PT SMI Salurkan Pinjaman Rp 627,85 Miliar ke Pemkab Gianyar, Separuhnya untuk RSUD Sanjiwani
BALI, - PT Sarana Multi Infrastruktur atau PT SMI telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 627,85 miliar ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar, Bali sejak 2016.
Pinjaman ini untuk membangun proyek infrastruktur seperti rumah sakit umum daerah (RSUD) Sanjiwani, RS Payangan, Terowongan Pasar Sukawati, Pasar Rakyat Bitera, Gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), serta jalan dan jembatan.
Rinciannya, pinjaman itu terdiri dari pinjaman reguler sebesar Rp 150 miliar untuk pembangunan gedung pelayanan RSUD Sanjiwani dan pengembangan gedung serta alkes di UGD, 15 klinik, ruang operasi dan lainnya. Adapun pinjaman reguler ini telah dilunasi.
Kemudian pada 2020 dialokasikan dana pinjaman dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 134,45 miliar untuk pembangunan gedung pelayanan dan pengadaan alat kesehatan. Pengadaan alkes seperti pembelian peralatan dan mesin Alat Kedokteran Umum, mata, THT dan radiologi.
Baca juga: PT SMI Bertransformasi Menjadi Mini World Bank, Apa Tugasnya?
Lalu pada 2021 juga disalurkan pinjaman PEN sebesar Rp 343,4 miliar untuk perluasan pembangunan Poliklinik Eksekutif menggunakan dana sebesar Rp 94,5 miliar dari total plafon sebesar Rp 343 miliar serta pengadaan alkes sebesar Rp 1,3 miliar digunakan untuk penyediaan Alat Kedokteran Umum dan THT.
"Dari tahun 2016, 2020, 2021, total pinjaman sudah hampir lebih dari Rp 500 miliar. Kita bisa lihat bahwa semua itu dipakai untuk hal-hal yang sangat bermanfaat bagi masyarakat di sini (Kabupaten Gianyar). Khususnya tadi kita lihat pembangunan rumah sakit, sarana fasilitas, jalan-jalan yang sudah dibangun," ujar Direktur Utama PT SMI Reynaldi Hermansjah saat site visit di RSUD Sanjiwani, dikutip Jumat (13/12/2024).
Baca juga: SMI Kantongi Laba Bersih Rp 1,81 Triliun hingga Kuartal III 2024
Pinjaman PT SMI ke RSUD Sanjiwani
Reynaldi mengatakan, pinjaman SMI ke Pemkab Gianyar tersebut sebanyak Rp 329,65 miliar disalurkan ke RSUD Sanjiwani Gianyar untuk meningkatkan layanan kesehatan.
Pada 2016, pinjaman digunakan untuk menambah layanan poliklinik atau fasilitas kesehatan dari 18 unit menjadi 29 unit dan menambah jumlah kapasitas tempat tidur.
Sementara pinjaman PEN pada 2020 dan 2021, dimanfaatkan untuk membangun gedung pelayanan dan poliklinik eksekutif dan rehab.
Pinjaman ini memberikan dampak positif kepada operasional RSUD Sanjiwani yakni berupa peningkatan pendapatan. Tercatat, pendapatan RSUD Sanjiwani mengalami pertumbuhan yang signifikan sebesar 192,55 persen dari 2019 yang sebesar Rp 94 miliar hingga 2023 menjadi sebesar Rp 275 miliar.
"Tren pertumbuhan daripada pendapatan Rumah Sakit ini meningkat khususnya sangat tinggi di tahun 2023, itu sebesar Rp 275 miliar. Nah tahun 2024 mudah-mudahan juga tidak kalah, tidak lebih rendah dari Rp 275 miliar," ucapnya.
Terkini Lainnya
- United Tractors Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca 12.596 Ton dengan 28 Renewable Energy Certificate dari PLN
- Asus Berhasil Produksi PC "All in One" di Batam, TKDN 40 Persen
- KAI Hadirkan KA Banyubiru Ekspres Rute Solo-Semarang (PP), Ini Jadwalnya
- Siapkan Bujet, Simak Diskon Liburan Dwidayatour Carnival 2025 dan Bank Mandiri
- Potensi Reli Pasar Kripto dan Saham AS Jelang Pelantikan Trump
- [POPULER MONEY] Kadin Ungkap Rencana Lawatan Prabowo ke India | Berapa Gaji PPPK Paruh Waktu 2025?
- Program Electrifying Agriculture PLN: Bantu Petani Hemat Biaya dan Tingkatkan Produksi
- Kadin Ungkap Rencana Lawatan Prabowo ke India Akhir Januari, Ini Agendanya
- 10 Kereta Api Terlaris di Tahun 2024, Ini Daftar KA dan Rutenya
- Airlangga Minta Kurator dan Perbankan Duduk Bersama untuk Bicarakan Nasib Sritex
- Update Jadwal PPPK 2024 Tahap 2 Terbaru
- Siap-siap Cuan dari Dividen Bank, Mana yang Paling Menguntungkan?
- BP Bakal PHK 4.700 Karyawan Tahun Ini
- Menakar Untung Rugi Cukai Minuman Berpemanis bagi Pengusaha
- Berapa Gaji PPPK Paruh Waktu 2025? Ini Rinciannya di Setiap Provinsi
- IHSG Hari ini Diproyeksi "Rebound", Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya
- Investasi Aset Kripto Semakin Populer, Masyarakat Indonesia Perlu Lebih Banyak Edukasi
- Wall Street "Meradang" Tersengat Laporan Inflasi AS
- Maskapai Arab Saudi Lirik Penerbangan Umrah dari Bandara Dhoho Kediri
- Luhut Bilang, Mengurangi Impor Bawang Putih Bisa Hemat Anggaran Rp 2,23 Triliun Per Tahun