Zulhas Optimistis Produksi Beras Tahun Ini Capai 32,8 Juta Ton
JAKARTA, - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan optimistis produksi beras nasional akan mencapai 32,8 juta ton pada 2025. Proyeksi ini seiring dengan diyakini adanya peningkatan produksi saat musim panen.
"Produksi beras tahun ini 32,8 juta ton. Syukur-syukur bisa lebih, karena sudah bagus kan. Harga bagus, terus musim juga bagus," ujarnya dalam konferensi pers di Graha Mandiri, Jakarta, Senin (6/1/2025).
Zulhas, sapaan akrabnya, menjelaskan hasil panen di Januari mendatang diproyeksi naik 0,8-1,3 juta ton. Hal itu berdasarkan laporan dari Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.
Baca juga: Bansos Beras Jadi 6 Bulan, Pemerintah Pastikan Tak Akan Ganggu Harga
Sementara untuk produksi beras pada Februari diperkirakan mencapai 2,20 juta ton, sedangkan puncak panen diperkirakan terjadi pada Maret-April.
"Jadi kita tadi panen raya, kan sekarang panennya meningkat. Januari saja Pak Menteri Pertanian sudah menyampaikan ada peningkatan yang signifikan," kata Zulhas.
Di sisi lain, pemerintah juga memutuskan memperpanjang bantuan sosial (bansos) berupa bantuan pangan beras menjadi enam bulan dari sebelumnya hanya dua bulan.
Penyaluran bansos beras untuk dua bulan akan dilakukan pada Januari dan Februari, sedangkan penyaluran untuk empat bulan lainnya belum ditetapkan.
Zulhas bilang, akan dilakukan rapat kembali untuk menentukan waktu yang tepat penyaluran bansos beras setelah Januari-Februari.
Ia mengatakan, penyaluran bansos beras tidak akan dilakukan saat adanya panen raya, terutama di Maret-April yang merupakan puncak panen. Hal ini untuk mencegah terganggunya harga beras di pasaran.
"Jadi Maret-April enggak mungkin kita ada SPHP, maupun bantuan pangan. Oleh karena itu nanti kita lihat perkembangannya di bulan April, kapan diperlukan atau disalurkan bantuan pangan," ucap Zulhas.
Baca juga: Setop Impor Beras dan Jagung, Kementan Siapkan 90.000 Ton Benih Unggul
Terkini Lainnya
- Berapa Dividen BCA yang Bakal Dibagikan untuk Tahun Buku 2024?
- Usulan Perguruan Tinggi Bisa Kelola Tambang Perlu Persetujuan Prabowo
- [POPULER MONEY] eFishery Diduga Rekayasa Laporan Pendapatan Rp 9,74 Triliun | Sosok Wiwoho Basuki Tjokronegoro, Ayah Menteri Terkaya Widiyanti Putri
- Cara Bayar Pajak Kendaraan Bermotor Wilayah Jawa Barat via SAMBARA
- Resmi Dibuka, Cek Harga Tiket Happy Games Surabaya
- Cara Balik Nama Sertifikat Tanah Warisan dan Syaratnya
- Mengenal Reksadana: Instrumen Investasi Pasar Modal yang Cocok untuk Pemula
- 1.200 Penumpang Kereta Api Batalkan Perjalanan Akibat Banjir Grobogan
- BNI Hadirkan Program Pembiayaan untuk UMKM Ramah Lingkungan
- Menko IPK Apresiasi Kualitas Bangunan Bali International Hospital, RS Bertaraf Internasional Hasil Konstruksi PTPP
- Cara Bayar Tagihan Listrik via BCA Mobile dan ATM BCA
- Dekan FT ITB: Usulan Perguruan Tinggi Kelola Tambang Kurang Jelas
- BCA Salurkan Kredit Rp 922 Triliun Selama 2024
- Banyak Dapat Keluhan Nelayan, KKP Bakal Evaluasi PSN di Surabaya
- Kasus eFishery, Bagaimana Dampaknya ke Masyarakat Umum?
- Bos Garuda Diminta Beberkan Penyebab Tiket Pesawat Mahal, DPR: Jangan Takut Diganti Besok
- Fraud eFishery, Mengapa Investor Besar Bisa Tertipu?
- Pengadaan Makan Bergizi Gratis Masih Pakai Sistem "Reimburse" Anggaran Seminggu Sekali
- Pemerintah Bakal Impor Gandum, Menko Zulhas: Untuk Pakan Ternak
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Diperpanjang sampai 15 Januari 2025
- KAI Group Layani 25,3 Juta Penumpang Selama Nataru 2024/2025, Alami Kenaikan 6,07 Persen
- Penerimaan Pajak dari Kenaikan PPN 12% Diprediksi Capai Rp 3,5 Triliun