Rupiah Melemah akibat Sentimen Domestik

JAKARTA, - Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dollar AS mengalami pelemahan akibat sentimen domestik.
“Rupiah melemah oleh sentimen domestik yang masih lemah. inflasi yoy (year on year) Indonesia juga kembali turun, mengisyaratkan permintaan yang masih lemah,” ujarnya pada ANTARA di Jakarta, Kamis (2/1/2024).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi tahunan mencapai sebesar 1,57 persen (yoy) pada Desember 2024.
Baca juga: IHSG Ditutup Menguat 1 Persen pada Perdagangan Awal Tahun, Rupiah Melemah
PIXABAY/DARNO BEGE Ilustrasi rupiah, uang rupiah.
Angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan inflasi November 2024 yang tercatat 1,55 persen, tetapi masih lebih rendah dibandingkan inflasi tahunan Desember 2023 yang mencapai 2,61 persen.
Selain itu, rupiah juga tertekan data manufaktur China yang dirilis pagi ini, mencapai 50,5 atau lebih rendah dari perkiraan 51,7.
Namun, rupiah disebut sempat rebound karena pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani terkait defisit anggaran 2024 yang lebih rendah dari perkiraan.
“Sebelumnya, defisit anggaran diperkirakan akan berada di 2,7 persen, namun Sri Mulyani mengatakan defisit ternyata jauh di bawah itu tanpa memberikan angka spesifik, jika melihat defisit hingga bulan November adalah 1,81 persen. Defisit anggaran adalah salah satu yang menjadi kekuatiran investor saat ini. Defisit yang lebih kecil memberikan sedikit kelegaan,” ungkap Lukman.
Baca juga: Kurs Rupiah Hari Ini di 5 Bank Besar Indonesia
Kurs rupiah terhadap dollar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada penutupan perdagangan hari ini melemah 66 poin atau 0,41 persen menjadi Rp 16.198 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.132 per dolar AS.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis turut melemah ke level Rp 16.236 per dollar AS dari sebelumnya sebesar Rp 16.157 per dollar AS.
Terkini Lainnya
- Awal Sesi, IHSG dan Rupiah Melemah
- KKP Jelaskan Teknis Pembongkaran Pagar Laut 3,3 Km di Bekasi
- SBN ORI027 Masih Bisa Dipesan sampai 20 Februari 2025, Ini Cara Belinya
- Ironi Kemenkeu yang Konon Berintegritas
- Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Lagi, Simak Rincian Per 11 Februari 2025
- Coretax Tetap Diterapkan Meski Bermasalah, Paralel dengan Sistem Lama
- Gandeng Polri Awasi HPP Gabah, Mentan: Kami Kolaborasi, Supaya Tidak Ada Penyimpangan
- Bansos PKH 2025: Jadwal Pencairan, Besaran Bantuan, dan Cara Ceknya
- Duduk Perkara BYOND BSI yang Eror, "Upgrade" Sistem sampai Normal Kembali
- KKP Hari Ini Bongkar Pagar Laut Bekasi
- Cek Rekening, Dana Investasi SBR012T2 Sudah Cair
- IHSG Bakal Terkoreksi Lagi? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Selasa
- Wall Street Menguat Ditopang Saham Teknologi dan Industri Baja-Aluminium
- Sempat Punya Ratusan, Kini Gerai Teguk Tinggal 35 Outlet
- Investor Keluhkan Aktivitas Ormas, Begini Respons BKPM
- Alfamart Sesuaikan Harga Setelah PPN 12 Persen Diberlakukan
- OJK Dorong Pasar Modal Ambil Peran dalam Program Strategis Pemerintah
- Erick Thohir Minta Maskapai dan Operator Bandara Prioritaskan Keselamatan Penerbangan
- Asosiasi Dukung Aturan Baru Suku Bunga Fintech Lending, Ini Dampaknya
- Aprindo Catat Ritel Naikkan Harga akibat PPN 12 Persen