pattonfanatic.com

Stasiun Karet Bakal Ditutup, Ini Saran Masyarakat Transportasi Indonesia

Ilustrasi KRL Commuter Line di Stasiun Karet.
Lihat Foto

JAKARTA, - Forum Transportasi Jalan dan Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menyatakan bahwa rencana pemerintah untuk menutup Stasiun Karet cukup dilematis.

Ketua Forum Transportasi Jalan dan Perkeretaapian MTI, Aditya Dwi Laksana, menjelaskan bahwa di satu sisi, keberadaan Stasiun Karet-BNI City-Sudirman yang bersebelahan sungguh tidak efektif untuk operasional KRL yang harus berhenti melayani naik turun penumpang di ketiga stasiun tersebut.

Ditambah lagi, Stasiun Karet hanya ideal melayani rangkaian 8-10 kereta karena panjang peron yang terbatas.

Kondisi peron juga sempit, tidak rata, dan penyeberangan pengguna di stasiun masih terhalang jika ada kereta yang berhenti.

Baca juga: Butuh Kajian Lebih Lanjut, KAI Commuter: Stasiun Karet Tidak Langsung Ditutup

“Namun, di sisi lain, keberadaan Stasiun Karet strategis karena memudahkan akses dari arah Thamrin City, Jalan KH Mas Mansyur, Pejompongan, dan area sekitarnya,” kata Aditya saat dihubungi , Senin (6/1/2025).

Oleh karena itu, dia menyarankan agar pemerintah membuat akses yang nyaman dan aman dari arah Jalan KH Mas Mansyur untuk menuju Stasiun BNI City.

“Paling tidak, akses koridor ini memiliki kanopi dan menggunakan desain universal inklusif agar ramah untuk pengguna kelompok rentan, seperti penyandang disabilitas, kelompok lansia, ibu hamil, dan anak-anak,” kata dia.

Selain itu, menurut Aditya, pemangku kepentingan (stakeholder) sebaiknya mempertimbangkan adanya area naik turun penumpang atau calon penumpang di area bekas bangunan Stasiun Karet.

Kemudian, perlu adanya area berhenti kendaraan atau angkutan umum agar tidak menimbulkan kemacetan dan kepadatan lalu lintas di sekitar akses ke Stasiun BNI City.

Hal itu bisa dilakukan dengan memanfaatkan akses koridor di tepi Kanal Banjir Barat sebagai area akses menuju Stasiun BNI City dan area naik turun penumpang.

Akses koridor ini dinilai bakal lebih luas ketimbang menggunakan peron stasiun dan dapat menjadi area taman publik ataupun komersial baru dengan nuansa alam tepi sungai untuk aktivitas warga.

Selain itu, perlu disediakan jembatan penyeberangan orang yang aman dan nyaman serta dengan desain inklusif dari sisi barat Jalan KH Mas Mansyur ke akses Stasiun BNI City agar pengguna KRL dan kereta bandara tidak perlu menyeberang di jalan raya.

"Paling penting, mempertimbangkan penghentian layanan Stasiun Karet baru dilakukan ketika sudah tersedia sarana KRL baru dari China atau dari INKA. Ini untuk peningkatan kapasitas kereta dan frekuensi perjalanan sehingga mobilitas masyarakat akan lebih baik ketika layanan naik turun penumpang KRL di Stasiun Karet dihentikan,” pungkasnya.

Baca juga: Erick Thohir Ungkap Rencana Penutupan Stasiun Karet

Sebelumnya, KAI Commuter selaku pengelola kereta Commuter Line Basoetta tujuan Bandara Soekarno-Hatta, menegaskan tidak akan langsung menutup operasional Stasiun Karet dalam waktu dekat.

VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, mengatakan bahwa rencana pengintegrasian Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City masih dalam proses kajian.

Rencana ini juga membutuhkan pembahasan mendalam dengan regulator dan berbagai pihak terkait.

"Masyarakat maupun penumpang pengguna KRL masih dapat berhenti dan turun di Stasiun Karet. Rencana penutupan operasional Stasiun Karet belum akan dilakukan dalam waktu dekat," ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip Minggu (5/1/2025).

Baca juga: Stasiun BNI City Layani KRL, lalu Benarkah Stasiun Karet Ditutup?

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat