pattonfanatic.com

Anggaran Besar, Kadin Ingatkan Program Makan Bergizi Gratis Jangan Sampai Dikorupsi

Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Aviliani usai acara Media Literacy Building Inclusive Economics UOB x INDEF, Selasa (15/8/2023).
Lihat Foto

JAKARTA, - Wakil Ketua Umum Bidang Kebijakan Makro-Mikro Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Aviliani mengingatkan pemerintah soal potensi korupsi saat pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) yang segera dimulai pekan depan.

Pasalnya, MBG menggunakan alokasi anggaran besar dan ada perputaran dana hingga triliunan rupiah di daerah.

"Kalau kita lihat, memang dana ke daerah akan cukup banyak dengan makan gratis atau makan bergizi gratis, karena itu akan melibatkan daerah-daerah di dalam melakukan penyediaan," ujar Aviliani dilansir siaran Kompas TV, Sabtu (4/1/2025).

"Keterkaitan dengan implementasi dari makan gratis itu sendiri sejauh mana bisa governance, sehingga tidak terjadi banyak korupsi dan lain-lain," tegasnya.

Baca juga: Riset Celios: 46 Persen Responden Was-was Penyaluran Makan Bergizi Gratis Tak Efisien

Selain itu, Aviliani juga menyoroti dampak program MBG kepada inflasi.

Menurutnya, 2025 ini ada tantangan tersendiri untuk menjaga inflasi secara nasional.

Terlebih besaran inflasi tahunan pada 2024 yang senilai 1,57 persen dianggap terendah sepanjang sejarah pencatatan.

"2025 tantangannya adalah apakah inflasi itu memang bisa seperti target pemerintah? Karena apa? Dengan adanya makan bergizi, itu otomatis kebutuhan suplai juga meningkat Apakah tambahan suplai yang dibutuhkan ini sudah disiapkan oleh pemerintah ?," jelas Aviliani.

"Karena kalau tidak, ini akan bisa menciptakan inflasi di luar dari PPN, tetapi adalah hukum demand dan suplai," tambah ekonom senior itu.

Baca juga: Dimulai Senin, 3 Juta Siswa Dapat Makan Bergizi Gratis Senilai Rp 10.000 Tiap Hari

 


Diketahui, program makan bergizi gratis (MBG) akan dimulai pelaksanaannya pada Senin (6/1/2025) atau awal pekan depan.

Untuk tahap awal, program tersebut bakal menyasar lebih dari 3 juta penerima manfaat.

Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Adita Irawati mengatakan, lebih dari 3 juta penerima MBG itu merupakan target penerima manfaat pada Januari hingga Maret 2025.

Di dalamnya akan nanti termasuk ibu hamil dan balita yang akan menerima MBG.

Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis Dimulai 6 Januari, Prabowo Minta Bahan Baku Disuplai dari Desa, Bukan Impor

Jumlah penerima MBG akan ditingkatkan bertahap.

"Nantinya pada April-Juni penerima manfaat MBG akan bertambah menjadi 6 juta. Lalu, Juli-Agustus akan bertambah lagi jadi sekitar 15 juta penerima," tutur Adita dilansir dari Kompas TV pada Sabtu.

"Targetnya pada 2025 ini sekitar 40 persen penerima manfaat dari MBG bisa terpenuhi," lanjutnya.

Adapun jumlah total penerima manfaat MBG yakni 82 juta orang.

Program MBG sendiri rencananya akan berjalan selama lima tahun hingga 2029.

Sementara itu, untuk biaya pelaksanaan MBG selama 2025, pemerintah sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 71 triliun.

Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis Dimulai 6 Januari, Pemerintah Masih Cari Strategi Pengadaan Susu Sapi...

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat