pattonfanatic.com

Kata Menkop, Makan Bergizi Gratis Bikin Koperasi Untung hingga Rp 28 Triliun

Menu susu di SPPG Cimahi, Jawa Barat, yang disalurkan untuk program makan bergizi gratis (MBG) Presiden Prabowo Subianto.
Lihat Foto

JAKARTA, - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengungkapkan taksiran nilai total keuntungan yang diperoleh koperasi yang terlibat dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Menurut Budi Arie, diperkirakan volume usaha koperasi (VUK) dari program MBG bisa mencapai Rp 28 triliun pada tahun ini.

Namun, angka ini merupakan proyeksi perhitungan awal berdasarkan alokasi 40 persen dari anggaran MBG 2025 sebesar Rp 71 triliun.

"Ya nanti kita lihat. Perhitungan saya, VUK, kita hitungannya VUK ya, volume usaha koperasi bisa meningkat," ujar Budi Arie usai meninjau pelaksanaan program MBG di SD Angkasa 5, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Senin (6/1/2025).

Baca juga: Budi Arie Akui Sulit Sediakan Susu untuk Makan Bergizi Gratis di Jakarta

"Ya kalau Rp 71 triliun anggarannya, kalau 40 persennya dikontribusikan ke koperasi kan sudah Rp 28-an triliun kan ada," lanjutnya.

Adapun VUK merupakan total nilai penjualan atau penerimaan barang dan jasa koperasi dalam suatu periode atau tahun buku.

Budi Arie mengatakan,  dalam program Makan Bergizi Gratis, koperasi berperan sebagai penyuplai bahan makanan. Dengan begitu, omzet koperasi meningkat dan ekonomi masyarakat bisa bergerak.

"Tadi saya sudah sampaikan kalau dalam hitungan makronya itu (menyumbang) 0,89 persen pertumbuhan ekonomi nasional," tambah Budi Arie.

Untuk diketahui, anggaran yang disiapkan pemerintah untuk pelaksanaanprogram Makan Bergizi Gratis selama 2025 sebesar Rp 71 triliun.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Bidang Kebijakan Makro-Mikro Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Aviliani, mengingatkan pemerintah soal potensi korupsi saat pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang segera dimulai pekan depan.

Pasalnya, MBG menggunakan alokasi anggaran besar dan ada perputaran dana hingga triliunan rupiah di daerah.

"Kalau kita lihat, memang dana ke daerah akan cukup banyak dengan makan gratis atau makan bergizi gratis, karena itu akan melibatkan daerah-daerah dalam melakukan penyediaan," ujar Aviliani dilansir dari siaran Kompas TV, Sabtu (4/1/2025).

"Keterkaitan dengan implementasi dari makan gratis itu sendiri sejauh mana bisa governance, sehingga tidak terjadi banyak korupsi dan lain-lain," tegasnya.

Baca juga: Rp 10.000 untuk Makan Bergizi Gratis, Bagaimana Kecukupan Gizinya?

Selain itu, Aviliani juga menyoroti dampak programMakan Bergizi Gratis terhadap inflasi.

Menurut dia, 2025 ini ada tantangan tersendiri untuk menjaga inflasi secara nasional. Terlebih, besaran inflasi tahunan pada 2024 yang senilai 1,57 persen dianggap terendah sepanjang sejarah pencatatan.

"2025 tantangannya adalah apakah inflasi itu memang bisa seperti target pemerintah? Karena apa? Dengan adanya makan bergizi, itu otomatis kebutuhan suplai juga meningkat. Apakah tambahan suplai yang dibutuhkan ini sudah disiapkan oleh pemerintah?" jelas Aviliani.

"Karena kalau tidak, ini akan bisa menciptakan inflasi di luar dari PPN, tetapi adalah hukum demand dan suplai," tambah ekonom senior itu.

Baca juga: Penampakan Menu Makan Bergizi Gratis Seharga Rp 10.000, Ada Lauk Ayam Teriyaki dan Tumis Buncis

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat