Sritex Pailit, Pemerintah Cari Solusi Bersama Kurator dan Pekerja
JAKARTA, -PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) yang tengah menghadapi masalah keuangan dibahas Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Yassierli dan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita.
Agus mengungkapkan, kurator sudah merespons undangan Kementerian Perindustrian untuk bertemu dan berbicara lebih lanjut mengenai situasi perusahaan tersebut.
"Kurator sudah merespons undangan kami. Mereka perlu berbicara terlebih dahulu di antara tim kurator, namun mereka siap hadir di kantor kami untuk membicarakan hal-hal penting yang perlu dibahas antara pemerintah dan kurator," kata Agus di Kantor Kemenperin, Jakarta, pada Senin (6/1/2024).
Baca juga: Menaker Temui Menperin, Bahas Kondisi Industri dan Isu Sritex Pailit
Menaker Yassierli juga akan berkomunikasi dengan manajemen dan serikat pekerja Sritex.
Tujuannya adalah untuk mendorong perusahaan tekstil tersebut tetap bisa berproduksi, meski tengah menghadapi status pailit.
"Kami dari Kemenaker memonitor dan harapannya, perusahaan tetap berjalan. Kami ingin melihat kendala-kendala yang ada agar bisa dibicarakan bersama serikat pekerja, manajemen, dan kurator," ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, Agus dan Yassierli juga membahas kondisi sektor industri yang rentan terhadap tekanan ekonomi dan proyeksi sektor-sektor yang diperkirakan tumbuh lebih tinggi.
"Sektor yang akan menjadi perhatian kita adalah yang menyerap tenaga kerja terbanyak di Indonesia. Kami sudah memetakan 40 perusahaan besar, termasuk per sektor, untuk mengetahui siapa saja yang menjadi ujung tombak penyerapan tenaga kerja di Indonesia," ujar Agus Gumiwang usai pertemuan.
Baca juga: Masih Cari Putusan MA, Menperin: Kami Berdoa Ada Poin Soal Going Concern Sritex
Dalam perkembangan sebelumnya, Mahkamah Agung (MA) menolak pengajuan kasasi terkait status pailit PT Sritex.
Direktur Utama PT Sritex, Iwan Kurniawan Lukminto, menyatakan manajemen perusahaan telah memutuskan untuk mengajukan upaya hukum peninjauan kembali (PK) atas putusan MA tersebut.
Terkini Lainnya
- Kemenkeu Siapkan Insentif Kompetitif untuk Pembentukan Family Office
- Pemerintah Sudah Proses Penghapusan Kredit 67.000 UMKM
- Menteri UMKM Lantik Pejabat Eselon I di Pasar Tanah Abang
- Gaji UMR Malang 2025, Baik Kota Maupun Kabupaten Malang
- Startup Logistik Berbasis Teknologi Ubah Wajah Pergudangan di Indonesia
- Luhut Usulkan Pembentukan Family Office Mulai Februari 2025
- Puluhan UMKM di Ciamis Diduga Tertipu Pemasok Program MBG, Ini Kata Menteri UMKM
- Gaji UMR Situbondo 2025, Paling Rendah di Jawa Timur
- Calon Menteri Transportasi AS Bertekad Pulihkan Kepercayaan Dunia kepada Boeing
- Nilai Ekspor Indonesia Tembus 264,70 Miliar Dollar AS Sepanjang 2024
- Menteri UMKM Ancam Tutup "Marketplace" yang Abaikan Usaha Kecil
- Gaji UMR Bondowoso 2025, Terendah ke-3 di Jawa Timur
- Rupiah Masih Tertekan, Suku Bunga BI Diperkirakan Tetap 6 Persen
- Latih Kepemimpinan Pegawai, Krakatau Steel Gandeng Kopassus
- Gaji UMR Pacitan 2025, Terendah ke-4 di Jawa Timur
- Perkuat Ekosistem Digital Indonesia, APJII dan BDDC Luncurkan Indonesia Internet Exchange Jakarta Kedua
- Disebut Biang Kerok Lesunya Industri Lokal, Aturan soal Impor Bakal Direvisi
- Penerimaan Negara 2024 Rp 2.842,5 Triliun, Lampaui Target berkat PNBP dan Hibah
- Bank INA Gandeng Indomaret untuk Turunkan Angka Stunting
- Shin Tae-yong Dipecat, Berapa Gajinya sebagai Pelatih Timnas?