pattonfanatic.com

Protokol Keselamatan Kerja di IMIP, Kelola Risiko hingga Lindungi Pekerja

Kawasan industri IMIP menerapkan protokol keselamatan kerja yang menyeluruh demi zero accident
Lihat Foto

JAKARTA, – Kawasan industri memainkan peran penting sebagai tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional.

Meski demikian, tak dapat dimungkiri bahwa kawasan industri, tak terkecuali industri nikel, juga dihadapkan pada berbagai risiko keselamatan kerja yang signifikan.

Risiko tersebut dapat muncul dari berbagai faktor, mulai dari lingkungan kerja, teknologi yang digunakan, hingga aktivitas operasional sehari-hari.

Di Kawasan Industri Morowali Industrial Park (IMIP), misalnya. Sebagai salah satu kawasan industri terbesar di Indonesia yang berfokus pada pengolahan nikel, kawasan ini tidak hanya menjadi pusat produksi, tetapi juga memiliki berbagai fasilitas penunjang, seperti perkantoran, pelabuhan atau jetty, ruang terbuka hijau, tempat tinggal karyawan, area pejalan kaki, dan halte bus.

Dengan keberagaman fungsi area tersebut, potensi risiko kerja tentu beragam. Hal ini juga menuntut penerapan protokol keselamatan kerja yang menyeluruh demi zero accident.

Untuk diketahui, berlokasi di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, kawasan tersebut menyumbang 50 persen dari total produksi nikel Tanah Air.

Dalam wawancara tertulis dengan , Jumat (27/12/2024), Communications Director PT IMIP Emilia Bassar menjabarkan, terdapat dua potensi bahaya keselamatan yang mungkin terjadi di area-area tersebut, yakni bahaya kesehatan dan keselamatan.

“Bahaya kesehatan meliputi bahaya fisika yang mencakup penerangan, suhu udara, kelembapan, cepat rambat udara, suara, vibrasi mekanis, radiasi, dan tekanan udara,” ujar Emilia.

Kemudian, ada bahaya kimia yang meliputi gas, uap, debu, kabut, asap, awan, cairan, serta benda-benda padat berbahaya dan beracun.

Baca juga: Utamakan Keselamatan, Begini Prosedur Pengolahan Nikel di Kawasan IMIP

Lalu, bahaya biologi yang meliputi jasad renik, serangga atau hewan lain di tempat kerja, serta berbagai macam penyakit yang timbul, seperti infeksi, alergi, dan sengatan atau gigitan binatang.

Potensi bahaya keselamatan juga muncul dari aspek ergonomi yang meliputi gangguan yang bersifat fisiologis. Hal ini akibat beban kerja yang terlalu berat serta peralatan kerja yang tidak sesuai dan serasi dengan tenaga kerja.

“Faktor psikologi yang meliputi beban kerja, kondisi mental kerja, dan suasana kerja juga memiliki potensi bahaya,” tambah dia.

Kendalikan potensi bahaya

Emilia melanjutkan, dengan berbagai potensi tersebut, penerapan protokol keselamatan kerja yang ketat menjadi hal yang mutlak dilakukan untuk melindungi pekerja dan memastikan keberlanjutan operasional.

Standar Operasional Prosedur (SOP) dan instruksi kerja merupakan kunci utama untuk mengendalikan potensi bahaya yang terjadi karena faktor manusia dan teknis.

SOP dan instruksi kerja merupakan kunci utama untuk mengendalikan potensi bahaya di kawasan industri IMIP.IMIP SOP dan instruksi kerja merupakan kunci utama untuk mengendalikan potensi bahaya di kawasan industri IMIP.

“Untuk (mengantisipasi risiko yang muncul karena) faktor lingkungan, IMIP mempunyai tim tersendiri yang berkompeten di bidangnya dan telah tersertifikasi oleh kementerian terkait,” ucap Emilia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat