RATU Bidik Pertumbuhan Pendapatan "Double Digit"
![Direktur Utama RATU Alexandra Sinta Wahjudewanti usai seremoni pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (8/1/2025).](https://asset.kompas.com/crops/o6lPT_Sf7hXnm7poezpklSW4zsU=/0x0:0x0/1200x800/data/photo/2025/01/08/677e5622a9a7a.jpg)
JAKARTA, - Emiten migas milik Happy Hapsoro, PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), menargetkan pertumbuhan pendapatan double digit setelah resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Direktur Utama RATU, Alexandra Sinta Wahjudewanti, mengatakan bahwa harapannya hal tersebut dapat ditopang oleh produksi migas dari dua blok konsesi di wilayah kerja (WK) Cepu dan Jabung yang diperkirakan bakal meningkat tahun depan.
“Mudah-mudahan double digit ya (pendapatannya),” kata dia usai seremoni pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (8/1/2025).
Ia menambahkan, tambahan produksi dari Blok Cepu bisa dikumpulkan tahun depan atau pada 2026 seiring dengan kegiatan eksplorasi lanjutan lewat program Banyu Urip Infill Clastic (BUIC).
Baca juga: IPO Hari Ini, Saham RATU Sempat Sentuh ARA
Adapun, program eksplorasi BUIC itu diperkirakan bakal menambah lifting minyak mencapai sebesar 49,92 MMSTB hingga 2034.
“Memang akan ada pengembangan ya, mereka lagi akan drilling sumur-sumur baru,” imbuhnya.
Dikutip dari laporan keuangannya, RATU telah mencatat pendapatan usaha sebesar 27,95 juta dollar AS per 30 Juni 2024. Angka ini naik secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 11,51 juta dollar AS.
Di samping itu, RATU mencatat laba bersih senilai 7,39 juta dollar AS pada paruh pertama 2024. Jumlah ini naik dari posisi periode yang sama tahun sebelumnya di angka 6,14 juta dollar AS.
Pada perdagangan hari ini, saham RATU ditutup terpantau tumbuh 24,78 persen atau setara 285 ke level 1.435 per lembar. Angka ini tidak berubah sejak pencatatan perdana saham di awal sesi.
Dilansir dari prospektusnya, RATU menawarkan 543,10 juta saham biasa. Jumlah ini setara dengan 20 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Adapun jumlah itu terdiri dari 190,53 juta saham baru yang dikeluarkan oleh RATU atau setara dengan 7 persen. Sementara itu, sebanyak 352,95 juta saham merupakan saham milik Rukun Raharja Tbk (RAJA) dalam rangka divestasi atau setara 13 persen.
Dengan demikian, emiten yang bergerak di sektor minyak dan gas bumi ini berpotensi mengantongi dana Rp 624,46 miliar.
Jumlah itu terdiri dari Rp 218,56 miliar dari saham baru dan Rp 405,90 miliar dari penawaran saham divestasi.
Nantinya, dana hasil penawaran saham baru yang diterbitkan RATU akan dipinjamkan ke anak usahanya, yaitu PT Raharja Energi Tanjung Jabung sebesar Rp 157,36 miliar untuk pemenuhan kewajiban pembayaran cash call.
Selain itu, sekitar Rp 34,96 miliar akan dipinjamkan kepada perusahaan asosiasi RATU, yaitu PT Petrogas Jatim Utama Cendana, untuk mendukung kegiatan operasional berupa pembayaran cash call.
Kemudian, hasil penjualan saham divestasi akan sepenuhnya diberikan kepada RAJA. Dengan kata lain, RATU tidak akan menerima hasil dari penjualan saham divestasi tersebut.
Baca juga: IPO, Saham Emiten Real Estat KSIX Menguat 19,47 Persen
Terkini Lainnya
- Mayoritas Harga Pangan Dilaporkan Turun, Cabai Rawit Merah Rp 72.690 per Kg
- CBDK Resmi IPO, Saham Langsung ARA
- Simak Daftar Kurs Rupiah di 5 Bank Besar di Indonesia
- Peserta Lolos CPNS 2024 Wajib Isi Daftar Riwayat Hidup, Ini Caranya
- IHSG dan Rupiah Lesu di Pembukaan Awal Pekan
- Cek Harga Emas Antam 13 Januari 2025
- Harga Emas Terbaru Hari Ini 13 Januari 2025 di Pegadaian
- Patra Jasa Gelar Makan Bergizi Gratis untuk Siswa SD di Bogor
- Harga Bahan Pokok Senin 13 Januari 2025, Harga Daging Ayam Ras dan Kedelai Biji Kering (Impor) Naik
- Cara Lapor SPT Tahunan 2024, Ini Panduannya
- Harga Emas Melonjak Imbas Ketidakpastian Kebijakan Trump
- [POPULER MONEY] Manajemen PIK 2 Buka Suara soal Pagar Laut | Lowongan Kerja ODP BTN
- Lowongan Kerja ODP BTN 2025, Ini Kualifikasi dan Cara Daftarnya
- IHSG Bakal Terkoreksi? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini
- Wall Street Catat Koreksi Akhir Pekan Lalu
- Pegadaian Resmi Jadi Bank Emas, Siapkan Produk Baru Mulai Kuartal I 2025
- Gabung BRICS, Indonesia Perlu Dorong Kerja Sama Investasi Hijau
- Wamenaker: Kami Minta Manajemen Jamin Tak Ada PHK di Sritex
- OJK Rilis Aturan Baru soal Laporan Berkala Perusahaan Perasuransian
- Wamenkop: Presiden Prabowo Ingin Koperasi Bangun Pabrik CPO, Pengolahan Susu hingga Akuisisi Smelter