Lampaui Target APBN 2024, Realisasi Belanja Negara Tembus Rp 3.350 Triliun
JAKARTA, - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan realisasi belanja negara pada 2024 mencapai Rp 3.350,3 triliun. Angka ini melebihi target APBN 2024 yang sebesar Rp 3.325,1 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, meningkatnya belanja negara pada 2024 disebabkan oleh melonjaknya belanja kementerian dan lembaga (K/L).
Tercatat realisasi belanja K/L mencapai Rp 1.315 triliun atau melonjak menjadi 120,6 persen dari target APBN 2024 yang sebesar Rp 1.090,8 triliun
Baca juga: Rupiah Tembus Rp 16.300 Lampaui Asumsi Makro APBN 2024, Airlangga Pastikan Belanja Negara Aman
"Belanja negara realisasi sementara lebih tinggi dari APBN awal. Komponen terbesar adalah karena belanja K/L melonjak. Kalau dilihat dari APBN awal, naiknya itu mencapai Rp 200 triliun lebih di realisasi belanja K/L," ujarnya saat konferensi pers APBN 2024 di kantornya, Jakarta, Senin (6/1/2025).
Namun, lonjakan belanja K/L itu sebagian ditambal dari anggaran belanja non-K/L yang realisasinya 85,1 persen dari target menjadi Rp 1.171,7 triliun.
"Memang sebagian adalah perpindahan dari belanja non-K/L, namun juga karena beberapa belanja K/L memang mengalami kenaikan," ucap Bendahara Negara tersebut.
Sehingga, secara keseluruhan realisasi belanja pemerintah pusat sepanjang 2024 mencapai Rp 2.486,7 triliun atau 100,8 persen dari target Rp 2.267,5 triliun.
Sementara itu, untuk belanja transfer ke daerah (TKD) realisasinya sebesar Rp 863,5 triliun atau 100,7 persen dari target APBN 2024 yang sebesar Rp 881,4 triliun.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menambahkan, cadangan anggaran pada belanja non-K/L digunakan untuk belanja K/L sehingga realisasi belanja non-K/L menjadi di bawah target.
"Karena di dalam belanja non-K/L itu ada cadangan-cadangan. Dan ini adalah mekanisme APBN karena APBN itu alat-alat untuk juga berjaga-jaga kalau ada hal-hal yang terjadi untuk melindungi masyarakat dan mengelola perekonomian," ucap dia.
Suahasil merincikan, belanja negara ini digunakan untuk menyalurkan BLT mitigasi risiko pangan kepada 18,8 juta penerima manfaat, bantuan pangan kepada 23,4 juta penerima manfaat, stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP), serta dukungan pemilihan umum (Pemilu) maupun Pilkada.
Belanja negara juga digunakan untuk kenaikan gaji ASN/TNI/Polri, kompensasi subsidi energi, pembayaran Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) untuk 134,1 juta peserta, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan PSN, hingga menurunkan angka kemiskinan dan stunting.
"Kita menggunakan belanja negara sebagai shock absorber untuk mengelola perekonomian yang dibayang-bayangi oleh risiko ketidakpastian yang tinggi. Belanja negara juga shock absorber untuk menjaga stabilitas ekonomi," tuturnya.
Baca juga: Belanja Negara Naik 15,3 Persen karena Pemilu dan Bansos El Nino
Terkini Lainnya
- Pendaftaran PPPK Tahap 2 Diperpanjang Lagi sampai 20 Januari, Ini Kata BKN
- Apakah Rupiah Bakal Menguat Usai Suku Bunga Acuan BI Turun Jadi 5,75 Persen?
- Gaji UMR Madiun 2025, Lengkap Kota Madiun dan Kabupaten Madiun
- Cara Pengajuan KUR BRI 2025 dan Syaratnya
- Terendah Sejak 1960, Penduduk Miskin Indonesia Capai 8,57 Persen dari Total Populasi
- Anak Usaha Pertamina Lirik Potensi Garap Pembangkit Listrik Tenaga Angin di Portugal
- Flip Bantu Masyarakat Hemat Rp 5 Triliun dari Layanan Transfer
- Simak Daftar Kurs Rupiah Hari Ini di 5 Bank Besar di Indonesia
- IHSG Tumbuh di Awal Sesi, Rupiah Melemah
- Harga Emas Terbaru Hari Ini Kamis 16 Januari 2025 di Pegadaian
- Asosiasi Fintech Ingatkan Pentingnya Edukasi dalam Mengelola Keuangan dengan Bijak
- Mendag Budi Santoso Lantik Sekjen, Irjen, dan 4 Dirjen di Kemendag, Ini Daftarnya
- Daftar Lengkap Koperasi Sektor Jasa Keuangan yang Diserahkan ke OJK
- Turunkan Suku Bunga Jadi 5,75 Persen, Dampak Apa yang Diharapkan BI ke Perekonomian?
- Dua Pimpinan Buruh Puji Kadin di Bawah Kepemimpinan Arsjad Rasjid
- Kronologi Lengkap WN China Gasak 774 Kg Emas di RI Lalu Divonis Bebas
- Pemerintah Naikkan HPP Gabah Jadi Rp 6.500 per Kg, Berlaku 15 Januari 2025
- Setelah Ganti Nama, Begini Rekomendasi Saham ACES dari Mirae Asset Sekuritas
- KAI Layani 1.142.377 Pengguna LRT Jabodebek Selama Masa Angkutan Natal dan Tahun Baru 2024/2025
- Kemenhub Gelontorkan Rp 34 Miliar untuk Subsidi Proyek Tol Laut Pelni
- Penerimaan Pajak 2024 Rp 1.932,4 Triliun, Baru 97,2 Persen dari Target