Resmi Merger Jadi XLSmart
- Kementan Proyeksikan Impor 2 Juta Sapi hingga 2029
- Dikembangkan Bertahap, Bandara Dhoho Kediri Ditargetkan Mampu Layani 1,5 Juta Penumpang pada 2035