Bandara Dhoho Kediri Siap Layani Penerbangan Umrah pada Kuartal I 2025
KEDIRI, - Bandar Udara (Bandara) Dhoho yang berada di Kediri, Jawa Timur, direncanakan siap melayani penerbangan umrah pada kuartal I 2025.
Hal itu disampaikan Direktur PT Surya Dhoho Investama (SDhI) Maksin Arisandi saat menjelaskan soal rencana penerbangan umrah melalui Bandara Dhoho.
"Ya (targetnya) kuartal I 2025," ujar Maksin saat sesi bincang dengan media di Kompleks Bandara Dhoho, Kediri, Rabu (11/12/2024).
Kepastian Bandara Dhoho melayani penerbangan umrah secara langsung untuk tujuan Arab Saudi itu pun dipertegas dengan telah terbitnya Keputusan Menteri (KM) Nomor 146 Tahun 2024.
Baca juga: Dikembangkan Bertahap, Bandara Dhoho Kediri Ditargetkan Mampu Layani 1,5 Juta Penumpang pada 2035
Aturan itu menjelaskan soal penetapan bandara domestik di Indonesia yang bisa melayani penerbangan menuju ke dan dari luar negeri untuk kegiatan umrah.
Lewat aturan tersebut, bandara yang termasuk dalam daftar mendapatkan lisensi selama satu tahun untuk menyelenggarakan penerbangan umrah.
"Target kami, ini bukan janji, target kami itu paling lambat di tahun 2025 sudah harus ada yang berumroh," tegas Maksin.
Target pelayanan umrah pada kuartal I 2025 itu pun sejalan dengan momentum Ramadhan dan Idul Fitri tahun depan, yang mana biasanya menjadi saat umat Islam melaksanakan ibadah ke Tanah Suci.
Masih menjelaskan, sedianya pihaknya selaku pengelola Bandara Dhoho sudah ingin membuka layanan umrah sejak pertengahan 2024 ini.
Hanya saja, ada sejumlah hal teknis yang harus dipersiapkan dan aturan lisensi untuk layanan umrah belum terbit.
Selanjutnya, pengelola ingin mengejar momen ibadah umrah pada Desember 2024 ini.
Hanya saja, lisensi untuk layanan umrah baru saja terbit menjelang Desember. Sehingga pada 2025 nanti, PT SDhI tak ingin kehilangan momentum untuk membuka layanan penerbangan umrah.
Adapun PT SDhI bersama dengan Angkasa Pura Indonesia sebelumnya telah melakukan penelusuran potensi jemaah umrah di Jawa Timur.
Berdasarkan data yang dihimpun dari travel umrah se-Jawa Timur, ada 221.868 orang jemaah umrah pada 2023 lalu, di antaranya terdapat 30.863 jamaahnya berasal dari 14 kabupaten di sekitar Bandara Dhoho.
Sementara itu, pada Januari hingga September 2024 tercatat keberangkatan jemaah umrah sebanyak 130.865 orang, dan 17.684 jemaah berasal dari 14 Kabupaten di sekitar Bandara Dhoho.
Baca juga: Posko Nataru Segera Dibuka di Bandara Ngurah Rai, Beroperasi 19 Hari
Terkini Lainnya
- Perusahaan Konstruksi Pertambangan Pamapersada Buka Banyak Lowongan untuk S1, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya
- Setelah 2 Nelayan, KKP Bakal Panggil Pihak Lain untuk Diperiksa soal Pagar Laut
- Anak Usaha PLN Bikin Perusahaan Patungan untuk Perkuat Infrastruktur Gas di Sulawesi dan Maluku
- 100 Hari Prabowo-Gibran: 74,5 Persen Masyarakat Puas dengan Kinerja Ekonomi, Lebih Tinggi dari Era Jokowi
- 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini 6 Catatan dari Ekonom
- 100 Hari Prabowo-Gibran: Ini 3 Kebijakan Ekonomi yang Dongkrak Kepuasan Publik hingga 74,5 Persen
- Fakta Bandara Ngurah Rai Cetak Sejarah, Dari Layani Pesawat Jumbo hingga Jadi Bandara Tersibuk
- 3 Menteri Ekonomi yang Memiliki Citra Positif Selama 100 Hari Prabowo-Gibran
- [POPULER MONEY] Deretan Bisnis Widiyanti Putri, Menteri Prabowo Terkaya | Korban PHK di Jakarta Tembus 17.085 Orang Sepanjang 2024
- Terbesar Kedua di RI, PLTA Jatigede Tekan Emisi Karbon 415.800 Ton Per Tahun
- Banjir Grobogan Ganggu Perjalanan Kereta, KAI Kembalikan 100 Persen Tiket Pelanggan
- BNI Bidik Pertumbuhan Kredit 10 Persen
- Kinerja Saham Perbankan Diprediksi Masih Kuat Tahun Ini, Apa Penopangnya?
- Gandeng SMBC, Sucorinvest Asset Management Perluas Jangkauan Produk Reksa Dana
- Wamenkop Dorong Koperasi Perikanan Jadi Pemasok Makan Bergizi Gratis
- 100 Hari Prabowo-Gibran: 74,5 Persen Masyarakat Puas dengan Kinerja Ekonomi, Lebih Tinggi dari Era Jokowi
- Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri sampai BCA
- Awal Sesi, IHSG dan Rupiah di Zona Merah
- Demi Bisa Jualan iPhone 16, Apple Mau Bangun Pabrik di RI pada 2026
- Inflasi 1,55 Persen: Stabilitas Ekonomi atau Sinyal Bahaya?
- Kenapa Vietnam Justru Turunkan PPN dari 10 Persen Jadi 8 Persen?