pattonfanatic.com

Penuhi Aturan "Free Float", Bank JTrust Bakal Rights Issue Tahun Depan

Paparan publik PT Bank JTrust Indonesia Tbk atau BCIC, Rabu (11/12/2024).
Lihat Foto

JAKARTA, - PT Bank JTrust Indonesia Tbk atau BCIC akan berupaya memenuhi persyaratan jumlah saham yang dilepas ke publik atau free float tahun depan.

Planning and Performance Div. Head Rudyanto Gunawan mengatakan, saat ini saham yang dimiliki publik terus meningkat meskipun masih di kisaran 5,23 persen, atau berada di bawah ketentuan aturan Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar 7,5 persen.

"Kepemilikan publik semakin meningkat, walaupun masih 5,23 persen yang memang masih di bawah free float yang sebesar 7,5 persen," kata dia dalam paparan publik, Rabu (11/12/2024).

Ia menambahkan, untuk memenuhi ketentuan tersebut, tahun depan pihaknya merencanakan untuk melakukan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue. "Semoga kewajiban pemenuhan free float ini segera terpenuhi," imbuh dia.

Baca juga: BEI Kaji Ulang Aturan Free Float untuk IPO Jumbo

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan dan Perencanaan JTrust Indonesia Helmi A. Hidayat mengamini bahwa tingkat free float perusahaan masih berada di bawah ketentuan. Nantinya, rencana rights issue tahun depan akan dilakukan berdasarkan hasil audit 2024.

"Kemungkinan di semester I-2024, sudah terpenuhi (free float)," ujar dia.

Adapun, Bank JTrust Indonesia berencana untuk melakukan penguatan permodalan (CAR) dari posisi 13,08 persen per September 2024 menjadi di atas 14 persen pada 2025.

Upaya yang akan dilakukan melalui pertumbuhan laba, kandidat investor, serta aksi korporasi penambahan dana setoran modal dan rights issue.

Sampai kuartal III-2024, Bank JTrust Indonesia telah membukukan laba bersih senilai Rp 161,22 miliar.

Hasil tersebut ditopang oleh pertumbuhan kredit bruto menjadi sebesar Rp 28,13 triliun pada periode yang sama.

Angka tersebut tumbuh 19,22 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 23,60 triliun.

Sementara itu, Bank JTrust Indonesia telah mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 34,18 triliun.

Jumlah itu tumbuh 14,95 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 29,73 triliun.

Pada periode yang sama, Bank JTrust Indonesia juga mencatat rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross berada di level 1,20 persen dan NPL net di 0,91 persen.

Baca juga: BEI Perpanjang Waktu Penerapan Rasio Free Float Minimum 10 Persen

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat