Pembukaan Perdagangan BEI pada 2025, Tanggal 2 atau 3 Januari? Simak Rinciannya
JAKARTA, - Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2024 resmi berakhir hari ini, Senin (30/12/2024).
Lantas, kapan perdagangan akan dibuka kembali pada 2025?
Mengutip laman resmi BEI, pada Rabu, 1 Januari 2025, tidak ada perdagangan bursa karena merupakan libur Tahun Baru 2025 Masehi.
"(Perdagangan saham BEI dibuka kembali) tanggal 2 Januari 2025," ujar Direktur Pengembangan PT BEI Jeffrey Hendrik saat dikonfirmasi , Senin (30/12/2025).
Baca juga: IHSG Akhiri 2024 di Zona Hijau, Simak Saham-saham Penopangnya
Pada Kalender Libur Bursa Tahun 2025, sepanjang Januari perdagangan akan berlangsung selama 19 hari. Perdagangan libur pada 1, 27, 28, dan 29 Januari 2025.
Kemudian, pada Februari 2025, perdagangan bursa tidak ada hari libur kecuali akhir pekan, yaitu Sabtu dan Minggu.
Lalu, di bulan Maret, perdagangan berlangsung selama 19 hari dan hanya libur pada 28 dan 31 Maret 2025. Bulan ini, perdagangan bursa berlangsung sebanyak 20 hari.
Pada April, perdagangan akan digelar selama 16 hari, sedangkan liburnya sebanyak 6 hari, yakni pada tanggal 1, 2, 3, 4, 7, dan 18 April 2025.
Sementara, pada Mei dan Juni, perdagangan dibuka masing-masing sebanyak 17 dan 18 hari. Sedangkan hari liburnya terjadi pada tanggal 1, 12, 13, 29, dan 30 Mei 2025, serta 6, 9, dan 27 Juni 2025.
Pada Juli dan Agustus 2025, perdagangan bursa berjalan tanpa hari libur kecuali Sabtu dan Minggu, dengan masing-masing sebanyak 23 dan 21 hari perdagangan.
Pada September 2025, hari libur perdagangan hanya pada tanggal 5, dengan total hari perdagangan sebanyak 21 hari.
Sementara, pada Oktober dan November, tidak ada hari libur perdagangan kecuali Sabtu dan Minggu. Adapun total hari perdagangan pada bulan ini masing-masing sebanyak 23 dan 20 hari.
Pada akhir 2025 atau Desember, perdagangan bursa dibuka selama 20 hari, di mana pada tanggal 25, 26, dan 31 perdagangan libur.
Baca juga: Bursa Efek Indonesia Ungkap Jumlah Pencatatan Saham Perdana Tahun Ini Turun, Bagaimana pada 2025?
Terkini Lainnya
- Survei Litbang Kompas: Kepuasan Kinerja Pemerintah Bidang Ekonomi dan Kejahteraan Sosial Tinggi
- Survei Litbang Kompas: 100 Hari Prabowo-Gibran, Responden Soroti Kondisi Ekonomi hingga Lapangan Kerja
- Survei Litbang Kompas: Sering Dapat Bansos Jadi Alasan Puas terhadap Pemerintah
- Prudential dan UOB Rilis Asuransi Jiwa untuk Generasi Sandwich
- Promo Imlek di Traveloka, Ada Diskon hingga 50 Persen dan Voucher Rp 880.000
- Apa Pekerjaan Rumah Indonesia Usai Menang Sengketa Sawit dengan Uni Eropa di WTO?
- Perplexity AI Ajukan Tawaran Merger dengan TikTok AS
- Cara Tukar Minyak Jelantah Jadi Saldo e-Wallet, Dapat Rp 6.000 per Liter
- Bukalapak Hadapi Gugatan Penundaan Pembayaran Utang dari PT Harmas
- Mengungkap Peran Perusahaan Asing dalam Proyek Coretax Rp 1,3 Triliun
- Menko Airlangga Tegaskan PSN di PIK 2 Hanya untuk Ekowisata Tropical Coastland
- Elnusa Gandeng Pemda Gorontalo untuk Kelancaran Distribusi BBM Jelang Ramadhan
- PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk SMA-S1, Cek Posisi dan Syaratnya
- Tutup Rute Jakarta-Surabaya, Manajemen BBN Airlines Sebut Lakukan Evaluasi Intens
- BEI Sebut Ada 17 Perusahaan dalam Antrean IPO 2025
- Mengapa Kemenkeu Belum Juga Menerbitkan Aturan Barang dan Jasa Mewah Kena PPN 12 Persen?
- IHSG Akhiri 2024 di Zona Hijau, Simak Saham-saham Penopangnya
- Mengapa BKN Perpanjang Pendaftaran PPPK Tahap 2 Jadi 7 Hari?
- Sompo Insurance Indonesia Catatkan Laba Bersih Tumbuh 35 Persen pada 2024, Siapkan Spin-Off Unit Syariah
- Memperkuat Tata Kelola Perkeretaapian Indonesia Butuh Kolaborasi Regulator dan Operator