Kenapa Vietnam Justru Turunkan PPN dari 10 Persen Jadi 8 Persen?
- Pemerintah dan DPR Vietnam baru-baru ini mengesahkan draf aturan yang memperpanjang penurunan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di negaranya, dari awalnya 10 persen turun jadi 8 persen.
Langkah yang dilakukan Vietnam ini kontras dengan pemerintah Indonesia yang menaikkan PPN di periode waktu yang sama. Di mana Indonesia menaikkan PPN dari awalnya 10 persen menjadi 11 persen pada April 2022, dan bakal naik lagi menjadi 12 persen pada 1 Januari 2025.
Mengutip media lokal Vietnam berbahasa Inggris, Vietnam News pada Kamis (12/12/2024), Majelis Nasional (The National Assembly) atau setingkat DPR RI di Indonesia, sudah menyetujui perpanjangan penurunan PPN menjadi 8 persen.
Kebijakan perpanjangan pengurangan tarif PPN di Vietnam ini berlaku sampai dengan Juni tahun 2025.
Baca juga: Mengapa BUMN China sangat Perkasa dan Mendunia?
Sebagai informasi, pengurangan PPN hingga Juni 2025 itu merupakan perpanjangan dari pengurangan PPN yang sudah dilakukan pemerintah Vietnam sejak awal tahun 2022.
Pengurangan tarif PPN ini sudah diperpanjang sekali. Artinya, ini adalah perpanjangan penurunan PPN untuk kedua kalinya.
Alasan Vietnam turunkan PPN
Kementerian Keuangan Vietnam memperkirakan bahwa pengurangan PPN akan menyebabkan penurunan pendapatan anggaran negara sekitar 26,1 triliun dong Vietnam (setara 1,028 miliar dollar AS) pada paruh pertama tahun 2025.
Namun, hal itu akan membantu mendorong peningkatan produksi dan bisnis pelaku usaha, yang pada akhirnya akan menciptakan pendapatan untuk negara melalui pajak lainnya.
Perpanjangan pengurangan tarif PPN diharapkan dapat membantu merangsang konsumsi dan mendukung produksi dan bisnis dengan menurunkan biaya barang dan jasa.
Baca juga: Profil Deng Xiaoping, Tokoh China yang Sangat Diidolakan Prabowo
Pengurangan PPN telah diterapkan sejak 2022 untuk mendukung peningkatan aktivitas produksi dan bisnis serta mendorong konsumsi pascapandemi Covid-19.
Pada tahun 2022, pengurangan PPN mencapai 51,4 triliun dong Vietnam, yang membantu mempercepat konsumsi domestik. Total penjualan eceran barang dan jasa meningkat tahun itu sebesar 19,8 persen dibanding tahun 2021.
Pengurangan PPN pada paruh kedua tahun 2023 mencapai total 23,4 triliun dong Vietnam, dengan total penjualan ritel barang dan jasa meningkat sebesar 9,6 persen pada tahun 2023.
Perkiraan menyebutkan total potensi pendapatan negara yang hilang karena pengurangan PPN pada tahun 2024 sekitar 49 triliun dong Vietnam.
Menurut regulasi yang disahkan pada hari Sabtu (7/12/2024), barang dan jasa yang dikenakan tarif pajak 10 persen akan terus menikmati tarif 8 persen selama enam bulan ke depan.
Pengurangan PPN ini tidak berlaku untuk barang dan jasa di sektor real estat, sekuritas, perbankan, telekomunikasi, informasi dan teknologi, batu bara, bahan kimia, serta produk dan jasa yang dikenakan pajak konsumsi khusus.
Baca juga: Beda dari RI, Vietnam Malah Turunkan PPN dari 10 Persen ke 8 Persen
Terkini Lainnya
- Apa Kabar Merger MNC Bank dan Nobu Bank? Ini Kata OJK
- eFishery Tegaskan Sudah Lunasi Semua Utang di Bank
- KKP Akan Periksa PT TRPN soal Pagar Laut di Bekasi
- Pemerintah Bakal Bangun Stasiun Lumpang, Mudahkan Akses Kawasan Perumahan di Parung Panjang
- Berapa Dana Operasional yang Diterima Ketua RT di Jakarta?
- Tiket Whoosh Jadwal Baru 1 Februari Sudah Bisa Dibeli, KCIC Siap Operasikan 62 Perjalanan Per Hari
- Cara Beli Token Listrik Diskon 50 Persen di PLN Mobile
- Gaji UMR Nias, Nias Barat, Nias Selatan, Nias Utara, dan Gunung Sitoli
- Dukung Hari Gizi Nasional, PT Bhirawa Steel Gelar "Program Bingkisan Bergizi" Balita Stunting Desa Tandes Surabaya
- Gencatan Senjata di Gaza Dinilai Dinginkan Gejolak Ekonomi, tapi…
- Jadwal Operasional BCA Selama Libur Isra Miraj dan Imlek 2025
- Harga Bahan Pokok 25 Januari 2025: Harga Beras, Bawang, dan Cabai Turun
- UMK Karawang 2025, Tertinggi Kedua Se-Jawa Barat
- Mendag Sebut Modus “Bundling” MinyaKita Sudah Tidak Ada
- Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 25 Januari 2025, Naik Rp 3.000 Per Gram
- Tiket Whoosh Jadwal Baru 1 Februari Sudah Bisa Dibeli, KCIC Siap Operasikan 62 Perjalanan Per Hari
- Wujudkan Kesejahteraan Rakyat, PetroChina Serahkan 18 Program Pemberdayaan Masyarakat ke Pemkab Tanjab Timur
- Harga Jual Eceran Rokok Naik pada 2025
- Harga Bahan Pokok Kamis 12 Desember 2024, Harga Ikan Kembung dan Cabai Merah Keriting Naik
- IHSG Bakal Melanjutkan Reli Pertumbuhan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Kamis
- Flash Sale Tiket Kereta 12.12 Bisa Dibeli Pukul 12.00, Ini Caranya