pattonfanatic.com

Menanti "January Effect" di Pasar Modal, Simak Rekomendasi Saham IPOT Sepekan ke Depan

Ilustrasi bisnis pengusaha meroket, ilustrasi pertumbuhan ekonomi, IHSG menguat.
Lihat Foto

JAKARTA, - Investor pasar saham perlu mencermati beberapa hal penting untuk menangkap peluang pasar pada periode perdagangan 6-10 Januari 2025.

Salah satu yang menjadi perhatian adalah fenomena January Effect di awal tahun.

Baca juga: Daftar 5 Perusahaan yang Bakal Melantai di Bursa Pekan Depan

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Dimas Krisna Ramadhani, menjelaskan beberapa sentimen utama yang dapat memengaruhi pergerakan pasar saham pekan ini:

1. FOMC Minutes

Bank Sentral AS (The Fed) dijadwalkan mengadakan pertemuan pada Kamis minggu ini untuk membahas kebijakan suku bunga, yang akan diumumkan pada 30 Januari mendatang.

Keputusan tersebut diperkirakan berdampak signifikan pada pergerakan pasar saham, baik di AS maupun secara global.

2. Non-Farm Payrolls Desember

Data lapangan pekerjaan di luar sektor pertanian AS menjadi sentimen penting lainnya. Berdasarkan konsensus, jumlah lapangan pekerjaan untuk Desember diperkirakan turun ke angka 150.000 dari 227.000 pada November.

Jika data ini sesuai prediksi, maka akan menjadi level kedua terendah dalam tiga bulan terakhir.

"Level ini hanya lebih baik dari Oktober, yang sempat mencatatkan rekor terendah akibat badai Helene dan Milton di Florida," ujar Dimas, Senin (6/1/2025).

3. January Effect

Fenomena musiman ini sering kali membuat harga saham cenderung naik pada dua minggu pertama Januari.

Namun, Dimas mencatat probabilitas terjadinya January Effect tahun ini cenderung kecil.

Ia menambahkan, dari data historis lima tahun terakhir (2020-2024), IHSG hanya mengalami kenaikan satu kali pada Januari, yaitu pada 2022. Probabilitas IHSG berakhir di zona hijau pada Januari tercatat hanya 20 persen.

"Namun, ada peluang penguatan IHSG mulai minggu ini. Setelah konsisten turun dalam empat bulan terakhir, secara historis IHSG cenderung berubah tren setelah periode penurunan panjang," jelasnya.

Baca juga: Menakar Target BEI Bawa Perusahaan Melantai di Bursa Tahun Ini

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat