Negosiasi Pekan Depan, Kemenperin Tagih Utang Investasi Apple
JAKARTA, - Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arif mengatakan, pihaknya bakal menggelar pertemuan dengan petinggi Apple pada 7 sampai 8 Januari 2025 atau pekan depan.
Pertemuan itu akan membahas proposal investasi senilai 1 miliar dollar AS atau setara Rp 15,9 triliun yang sebelumnya sudah disepakati oleh Apple.
"Sejak hampir dua bulan yang lalu kami sudah undang Apple untuk datang ke Indonesia untuk bernegosiasi dengan Kemenperin. Dan kami hanya akan bernegosiasi dengan kantor pusat Apple dari US," ujar Febri dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (2/1/2025).
Baca juga: Investasi Apple Diumumkan Pekan Depan, Bakal Tentukan Nasib iPhone 16?
Meski demikian, Febri menegaskan, sampai saat ini Kemenperin belum menerima proposal secara resmi dari Apple.
Namun, melalui pihak lain, Apple sudah menyampaikan wacana terhadap proposal yang mereka usulkan.
"Karena sebatas wacana dan tidak disampaikan kepada kami secara langsung, maka kami tidak bisa menganggap bahwa itu merupakan sebuah proposal, apalagi proposal resmi," tegas Febri.
Baca juga: Nasib iPhone 16, Kemenperin: Kami Undang Petinggi Apple Enggak Pernah Nongol...
"Namun wacana dari Apple tersebut juga sudah kami pelajari, dan banyak sekali catatan, yang akan kami sampaikan dalam pertemuan langsung dengan Apple," lanjutnya.
Tagih realisasi utang investasi Apple periode sebelumnya
Dalam penjelasannya, Febri juga mengungkapkan bahwa Apple masih harus menuntaskan komitmen realisasi utang investasi sebesar 10 juta dollar AS atau setara dengan Rp 162,49 miliar (asumsi kurs Rp 16.204).
Utang tersebut berasal dari komitmen investasi selama periode 2020 hingga 2023.
Terkini Lainnya
- Cara Bayar Pajak Kendaraan Bermotor Wilayah Jawa Barat via SAMBARA
- Resmi Dibuka, Cek Harga Tiket Happy Games Surabaya
- Cara Balik Nama Sertifikat Tanah Warisan dan Syaratnya
- Mengenal Reksadana: Instrumen Investasi Pasar Modal yang Cocok untuk Pemula
- 1.200 Penumpang Kereta Api Batalkan Perjalanan Akibat Banjir Grobogan
- BNI Hadirkan Program Pembiayaan untuk UMKM Ramah Lingkungan
- Menko IPK Apresiasi Kualitas Bangunan Bali International Hospital, RS Bertaraf Internasional Hasil Konstruksi PTPP
- Cara Bayar Tagihan Listrik via BCA Mobile dan ATM BCA
- Dekan FT ITB: Usulan Perguruan Tinggi Kelola Tambang Kurang Jelas
- BCA Salurkan Kredit Rp 922 Triliun Selama 2024
- Banyak Dapat Keluhan Nelayan, KKP Bakal Evaluasi PSN di Surabaya
- Kasus eFishery, Bagaimana Dampaknya ke Masyarakat Umum?
- Trump Dinilai Lebih Moderat soal Tarif, Ekonom: Tetap Harus Diantisipasi
- Serikat Pekerja: eFishery Berhenti Beroperasi, Bakal Ada PHK Massal
- Bos BCA Beberkan Dampak Revisi Aturan DHE SDA ke Bisnis Valas
- Hasil Pemeriksaan Nelayan yang Mengaku Pasang Pagar Laut Diungkap
- Harga Penyerapan Gabah Naik Jadi Rp 6.500 Per Kilogram, Pengusaha Usulkan Ini ke Mentan
- Cara Pemerintah Pertahankan PPN 11 Persen untuk Barang dan Jasa Bukan Mewah Tanpa Ubah UU HPP
- Investasi Apple Diumumkan Pekan Depan, Bakal Tentukan Nasib iPhone 16?
- [POPULER MONEY] Penerbangan LCC Pindah Terminal 1 Bandara Soetta | Sri Mulyani Gantikan Prabowo Buka Perdagangan Perdana Bursa 2025
- Erick Thohir Minta Maskapai dan Bandara Petakan Kebutuhan Angkutan Lebaran