Pengadaan Makan Bergizi Gratis Masih Pakai Sistem "Reimburse" Anggaran Seminggu Sekali
JAKARTA, - Kepala Chef Dapur Sehat Anak Bangsa Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jonie Kusumahadi mengungkapkan anggaran produksi makan bergizi gratis (MBG) yang menggunakan sistem reimburse (penggantian dana).
Sistem reimburse anggaran dilakukan seminggu sekali kepada Badan Gizi Nasional (BGN).
Menurut Jonie, reimburse yang dimaksud yakni pengadaan bahan makanan untuk MBG menggunakan anggaran dari mitra MBG terlebih dulu.
Setelah seminggu, total biaya pengadaan bahan makanan baru di-reimburse kepada BGN.
"Ngadain dulu, iya, nanti itu reimburse ke BGN per minggu kita, untuk food cost-nya (seporsi) Rp 10.000," ujar Jonie dijumpai di lokasi MBG SD Negeri Angkasa 5, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (6/1/2024).
Baca juga: Kata Menkop, Makan Bergizi Gratis Bikin Koperasi Untung hingga Rp 28 Triliun
Meski begitu, Jonie mengakui tidak ada kendala selama persiapan dan pelaksanaan MBG di hari pertama.
Hanya saja sebelumnya pihaknya perlu waktu untuk menyesuaikan acuan anggaran per porsi makanan sebesar Rp 10.000 yang sudah ditetapkan pemerintah.
Menurut Jonie, menu makanan harian untuk MBG diajukan oleh para chef yang memasak.
Setelahnya pengajuan diverifikasi dulu oleh tim ahli gizi dan baru diberikan persetujuan oleh BGN.
Untuk menu harian BGN akan diganti susunannya setiap 22 hari sekali.
"Jadi menu kami memang mengajukan. Setelah itu diverifikasi oleh tim ahli gizi. Selanjutnya disahkan oleh BGN," ungkap Jonie.
Baca juga: Kata Menkop, Makan Bergizi Gratis Bikin Koperasi Untung hingga Rp 28 Triliun
Adapun selain para chef, operasional SPPG Halim Perdanakusuma juga dibantu oleh kepala dapur, ahli gizi, tim akuntan, helper, tim packaging serta tim kebersihan.
Untuk diketahui, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 71 triliun untuk membiayai program MBG selama 2025.
Program MBG sendiri rencananya dilakukan hingga 2029 mendatang.
Setelah 2025, alokasi anggaran untuk makan bergizi gratis (MBG) akan berubah setiap tahunnya menyesuaikan kebutuhan sasaran penerima manfaat.
Terkini Lainnya
- 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini 6 Catatan dari Ekonom
- 100 Hari Prabowo-Gibran: Ini 3 Kebijakan Ekonomi yang Dongkrak Kepuasan Publik hingga 74,5 Persen
- Fakta Bandara Ngurah Rai Cetak Sejarah, Dari Layani Pesawat Jumbo hingga Jadi Bandara Tersibuk
- 3 Menteri Ekonomi yang Memiliki Citra Positif Selama 100 Hari Prabowo-Gibran
- [POPULER MONEY] Deretan Bisnis Widiyanti Putri, Menteri Prabowo Terkaya | Korban PHK di Jakarta Tembus 17.085 Orang Sepanjang 2024
- Terbesar Kedua di RI, PLTA Jatigede Tekan Emisi Karbon 415.800 Ton Per Tahun
- Banjir Grobogan Ganggu Perjalanan Kereta, KAI Kembalikan 100 Persen Tiket Pelanggan
- BNI Bidik Pertumbuhan Kredit 10 Persen
- Kinerja Saham Perbankan Diprediksi Masih Kuat Tahun Ini, Apa Penopangnya?
- Gandeng SMBC, Sucorinvest Asset Management Perluas Jangkauan Produk Reksa Dana
- Wamenkop Dorong Koperasi Perikanan Jadi Pemasok Makan Bergizi Gratis
- KKP: Pembongkaran Pagar Laut Tangerang Sudah Capai 5 Kilometer
- Strategi Indonesia di BRICS: Peluang Perdagangan hingga Gugatan Standar Internasional
- Holding BUMN Danareksa Dukung Pariwisata Nasional lewat Revitalisasi
- Didenda Rp 202,5 Miliar oleh KPPU, Google Akan Banding
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Diperpanjang sampai 15 Januari 2025
- KAI Group Layani 25,3 Juta Penumpang Selama Nataru 2024/2025, Alami Kenaikan 6,07 Persen
- Penerimaan Pajak dari Kenaikan PPN 12% Diprediksi Capai Rp 3,5 Triliun
- Patrick Walujo Tetap Jadi Dirut GoTo sampai 2029
- Angela Tanoesoedibjo Jadi Komisaris Utama MNC Kapital