pattonfanatic.com

IHSG Hari Ini 2 Januari 2025 Dibuka Menguat, Rupiah Lesu

Ilustrasi bisnis pengusaha meroket.
Lihat Foto

JAKARTA, - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal tahun perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (2/1/2024). Sementara, mata uang garuda pagi ini melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.02 WIB, IHSG bergerak di posisi 7.119,23 atau tumbuh 39,33 poin (0,56 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.079,90.

Sebanyak 237 saham melaju di zona hijau dan 118 saham di zona merah. Sedangkan 213 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 449,42 miliar dengan volume 1,62 juta saham.

Baca juga: Rekor BEI 2024: IHSG Sempat Sentuh Level Tertinggi di 7.905, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp 13.475 Triliun

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG diperkirakan akan menguji kembali zona resisten 7.105-7.143 karena penutupan hariannya masih berada di atas garis SMA-5.

Menurut dia, adanya penembusan di atas level 7.143 akan membuka jalan menuju 7.216 sebagai resisten berikutnya.

"Level support IHSG berada di 6.931, 6.875, 6.800, dan 6.738, sementara level resistennya di 7.143, 7.216, dan 7.297. Indikator MACD menunjukkan adanya momentum bearish," kata dia dalam proyeksinya, Kamis (2/1/2024).

Kemudian, bursa kawasan Asia bergerak bervariasi, dengan Strait Times turun 0,06 persen (1,19 poin) di level 3.786,41, Shanghai Composite turun 0,48 persen (16,12 poin) di level 3.335,64.

Sementara, Nikkei 225 turun 0,96 persen (386,62 poin) ke level 38.894,54, dan Hang Seng turun 1,72 persen (344,2 poin) ke level 19.715,75.

Baca juga: IHSG Akhiri 2024 di Zona Hijau, Simak Saham-saham Penopangnya

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah.

Melansir data Bloomberg, pukul 09.27 WIB rupiah berada pada level Rp 16.252 per dollar AS atau melemah 120 poin (0,74 persen) dibanding penutupan kemarin Rp 16.132 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pada pembukaan perdagangan pasar 2025 ini, Indeks dollar pagi ini berada di level tertinggi dalam 2 tahun di kisaran 108,55.

Penguatan dollar AS ini banyak dipengaruhi oleh kekhawatiran pasar terhadap pertumbuhan ekonomi global di 2025 ini.

Ia menjelaskan, terdapat kekhawatiran tekanan dari kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump, perang, suku bunga AS yang tidak turun lagi, dan pelambatan ekonomi China.

Hal tersebut mendorong pasar masuk ke aset aman di dollar AS, sehingga dollar menguat.

Namun demikian, Ariston menuturkan, pagi ini beberapa nilai tukar regional seperti SGD, THB, PHP, KRW, bergerak menguat.

Hal ini bisa berarti, di awal tahun pasar masuk lagi membeli mata uang lokal untuk keperluan bisnis yang memerlukan mata yang lokal. Dengan demikia, ada peluang rupiah menguat hari ini.

"Potensi penguatan ke arah 16.080, dengan potensi resisten di kisaran 16.150," ungkap dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat