Kemenhub Gelontorkan Rp 34 Miliar untuk Subsidi Proyek Tol Laut Pelni
JAKARTA, - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan subsidi sebesar Rp 34 miliar untuk proyek tol laut PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni).
Anggaran ini akan digunakan hingga Februari 2025 untuk mendukung 8 trayek tol laut yang dikelola Pelni.
Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut Pelni, Kokok Susanto, menjelaskan subsidi tersebut hanya berlaku hingga Februari 2025.
“Nilai subsidi ini Rp 34 miliar sampai Februari untuk 8 trayek,” ujarnya dalam acara Seremoni Pelayaran Perdana KM Logistik Nusantara 4 di Jakarta, Senin (6/1/2025).
Baca juga: Kemenhub Usulkan Tol Laut Dilanjutkan di Era Pemerintahan Prabowo
Pada tahun 2025, Kemenhub menugaskan Pelni untuk mengoperasikan 30 trayek kapal perintis, 25 trayek PSO kapal penumpang, 18 trayek kapal rede, 8 trayek tol laut, dan satu trayek kapal ternak.
Program tol laut dan pelayaran perintis yang menjadi bagian dari kesepakatan dengan Kemenhub bertujuan meningkatkan efisiensi distribusi logistik serta mengurangi ketimpangan harga antarwilayah.
Program PSO untuk penumpang kelas ekonomi memastikan masyarakat dapat mengakses transportasi laut yang aman, terjangkau, dan berkualitas.
Pelni terus berkolaborasi dengan mitra strategis guna mendukung visi pemerintah dalam pemerataan pembangunan melalui konektivitas maritim.
Sebagai bagian dari rencana pengembangan 2025, Pelni juga akan menambah jumlah dan memperluas rute layanan. Langkah ini untuk mendukung program Tol Laut.
Baca juga: Menhub: Tol Laut Tekan Harga Barang Pokok di Wilayah 3TP hingga 30 Persen
Direktur Utama Pelni, Tri Andayani, mengungkapkan telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Kemenhub untuk penyelenggaraan pelayaran perintis dan kewajiban public service obligation (PSO) angkutan laut kelas ekonomi pada 2025.
Tri menambahkan, tahun ini Pelni akan mengoperasikan 25 kapal penumpang untuk melayani 511 ruas dengan 1.359 rute, serta singgah di 74 pelabuhan.
Jumlah ini meningkat dibandingkan 2024 yang hanya mencakup 482 ruas, 1.297 rute, dan 72 pelabuhan.
“Sebagai perusahaan pelayaran nasional, kami bertanggung jawab menyediakan layanan transportasi laut yang terjangkau, aman, dan berkualitas, terutama di wilayah terpencil dan terluar,” kata Tri dalam keterangan resmi, Sabtu (4/1/2024).
Terkini Lainnya
- Pelaporan SPT Tahunan 2024 Masih Pakai e-Filing DJP Online, Belum Pakai Coretax
- Kemenperin: Lebih dari 12.000 iPhone 16 Mendapatkan IMEI
- Kemenkeu Sebut Masalah Nomenklatur Jadi Sebab Tukin Dosen ASN Belum Dibayar
- Soal Pagar Laut di Tangerang, Manajemen PIK 2: Itu Tidak Ada Kaitannya dengan Kita...
- Ma'ruf Amin: Keuangan Syariah Indonesia Masih Sangat Potensial
- Cukai Rokok dan Minuman Berpemanis, Mampukah Pemerintah Penuhi Target Rp 244,2 Triliun?
- Khawatir Manufaktur "Babak Belur", Kemenperin Berharap Program Harga Gas Murah Industri Dilanjutkan
- IHSG Anjlok ke Level 7.016, Saham ERAA dan PANI Jadi Penekan Utama
- Kemenkeu Mau Terapkan Cukai Minuman Berpemanis, Kemenperin: Kami Belum Terinfo...
- Polri Dukung Kementan Percepat Swasembada Jagung
- IPO Perusahaan Pelat Merah, BEI Bakal Bertemu dengan Kementerian BUMN
- Pertamina Tunggu Investigasi Polisi soal Ledakan Tabung Gas yang Hancurkan Rumah di Mojokerto
- Menko Zulkifli Sebut Bulog Mulai Beli Gabah Rp 6.500 pada 15 Januari
- Pasar Unilever di Indonesia Tergerus Persaingan dengan Produk Lokal
- Tarif Parkir Inap Terbaru Bandara Soekarno- Hatta dan Halim Perdanakusuma 2025
- Penerimaan Pajak 2024 Rp 1.932,4 Triliun, Baru 97,2 Persen dari Target
- Budi Arie Akui Sulit Sediakan Susu untuk Makan Bergizi Gratis di Jakarta
- Sritex Pailit, Pemerintah Cari Solusi Bersama Kurator dan Pekerja
- Perkuat Ekosistem Digital, APJII dan BDDC Luncurkan Indonesia Internet Exchange Jakarta Kedua
- Disebut Biang Kerok Lesunya Industri Lokal, Aturan soal Impor Bakal Direvisi