SMI Kantongi Laba Bersih Rp 1,81 Triliun hingga Kuartal III 2024
SANUR, - PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) telah mengantongi laba bersih sebesar Rp 1,81 triliun hingga Kuartal III 2024.
Direktur Utama PT SMI, Reynaldi Hermansjah, mengatakan bahwa dengan realisasi tersebut, pihaknya optimistis dapat mengejar target laba bersih sebesar Rp 2,1 triliun di sisa tahun ini.
"Untuk tahun 2024 ini, kami menargetkan laba bersih kurang lebih berkisar antara Rp 2 triliun sampai Rp 2,1 triliun yang insya Allah dapat kami capai pada akhir tahun ini," ujarnya saat media gathering di Sanur, Bali, dikutip Kamis (12/12/2024).
Namun, Reynaldi enggan mengungkapkan strategi yang akan dilakukan untuk mengejar target laba bersih yang kurang Rp 290 miliar lagi.
Baca juga: Apa Itu Laba Bersih? Pengertian, Rumus, dan Contoh Perhitungannya
"Strateginya apa? Ya itu rahasia dapur. Ini kan sekarang sudah hampir Desember, sudah hampir 3 minggu lagi. Jadi insya Allah angka kami akhir tahun itu berkisar di Rp 2,1 triliun," ucapnya.
Pada periode yang sama, pendapatan usaha PT SMI sebesar Rp 5,77 triliun.
Angka ini masih di bawah realisasi pendapatan usaha perusahaan pada 2023 yang mencapai Rp 7,43 triliun.
Kemudian, total aset yang dimiliki sebesar Rp 115,64 triliun, yang terdiri dari aset pembiayaan dan investasi sebesar Rp 93,14 triliun serta interest bearing liabilities (IBL) sebesar Rp 70,53 triliun.
"Per September ini, realisasi total aset kami kurang lebih sekitar Rp 115 triliun dengan equity sebesar Rp 43,6 triliun," kata dia.
Reynaldi mengungkapkan bahwa selama Januari-September 2024, PT SMI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 147,38 triliun dengan tingkat kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) sebesar 0,43 persen.
Sementara itu, cost efficiency ratio (CER) berada di angka 20,84 persen. Angka CER yang rendah ini diharapkan dapat tidak jauh berbeda sampai akhir 2024 karena semakin rendah angka CER menunjukkan tingkat efisiensi perusahaan.
"Debt to equity ratio kami itu 1,75. Itu menggambarkan bahwa perseroan masih memiliki kemampuan yang sangat luar biasa besarnya untuk me-leverage equity-nya dalam konteks untuk melakukan ataupun pembiayaan pembangunan infrastruktur ke depan," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, PT SMI telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp 147,38 triliun hingga Kuartal III 2024.
Pembiayaan ini mayoritas disalurkan untuk pembangunan infrastruktur.
Reynaldi mengatakan bahwa sektor terbanyak yang mendapatkan pembiayaan dari PT SMI ialah jalan tol sebesar 28 persen, multi sektor sebesar 24 persen, dan ketenagalistrikan sebesar 19 persen.
Kemudian, pembiayaan SMI juga disalurkan ke sektor transportasi, energi terbarukan, keuangan, minyak dan gas bumi, infrastruktur sosial, air minum, telekomunikasi, jalan, pendidikan, hingga irigasi.
"Secara total, kita telah melaksanakan jenis pembiayaan yang terdiri dari berbagai macam itu sebesar Rp 147,4 triliun sampai dengan September 2024," ujar Reynaldi.
Baca juga: Laba Bersih BTN Rp 2,08 Triliun hingga September 2024
Terkini Lainnya
- Menko IPK Apresiasi Kualitas Bangunan Bali International Hospital, RS Bertaraf Internasional Hasil Konstruksi PTPP
- Cara Bayar Tagihan Listrik via BCA Mobile dan ATM BCA
- Dekan FT ITB: Usulan Perguruan Tinggi Kelola Tambang Kurang Jelas
- BCA Salurkan Kredit Rp 922 Triliun Selama 2024
- Banyak Dapat Keluhan Nelayan, KKP Bakal Evaluasi PSN di Surabaya
- Kasus eFishery, Bagaimana Dampaknya ke Masyarakat Umum?
- Trump Dinilai Lebih Moderat soal Tarif, Ekonom: Tetap Harus Diantisipasi
- Serikat Pekerja: eFishery Berhenti Beroperasi, Bakal Ada PHK Massal
- Bos BCA Beberkan Dampak Revisi Aturan DHE SDA ke Bisnis Valas
- Sepanjang 2024, Dompet Dhuafa Berhasilkan Kumpulkan Dana Rp 379,2 Miliar
- Menhub Targetkan Maskapai Fly Jaya Beroperasi Sebelum Lebaran Tahun Ini
- Titiek Soeharto: Biaya Bongkar Pagar Laut Besar, Harus Diganti Pihak yang Bersalah...
- Investasi Energi Hijau di Kepri dan Kendal, Singapura Dapat Bebas Sewa Lahan 5 Tahun
- KKP Bawa Masalah Pagar Laut ke Ranah Pidana
- Bos Garuda Diminta Beberkan Penyebab Tiket Pesawat Mahal, DPR: Jangan Takut Diganti Besok
- Hasil Pemeriksaan Nelayan yang Mengaku Pasang Pagar Laut Diungkap
- KPPU Harap Ada Inpres yang Atur Pengusaha Besar Bermitra dengan UMKM
- PPN 12 Persen demi Kerek Penerimaan Negara, ADB: Ada Cara Lain...
- ATM Bersama Potongan Berapa?
- Prabowo Segera Teken Perpres Irigasi, Mentan: Paling Lambat Besok Ditandatangani
- Kemenhub Atur Mobilitas di Pelabuhan Penyeberangan Periode Nataru 2024/2025, Ini Rinciannya