pattonfanatic.com

Sebut Defisit APBN 2024 Lebih Rendah dari Proyeksi, Sri Mulyani: Ini adalah Hasil yang Luar Biasa

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati membuka perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (2/1/2025).
Lihat Foto

JAKARTA, - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati menyatakan, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 ditutup lebih rendah dibandingkan proyeksi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Hal tersebut diungkapkan dalam sambutannya di Peresmian Pembukaan Perdagangan BEI Tahun 2025 pada Kamis (2/1/2025).

"Defisit APBN 2024 mendekati Undang-Undang APBN awal. Ini adalah hasil yang luar biasa," ujar dia.

Ia menambahkan, hasil ini jauh lebih kecil dari laporan semester sebesar 2,7 persen.

Baca juga: Sri Mulyani Gantikan Presiden RI Buka Perdagangan Perdana Bursa 2025

"Artinya, APBN kita tutup di tahun 2024 dengan relatif sehat, aman, dan itu jadi bekal yang aman untuk memasuki 2025," kata dia.

Nantinya sebut dia, perincian terkait defisit APBN 2024 tersebut akan dirinci pada kesempatan terpisah.

"APBN alhamdulillah 2024 kita tutup dengan jauh lebih baik dari apa yang kami laporkan pada semester I di DPR dan kabinet," terang dia.

Ia menjelaskan, pada semester I-2024, penerimaan negara sempat mengalami tekanan dan konstraksi yang dalam. Namun, pada paruh kedua, penerimaan negara mulai pulih.

"Pada akhir tahun, bahkan masih tumbuh meskipun tidak tinggi, tapi cukup decent untuk situasi yang tidak mudah, tumbuh dari tahun lalu," kata dia.

Bendahara negara tersebut menuturkan, pertumbuhan penerimaan negara belum mencapai target yang sebelumnya dipatok cukup tinggi.

Lebih lanjut, Sri Mulyani bilang, anggaran belanja 2024 melalui APBN juga cukup besar, terutama untuk keperluan pemilihan umum (pemilu), pemilihan kepala daerah (pilkada), pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), penambahan bantuan sosial untuk El Niño, dan belanja untuk mendukung ketahanan pangan.

"Oleh karena itu, belanja tumbuh tinggi, di kementerian lembaga bahkan tumbuhnya double digit, dan keseluruhan pertumbuhannya lebih dari 6 persen," terang dia.

Baca juga: Sri Mulyani: PPN Tidak Naik

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menargetkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 sebesar 2,7 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada akhir tahun ini.

Meskipun hingga akhir Agustus 2024, realisasi defisit kas negara tersebut baru 0,68 persen dari PDB atau senilai Rp 153,7 triliun.

"Outlook 2,7 persen dari PDB seperti yang di Banggar dan DPR. Ini karena penerimaan mengalami tekanan dan belanja pertumbuhannya cukup baik," ujarnya dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin (23/9/2024).

Asal tahu saja, target defisit dalam APBN 2024 mulanya sebesar 2,29 persen terhadap PDB atau sebesar Rp 522,8 triliun, lalu melebar menjadi 2,7 persen terhadap PDB.

Baca juga: APBN-P 2025 untuk Penundaan PPN 12 Persen Dipandang Bisa Jadi Solusi Pemerintah

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat