pattonfanatic.com

Program Makan Bergizi Gratis, Pemerintah Klaim Ekonomi Bisa Tumbuh 0,89 Persen

Menteri Koperasi Budi Arie Saat membagikan makanan kepada murid kelas 1 SD Angkasa 5, Senin (6/1/2025)
Lihat Foto

JAKARTA, - Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 0,89 persen. Program ini dimulai pada Senin (6/1/2025).

"Pertumbuhannya nanti dipantau. Dari diskusi yang sudah dilakukan, program MBG ini bisa mengungkit 0,89 persen pertumbuhan ekonomi nasional. Bayangin, di 2025, daya ungkitnya signifikan," ujar Budi usai meninjau Dapur Sehat Anak Bangsa SPPG Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin.

Menurut Budi, MBG memberikan efek ganda bagi masyarakat, terutama menggerakkan ekonomi akar rumput. UMKM, petani, dan peternak mendapat manfaat langsung dari program ini.

"Yang bergerak ini ekonomi bawah. UMKM di bawah bergerak. Petani akan bersemangat menanam karena ada off-tacker-nya. Badan gizi nasional mendukung petani wortel, kentang, sayur-sayuran, dan lainnya," kata Budi.

Baca juga: Belum Ada Susu dalam Menu Makanan di SPPG Halim, Budi Arie: Tidak Usah Berkecil Hati

Ia menambahkan, bahan makanan yang digunakan dalam MBG berasal dari produksi dalam negeri.

"Nasinya pasti dari Indonesia. Entah dari Cianjur atau daerah lain. Ayamnya dari peternak lokal. Sayurnya buncis dari kebun di Bandung atau Cianjur. Pisangnya juga buatan Indonesia," jelasnya.

Program MBG menyasar siswa sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita.

Bantuan diberikan dalam bentuk seporsi makanan yang terdiri dari nasi dan lauk-pauk. Pemerintah menetapkan harga acuan satu porsi sebesar Rp 10.000.

Harga ini sempat menuai kritik karena dinilai tidak cukup memenuhi standar gizi yang layak.

Baca juga: 2 Juta Sapi Bakal Diimpor untuk Konsumsi dan Makan Siang Bergizi Gratis

Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Adita Irawati menyebut ada 190 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang mulai beroperasi pada hari pertama program. SPPG, atau dapur MBG, tersebar di 26 provinsi.

"Ada 190 titik yang disebut satuan pelayanan pemenuhan gizi atau dapur MBG di 26 provinsi. Setiap titik bisa melayani 3.000-3.500 penerima manfaat," ujar Adita dalam program "Sapa Indonesia Malam" di Kompas TV, Minggu (5/1/2025).

Adita menambahkan, dapur MBG yang beroperasi sudah disurvei oleh Badan Gizi Nasional (BGN) dan siap melayani masyarakat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat