Periode Libur Nataru, Pelabuhan Penyeberangan Terapkan Skema Khusus
JAKARTA, – Dalam menghadapi periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan mitra strategis lainnya menerapkan sejumlah skema khusus di pelabuhan penyeberangan utama. Langkah ini bertujuan memastikan kelancaran arus kendaraan dan penumpang di jalur penyeberangan utama, seperti lintasan Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Heru Widodo, menyampaikan bahwa kerja sama lintas sektor menjadi kunci dalam memaksimalkan pelayanan.
"Kami bekerja sama dengan Kemenhub dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengoptimalkan pengaturan pergerakan kendaraan dan penumpang di pelabuhan. Ini adalah bagian dari komitmen kami menghadirkan layanan yang aman, nyaman, dan lancar selama momen liburan," ujarnya, melalui keterangan pers, Jumat (13/12/2024).
Baca juga: ASDP Tegaskan Komitmen Berantas Korupsi di Hari Anti Korupsi Sedunia
Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Ahmad Yani, menegaskan bahwa pelabuhan penyeberangan akan menerapkan kebijakan strategis, termasuk pembukaan pelabuhan alternatif untuk mengurai kepadatan.
"Pengaturan mobilitas di pelabuhan telah disiapkan melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) untuk memastikan pengguna jasa dapat menikmati perjalanan yang aman dan efisien," jelasnya.
Baca juga: ASDP Pastikan Layanan Prima Jelang Nataru di Pelabuhan Merak-Bakauheni
Beberapa kebijakan dalam SKB tersebut adalah sebagai berikut.
1. Lintasan Ketapang-Gilimanuk dan Jangkar-Lembar.
Kendaraan prioritas seperti sepeda motor, mobil penumpang, dan bus diutamakan. Mobil barang dibatasi hingga golongan VII. Dermaga Bulusan akan dioperasikan secara opsional untuk mengurangi kepadatan, didukung dengan buffer zone di Rest Area Watudodol dan Terminal Sri Tanjung.
2. Lintasan Merak-Bakauheni
Kendaraan golongan I-VIb tetap melintasi pelabuhan utama, sedangkan golongan VII-IX dialihkan ke Pelabuhan BBJ Bojonegara atau BBJ Muara Pilu. Buffer zone juga disediakan di rest area tol dan jalur alternatif.
ASDP juga terus berupaya untuk mengurangi antrean, dengan cara memberlakukan pembatasan radius pembelian tiket. Misalnya, di Pelabuhan Merak hanya dapat dilakukan sejauh 4,71 km dari titik tengah pelabuhan.
Ahmad Yani menambahkan, evaluasi kebijakan akan dilakukan situasional, dan Kepolisian diberi kewenangan diskresi untuk mengatur lalu lintas jika diperlukan. "Kami siap melakukan perubahan kebijakan mendesak demi kelancaran arus penyeberangan," tambahnya.
Terkini Lainnya
- 100 Hari Prabowo-Gibran: 74,5 Persen Masyarakat Puas dengan Kinerja Ekonomi, Lebih Tinggi dari Era Jokowi
- 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini 6 Catatan dari Ekonom
- 100 Hari Prabowo-Gibran: Ini 3 Kebijakan Ekonomi yang Dongkrak Kepuasan Publik hingga 74,5 Persen
- Fakta Bandara Ngurah Rai Cetak Sejarah, Dari Layani Pesawat Jumbo hingga Jadi Bandara Tersibuk
- 3 Menteri Ekonomi yang Memiliki Citra Positif Selama 100 Hari Prabowo-Gibran
- [POPULER MONEY] Deretan Bisnis Widiyanti Putri, Menteri Prabowo Terkaya | Korban PHK di Jakarta Tembus 17.085 Orang Sepanjang 2024
- Terbesar Kedua di RI, PLTA Jatigede Tekan Emisi Karbon 415.800 Ton Per Tahun
- Banjir Grobogan Ganggu Perjalanan Kereta, KAI Kembalikan 100 Persen Tiket Pelanggan
- BNI Bidik Pertumbuhan Kredit 10 Persen
- Kinerja Saham Perbankan Diprediksi Masih Kuat Tahun Ini, Apa Penopangnya?
- Gandeng SMBC, Sucorinvest Asset Management Perluas Jangkauan Produk Reksa Dana
- Wamenkop Dorong Koperasi Perikanan Jadi Pemasok Makan Bergizi Gratis
- KKP: Pembongkaran Pagar Laut Tangerang Sudah Capai 5 Kilometer
- Strategi Indonesia di BRICS: Peluang Perdagangan hingga Gugatan Standar Internasional
- Holding BUMN Danareksa Dukung Pariwisata Nasional lewat Revitalisasi
- 100 Hari Prabowo-Gibran: 74,5 Persen Masyarakat Puas dengan Kinerja Ekonomi, Lebih Tinggi dari Era Jokowi
- Nikmati Gaya Hidup Lebih Mudah, Ini Cara Apply Kartu Kredit Online lewat myBCA
- OJK Sebut PPN 12 Persen Bakal Pengaruhi Daya Beli Masyarakat
- BPKH Catatkan Pencapaian Signifikan Selama Tujuh Tahun Beroperasi
- Harga Bitcoin Terpengaruh Data Inflasi AS dan Sentimen The Fed
- Digempur Risiko Geopolitik Global, OJK: Sektor Jasa Keuangan Stabil