Mentan Amran Pastikan Pupuk Subsidi Tersedia dari Sabang sampai Merauke mulai 1 Januari 2025
JAKARTA, - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan pupuk subsidi sudah tersedia mulai 1 Januari 2025 untuk menyambut musim tanam pertama.
“Mulai 1 Januari, sekarang persiapan, semua sudah running. Pupuk sudah tersedia, kami sudah cek di lapangan,” kata Mentan Amran usai rapat koordinasi swasembada pangan dengan TNI AD di kantor Kementan, Jakarta Selatan, Kamis (12/12/2024).
Amran memastikan pupuk subsidi itu tersedia dari Sabang sampai Merauke.
“Dari Merauke sampai ke Aceh sudah tersedia di lapangan. Kemudian alat mesin pertanian persiapan, dikirim mulai Januari. Kami kirim ke lapangan,” tutur Mentan.
Baca juga: Perpres Penyederhanaan Pupuk Subsidi Segera Diajukan ke Presiden Prabowo
Sementara itu, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Rahmat Pribadi menyampaikan kesiapan pihaknya dalam mendukung distribusi pupuk subsidi pada awal 2025.
“MT (musim tanam) I sedang berlangsung dan kami memastikan stok pupuk subsidi telah mencukupi. Insya Allah, mulai Januari 2025 pupuk dapat langsung dimanfaatkan oleh petani,” kata Rahmat dalam keterangan tertulis, Rabu (11/12/2024).
Rahmat juga mengapresiasi langkah pemerintah untuk menyederhanakan regulasi distribusi pupuk.
Sebagai informasi, pemerintah sedang dalam proses memangkas pendistribusian pupuk bersubsidi. Selama ini, ada delapan kementerian yang menangani pupuk subsidi. SK distribusi juga harus melalui gubernur dan bupati/wali kota.
Kini, pemerintah ingin memangkas jalur tersebut dengan melibatkan Kementerian Keuangan, Kementerian Pertanian, PT Pupuk Indonesia (Persero), dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).
Peraturan Presiden segera diajukan ke Presiden Prabowo Subianto.
“Kami telah menyesuaikan sistem dan proses bisnis kami sesuai arahan dari Kementan. Kami yakin peraturan presiden baru terkait distribusi pupuk subsidi nanti dapat diimplementasikan dengan baik,” ujar Rahmat.
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan bahwa alokasi pupuk nasional untuk tahun 2025 telah ditetapkan melalui Kepmentan No. 644/2024 dan telah diinformasikan kepada dinas-dinas terkait di seluruh Indonesia.
“Dengan terbitnya Kepmentan dan petunjuk teknis (juknis) yang telah disiapkan, pupuk subsidi akan didistribusikan tepat waktu hingga ke tingkat kecamatan,” kata Sudaryono.
Pemerintah mengalokasikan pupuk subsidi sebanyak 9,55 juta ton untuk tahun 2025.
Baca juga: Pentingnya Jalur Distribusi Pupuk Subsidi Guna Capai Swasembada Pangan
Terkini Lainnya
- 100 Hari Prabowo-Gibran: 74,5 Persen Masyarakat Puas dengan Kinerja Ekonomi, Lebih Tinggi dari Era Jokowi
- 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini 6 Catatan dari Ekonom
- 100 Hari Prabowo-Gibran: Ini 3 Kebijakan Ekonomi yang Dongkrak Kepuasan Publik hingga 74,5 Persen
- Fakta Bandara Ngurah Rai Cetak Sejarah, Dari Layani Pesawat Jumbo hingga Jadi Bandara Tersibuk
- 3 Menteri Ekonomi yang Memiliki Citra Positif Selama 100 Hari Prabowo-Gibran
- [POPULER MONEY] Deretan Bisnis Widiyanti Putri, Menteri Prabowo Terkaya | Korban PHK di Jakarta Tembus 17.085 Orang Sepanjang 2024
- Terbesar Kedua di RI, PLTA Jatigede Tekan Emisi Karbon 415.800 Ton Per Tahun
- Banjir Grobogan Ganggu Perjalanan Kereta, KAI Kembalikan 100 Persen Tiket Pelanggan
- BNI Bidik Pertumbuhan Kredit 10 Persen
- Kinerja Saham Perbankan Diprediksi Masih Kuat Tahun Ini, Apa Penopangnya?
- Gandeng SMBC, Sucorinvest Asset Management Perluas Jangkauan Produk Reksa Dana
- Wamenkop Dorong Koperasi Perikanan Jadi Pemasok Makan Bergizi Gratis
- KKP: Pembongkaran Pagar Laut Tangerang Sudah Capai 5 Kilometer
- Strategi Indonesia di BRICS: Peluang Perdagangan hingga Gugatan Standar Internasional
- Holding BUMN Danareksa Dukung Pariwisata Nasional lewat Revitalisasi
- 100 Hari Prabowo-Gibran: 74,5 Persen Masyarakat Puas dengan Kinerja Ekonomi, Lebih Tinggi dari Era Jokowi
- Bandara Dhoho Kediri Siap Layani Penerbangan Umrah pada Kuartal I 2025
- Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri sampai BCA
- Awal Sesi, IHSG dan Rupiah di Zona Merah
- Demi Bisa Jualan iPhone 16, Apple Mau Bangun Pabrik di RI pada 2026
- Inflasi 1,55 Persen: Stabilitas Ekonomi atau Sinyal Bahaya?