Komitmen Pimpin GoTo sampai 2029, Kiprah Patrick Walujo Dinanti Pasar
JAKARTA, - Patrick Walujo masih menjadi Direktur Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sapai 2029 mendatang. Pengumuman komitmen Patrick menjadi Dirut GOTO selama 4 tahun ke depan yang disampaikan manajemen GoTo pada Seninn (6/1/2025) tersebut menandai babak baru untuk perseroan.
Kiprah co-Founder Northstar Group dalam mentransformasi perusahaan menjadi lebih bertumbuh berkelanjutan dinantikan seiring komitmennya untuk tetap menakhodai GOTO.
“Patrick Walujo punya pengalaman banyak dalam mentransformasi serta unlock value suatu perusahaan dan sudah terbukti di berbagai sektor terutama seperti consumer, industri keuangan serta ekonomi digital,” sebut Gani dari Ciptadana Sekuritas dalam keterangannya,Selasa (7/1/2025).
Gani meniai Patrick bisa melakukan mentransformasi perusahaan terutama di sektor keuangan dan konsumen.
Baca juga: Patrick Walujo Tetap Jadi Dirut GoTo sampai 2029
Di sektor keuangan, Patrick berinvestasi di PT Bank BTPN Tbk (BTPN), dari yang dulunya bank kecil dengan aset Rp 10 triliun mampu "disulap" menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia dengan aset lebih dari Rp 100 triliun dalam kurun waktu satu dekade (periode 2007-2018).
BTPN memiliki anak usaha syariah yaitu BTPN Syariah yang juga menguntungkan. Bahkan BTPN Syariah memiliki modal yang sangat kuat serta menjadi salah satu bank syariah dengan margin bunga bersih (NIM) paling tebal di industri. BTPN kini sudah berganti kepemilikan dan bernama PT Bank SMBC Indonesia Tbk (SMBC Indonesia).
Terbaru di dunia keuangan ada investasi Patrick di PT Bank Jago Tbk (ARTO) bersama mitranya yang juga dulu mengelola BTPN yaitu seorang bankir Jerry Ng. Kini bank digital tersebut juga sudah terintegrasi ke ekosistem GOTO, perusahaan yang dipimpin langsung oleh Patrick.
Sementara di sektor telekomunikasi, Patrick mengantongi saham PT Indosat Tbk (ISAT). ISAT kemudian merger dengan PT Hutchison 3 Indonesia (H3I) dengan nama Indosat Ooredoo Hutchison. Melalui aksi korporasi strategis berupa merger, nilai valuasinya mencapai 6 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 93 triliun pada 2022.
Aksi korporasi tersebut tidak hanya membuat perusahaan secara operasional menjadi lebih efisien tetapi juga diikuti dengan dengan kenaikan harga saham dan peningkatan nilai kapitalisasi pasar yang signifikan.
“Patrick adalah seorang pebisnis sekaligus investor dengan spesialisasi transformasi perusahaan. Dengan ia langsung "turun gunung" memimpin GOTO, market berharap perusahaan menjadi makin kinclong,” ujar Gani.
Menurut Gani, saat ini ekosistem digital GOTO yang memiliki nilai lebih dari Rp 400 triliun dilihat dari nilai transaksi brutonya (Gross Transaction Value/GTV) memiliki banyak potensi yang bisa di unlock value-nya.
“Ekosistem GOTO ditopang oleh basis konsumsi dan dibekingi dengan backbone berupa digital financial services. Ini merupakan area di mana Patrick sangat expert dan punya track record sangat baik. Dengan commitment untuk jadi CEO sampai 4 tahun ke depan, ini jadi angin segar untuk pasar dan investor bahwa GOTO berada di bawah kepemimpinan yang tepat,” sebutnya.
Dengan segala pengalaman yang dimiliki dan latar belakang kondisi GOTO yang masih merugi saat penawaran saham perdana (IPO), Patrick dinilai sebagai sosok yang paling tepat untuk membalikkan kondisi perusahaan dari buntung menjadi untung (turnaround).
“Sudah hampir 3 tahun sejak IPO dan di bawah kepemimpinan Patrick yang singkat (kurang dari dua tahun), GOTO sudah cetak rekor berkali-kali seperti capai EBITDA grup yang disesuaikan positif dua kali (kuartal IV-2023 dan kuartal III-2024). Ini menjadi bukti prestasi Patrick untuk turnaround GOTO,” jelas GANI.
Dengan kombinasi dua unit bisnis yakni On-Demand Services (ODS) yang berbasis konsumsi via Gojek dan financial technology (fintech) melalui GoTo Financial (GTF) sebagai backbone bisnis keuangan, serta kejelian Patrick dalam melihat peluang, analis SARKIA ini optimistis GOTO bisa capai profitabilitas berkelanjutan jangka panjang dan saham GOTO bisa semakin cerah.
Baca juga: Asing Terus Masuk, Saham GoTo Kembali Melesat
Terkini Lainnya
- BUMN Sudah Terapkan 4 Hari Kerja, Dukung Aturan Serupa Diterapkan di Jakarta
- Menteri KP: Tidak Ada "Kekuatan Besar" yang Menekan soal Pagar Laut...
- Viral Hadiah dari Luar Negeri Diminta Bayar Rp 3,5 Juta, Bea Cukai: Itu Aturan Impor Barang
- Kebutuhan Keterampilan Tenaga Kerja Tahun 2030
- Deretan Pekerjaan yang Diprediksi Bakal Bertahan sampai 2030
- Kini Ada Tokenisasi Obligasi Pertama di RI, Tercatat di OJK Sandbox
- Perusahaan Energi asal Jepang Akusisi 25 Persen Saham Operator Pembangkit Listrik
- Jepang Naikkan Suku Bunga Acuan ke Level Tertinggi Sejak 2008, Ada Apa?
- Sinkronisasi dengan BPS, Data Industri Kini Dihitung Per Kuartal
- Promo Garuda, Harga Tiket PP Jakarta-Hong Kong Rp 3,6 Juta
- Erick Thohir Bertemu Mendag, Susun Strategi Genjot Ekspor UMKM
- Profil Bambang Hartono: Orang Terkaya Indonesia yang Hobi Makan di Warung
- Berpikir Analitis, Kemampuan yang Paling Dicari Perusahaan Tahun Ini
- Kendalikan Inflasi, BUMN Pangan Distribusikan Beras SPHP dan MinyaKita hingga ke Papua
- BPOM Bakal Perketat Pengawasan Perdagangan Skincare Lokal
- Eks Dirjen Dukcapil, Zudan Arif Fakhrullah Dilantik Jadi Kepala BKN
- Kemenperin Dorong Samsung Naikkan TKDN Jadi 40 Persen
- Gaji UMR Wonogiri, Terendah Se-Solo Raya
- Harga Emas Dunia Bakal Melambung pada 2025, Ini Sebabnya
- Manajemen Apple Bakal Bertemu Menperin Sore Ini, Bahas Investasi?