pattonfanatic.com

Ekspor Produk Halal Indonesia Stagnan pada 2024

Ilustrasi logo halal.
Lihat Foto

JAKARTA, - Kinerja ekspor produk halal Indonesia tumbuh stagnan pada periode Januari - Oktober 2024. Padahal Indonesia kerap digadang-gadang sebagai negara dengan potensi pengembangan industri halal yang sangat besar.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Mardyana Listyowati mengatakan, nilai ekspor produk halal Indonesia pada periode Januari - Oktober 2024 mencapai 53,74 miliar dollar AS. Angka ini hanya tumbuh 0,58 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Dibandingkan periode yang sama tahun 2023, yaitu sebesar 53,43 miliar dollar AS," ujar dia dalam Media Briefing dan Talkshow Ekspor Produk Halal, Jumat (20/12/2024).

Baca juga: Pemerintah Percepat Akses Pasar Ekspor Durian ke China, Zulhas: Nilainya 8 Miliar Dollar AS

Adapun produk halal Indonesia paling banyak diekspor ke Amerika Serikat (AS), yakni dengan total nilai sebesar 7,29 miliar dollar AS atau setara 17,61 persen total ekspor produk halal.

Mengekor adalah ekspor ke China dan India, masing-masing sebesar 6,17 miliar dollar AS dan 4,33 miliar dollar AS.

Dilihat berdasarkan jenisnya, komoditas halal yang paling banyak diekspor oleh Indonesia ialah makanan olahan, yakni sebesar 33,61 miliar dollar AS.

Produk-produk ini terdiri dari minyak sawit dan turunannya, olahan ikan, pasta, olahan kakao, hingga biskuit.

Lalu, komoditas halal yang banyak diekspor oleh Indonesia ialah pakaian muslim, dengan total nilai sebesar 6,83 miliar dollar AS. Produk-produk ini mencakup jersey, blouse, hingga kaus.

Selanjutnya, terdapat komoditas farmasi halal, dengan nilai ekspor mencapai 612,10 juta dollar AS. Sementara nilai ekspor produk kosmetik sebesar 362,84 juta dollar AS.

Untuk meningkatkan lagi nilai ekspor produk halal nasional, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan berencana melakukan perluasan pasar ekspor.

Mardyana bilang, perluasan ini bakal dilakukan lewat penyelesaian tiga perundingan perdagangan bilateral, percepatan penyelesaian Indonesia - EU CEPA, hingga peningkatan peran Perwakilan Perdagangan RI.

"Yang ada di luar negeri, yaitu mencapai 44 titik di 33 negara," ujarnya.

Pada saat bersamaan, pemerintah berencana meningkatkan kapasitas pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) nasional. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pasokan produk halal Indonesia ke dalam rantai pasok global.

"Diharapkan UMKM bisa ekspor, bisa di sini berani inovasi dan siap adaptasi," ucap Mardyana.

Baca juga: Cara Urus Sertifikasi Halal Melalui BPJPH, Gratis bagi UMK yang Penuhi Kriteria

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat