pattonfanatic.com

Pemerintah Indonesia Bisa Tiru Program GETI Inggris untuk Capai 100 Persen EBT pada 2035

Ilustrasi energi terbarukan.
Lihat Foto

JAKARTA, - Pemerintah Indonesia terus mendorong transisi energi dengan menetapkan target ambisius mencapai 100 persen energi terbarukan pada 2035. Salah satu pendekatan yang bisa diadopsi adalah program Green Energy Transition Indonesia (GETI) yang dikembangkan Inggris.

Institute for Essential Services Reform (IESR) mengapresiasi target pemerintah, termasuk penghentian operasional PLTU batu bara pada 2040. 

Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif IESR, menilai upaya ini menantang tetapi memungkinkan jika langkah awal difokuskan pada percepatan adopsi energi terbarukan. 

"Pemerintah harus meningkatkan kapasitas energi terbarukan hingga 60-80 GW dalam lima tahun ke depan, dengan lebih dari separuhnya berasal dari tenaga surya," ujar Fabby melalui keterangan pers, Jumat (13/12/2024).

Baca juga: Tren Energi Terbarukan Jadi Magnet Investor, IPO Sektor EBT Diminati

Erina Mursanti, Manajer Green Energy Transition Indonesia IESR, menjelaskan bahwa program GETI Inggris menjadi inspirasi untuk mempercepat transisi energi. Inggris dinilai berhasil memodernisasi jaringan listrik untuk mengintegrasikan energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin. 

"Inggris telah memanfaatkan penyimpanan baterai, fleksibilitas jaringan, dan interkoneksi untuk meningkatkan penetrasi energi terbarukan. Pendekatan ini dapat diterapkan di Indonesia," jelasnya.

Melalui program GETI, Inggris juga mendukung pengembangan hidrogen hijau dan reformasi kebijakan energi di Indonesia. Program ini bertujuan menerjemahkan Jalur Bersih, Inklusif, dan Sejahtera (CIPP) Indonesia ke dalam aksi nyata, termasuk memobilisasi dukungan untuk reformasi kebijakan yang mendorong energi terbarukan.

Untuk itu, pada 10 Desember 2024 lalu, Kedutaan Besar Inggris di Jakarta dan IESR menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertema "Meningkatkan Fleksibilitas Sistem Tenaga Listrik untuk Transisi Energi yang Cepat." Acara ini melibatkan perwakilan Kementerian ESDM, PLN, dan pakar energi untuk berbagi praktik terbaik dalam transisi energi.

Baca juga: Pembangunan Energi Terbarukan Butuh Strategi Transisi untuk Tekan Kenaikan Suhu Global

Pembangunan ekosistem EBT

IESR menekankan pentingnya kebijakan terintegrasi untuk menciptakan ekosistem energi terbarukan yang mendukung target net zero emission (NZE) pada 2060. 

His Muhammad Bintang, Koordinator Riset Energi dan Sumber Daya Listrik IESR, menyoroti perlunya insentif ekonomi untuk proyek percontohan. 

"Strategi seperti lelang pasar kapasitas yang diterapkan Inggris dapat mendorong pengembangan penyimpanan energi dan infrastruktur," ungkapnya.

Indonesia, lanjutnya, juga berencana membangun super grid nasional yang menghubungkan Sumatera hingga Nusa Tenggara dengan investasi sekitar 25 miliar dollar AS. Super grid ini akan memperkuat infrastruktur energi terbarukan dan memastikan distribusi listrik yang stabil.

Program GETI menunjukkan bahwa modernisasi jaringan listrik, integrasi kebijakan, dan dukungan internasional menjadi kunci untuk mempercepat transisi energi. 

IESR menilai, dengan meniru pendekatan Inggris, Indonesia diharapkan mampu mencapai target energi terbarukan yang ambisius pada 2035.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat