pattonfanatic.com

Panel Surya di Stasiun Solo Balapan, dari Matahari untuk Transportasi

Stasiun Solo Balapan. Stasiun Balapan Solo. Penerapan panel surya (solar cell) di Stasiun Solo Balapan.
Lihat Foto

- Stasiun Solo Balapan, sebagai salah satu stasiun kereta api tersibuk di Indonesia, terus berinovasi untuk menghadirkan layanan yang ramah lingkungan.

Salah satu langkah signifikan yang diambil adalah pemasangan panel surya atau solar cell di area stasiun. Hal ini tidak hanya mencerminkan upaya untuk mengurangi emisi karbon, tapi juga meningkatkan efisiensi energi di sektor transportasi.

"Tujuan utama pemasangan panel surya adalah pemanfaatan energi baru terbarukan sebagai sumber listrik alternatif. Kemudian juga mengurangi emisi karbon," ujar Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta Krisbiyantoro saat dihubungi , Sabtu (14/12/2024).

Untuk diketahui, panel surya adalah solusi energi terbarukan yang mengandalkan sinar matahari untuk menghasilkan listrik. Mengingat iklim tropis Indonesia yang menerima sinar matahari melimpah sepanjang tahun, penerapan teknologi ini sangat ideal.

Baca juga: Kereta Api, Gerbong Masa Depan: Inovasi Hijau dan Keselamatan

Energi listrik panel surya di Stasiun Solo Balapan

Penerapan teknologi panel surya di Stasiun Solo Balapan, mendukung program pemerintah dalam pemanfaatan energi baru terbarukan sebagai sumber energi alternatif.

Krisbiyantoro menuturkan, pemasangan panel surya di Stasiun Solo Balapan telah dilakukan sejak tahun 2023.

"Pemasangannya (panel surya di Stasiun Solo Balapan) sejak tahun 2023," tutur dia.

Penerapan teknologi panel surya di Stasiun Balapan melibatkan pemasangan panel di atap bangunan utama dan peron.

Panel warna hitam itu nampak terpasang berjajar di atap peron, yang bisa terlihat dari sky bridge, jembatan penghubung Stasiun Solo Balapan dan Terminal Tirtonadi.

Baca juga: Jadwal KA BIAS Terbaru Rute Solo-Madiun (PP)

Krisbiyantoro memaparkan bahwa panel surya yang dipasang saat ini mampu menghasilkan kapasitas energi sebesar 50 kWp (Kilowatt Peak).

"Untuk sementara memang energi yang dihasilkan belum mencukupi keseluruhan kebutuhan listrik di stasiun. Jadi yang dihasilkan masih 34 persen dari daya terpasang atau 147 kVA," jelasnya.

Adapun energi yang dihasilkan dari panel surya yang terpasang digunakan untuk penerangan, pendingin udara, dan peralatan elektronik lainnya.

Baca juga: KA BIAS Rute Solo-Klaten Tak Lagi Beroperasi per 10 Desember 2024

Panel surya yang terpasang di Stasiun Solo Balapan. Energi listrik terbarukan di Stasiun Solo Balapan.KOMPAS.COM/MELA ARNANI Panel surya yang terpasang di Stasiun Solo Balapan. Energi listrik terbarukan di Stasiun Solo Balapan.

Penghematan biaya operasional listrik

Panel surya membantu menurunkan jumlah emisi karbon yang dihasilkan oleh stasiun, salah satu langkah penting untuk mendukung komitmen Indonesia dalam mengurangi jejak karbon dan memperlambat laju perubahan iklim.

Dengan memanfaatkan energi matahari, stasiun dapat mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional yang mahal dan berbahan bakar fosil.

"Tentu saja (pemasangan panel surya ini) mempunyai dampak terhadap pengurangan emisi karbon di stasiun, pengurangan karbon ekuivalen 3,9 ton CO2 per bulan," papar Krisbiyantoro. 

Baca juga: 8 Kereta New Generation dari Solo dan Yogyakarta Saat Libur Nataru, Apa Saja?

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat