Tahun Baru, Harga Emas Dunia Capai Level Tertinggi dalam Dua Minggu
NEW YORK, - Harga emas dunia mencapai level tertinggi lebih dari dua minggu pada perdagangan Kamis (2/1/2025) waktu setempat atau Jumat (3/1/2025) pagi.
Mengutip CNBC, harga emas di pasar spot naik 1,2 persen ke level 2.654,94 dollar AS per ons, mencapai level tertinggi sejak 16 Desember 2024.
Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange terpantau naik 1 persen ke level 2.668,1 dollar AS per ons.
Kenaikan harga emas dunia didorong tren pembelian aset safe haven, ketika pasar bersiap menghadapi prospek suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) dan tarif perdagangan yang diusulkan Presiden terpilih AS, Donald Trump.
"Saya tidak melihat ada berita yang bisa menggerakkan pasar, tapi kekuatan geopolitik (ketegangan internasional serta ketidakpastian keuangan, apalagi menjelang pelantikan Presiden terpilih Trump) mendukung," kata analis StoneX Rhona O'Connell.
Emas merupakan aset yang memiliki lindung nilai atau safe haven sehingga diminati investor di tengah risiko ekonomi dan ketidakstabilan geopolitik, terlebih saat era suku bunga rendah seperti saat ini.
Dari sisi geopolitik, Rusia melancarkan serangan pesawat nirawak di Kyiv pada Rabu pagi, yang menyebabkan kerusakan di sedikitnya dua distrik, sementara militer Israel menyerang pinggiran Kota Gaza.
Pelantikan Trump yang bakal berlangsung 20 Januari 2025 pun telah meningkatkan ketidakpastian, dengan tarif yang diusulkan dan kebijakan proteksionis yang diperkirakan bakal bersifat inflasioner dan berpotensi memicu perang dagang.
Sementara itu, para pelaku pasar saat ini tengah menunggu data lowongan kerja AS pekan depan, dan laporan ketenagakerjaan sektor swasta nonpertanian AS yang dirilis Automatic Data Processing (ADP).
Baca juga: Harga Emas Dunia Sentuh Level Termahal Sepanjang Masa, Kian Dekati 3.000 Dollar AS Per Ons
Kemudian menunggu risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) bulan Desember 2024 dari The Fed, serta laporan ketenagakerjaan AS untuk mengukur prospek suku bunga di tahun 2025.
Adapun pada tahun 2024, pemotongan suku bunga AS, pembelian oleh bank sentral, dan ketegangan geopolitik telah mendorong emas mencapai rekor tertinggi dengan kenaikan tahunan lebih dari 27 persen, menjadi yang terbesar sejak 2010.
"Koreksi atau konsolidasi di awal tahun dapat menjadi panggung bagi reli baru," kata Fawad Razaqzada, analis pasar di Forex.com, seraya menambahkan target harga emas bisa mencapai 3.000 dollar AS per ons.
"Berakhirnya ‘perdagangan Trump’ - sebuah fenomena yang ditandai dengan dollar AS dan pasar ekuitas yang kuat - dapat melemahkan dollar AS dan meningkatkan harga emas," imbuhnya.
Seperti diketahui, pergerakan dollar AS turut mempengaruhi harga emas. Saat dollar AS melemah maka membuat harga emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga meningkatkan minat pada emas.
Terkini Lainnya
- Pelantikan Trump Dorong Harapan untuk Industri Kripto, Harga Bitcoin Diproyeksi Bisa Mencapai Rp 1,7 Miliar
- Penerimaan Pajak Kripto di Indonesia Tembus Rp 1,09 Triliun pada 2024
- Menurut Titiek Soeharto, Pembentukan Pansus Pagar Laut Tangerang Belum Mendesak, Kenapa?
- IHSG Hari Ini Diproyeksi Melemah, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Jumat
- Mengapa Harga Tiket Pesawat Masih Mahal? Ini Penjelasan Bos Garuda Indonesia
- Titiek Soeharto Minta Pembuat Pagar Laut Tangerang Terus Dicari, KKP Beri Jawaban Soal Potensi Pidana
- Gaji UMR Sibolga 2025 dan 32 Kabupaten/kota di Sumut
- Gaji UMR Medan 2025 dan 32 Kabupaten/kota Lainnya di Sumut
- Mengapa Menhub Minta ASN dan Pekerja Swasta WFA Pada 24-27 Maret 2025?
- Titiek Soeharto Minta Pemilik Pagar Laut Ganti Biaya Pembongkaran
- Menteri KP Buka Suara soal Laut di Sumenep Punya SHM
- Wall Street Menghijau, Trump Beri Sinyal Dukung Penurunan Suku Bunga
- "Harap-harap Cemas" Turunnya Harga Tiket Pesawat Jelang Lebaran...
- Pertamina Geothermal Energy, Satu-satunya Perusahaan RI yang Masuk Daftar 50 ESG Top Global 2025
- Daya Beli Masyarakat Turun, Bos BCA: Kami Hati-hati Tentukan "Harga" Kredit Konsumer
- Mengapa Harga Tiket Pesawat Masih Mahal? Ini Penjelasan Bos Garuda Indonesia
- Info Gaji UMR Purworejo 2025, Rangking ke-21 di Jateng
- Gaji UMR Wonosobo 2025 dan Kenaikannya 5 Tahun Terakhir
- Wall Street Merosot di Hari Pertama Perdagangan 2025
- BPS Sebut Inflasi 2024 Terendah Sepanjang Sejarah, Bagaimana Bisa Terjadi?
- Tinjau Posko Nataru di Pelabuhan Bakauheni, Wamenhub: Arus Penyeberangan Jawa-Sumatera Aman dan Lancar