Siapkan 4 juta dosis vaksin PMK, Pemerintah Fokus di 7 Provinsi
JAKARTA, - Kementerian Pertanian menyatakan hanya mengalokasikan 4 juta dosis vaksin setelah kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) merebak.
Sementara itu, kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan Agung Suganda, jumlah populasi sapi di Indonesia sekitar 12 juta ekor.
Oleh karena itu, Kementan hanya fokus mendistribusikan vaksin di tujuh provinsi yang mengalami peningkatan kasus PMK.
“Ya tentu kami kan ditarget. Populasi kita kan 12 juta, tetapi yang difokuskan di tujuh provinsi yang laporan khususnya terus ada peningkatan,” kata Agung saat ditemui di kantor Kementan, Jakarta Selatan, Kamis (9/1/2025).
Baca juga: Mentan Amran Keluarkan Surat Waspada Peningkatan Kasus Penyakit Mulut dan Kuku, Ini Isinya
Tujuh provinsi itu meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Lampung.
“(Distribusi) enam provinsi di Pulau Jawa, satu lagi di Lampung,” ucap Agung.
Agung mengatakan, 4 juta dosis vaksin PMK itu akan didistribusikan secara bertahap.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah mengeluarkan surat waspada mengenai peningkatan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak.
Melalui surat Menteri Pertanian nomor B-03/PK.320/M/01/2025 tertanggal 3 Januari 2025, Kementerian Pertanian terus mengingatkan bahwa peningkatan kasus PMK yang terjadi pada Desember 2024 harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah.
Agung Suganda mengatakan bahwa peningkatan kasus PMK yang terjadi pada minggu ketiga dan keempat Desember 2024 itu dipicu oleh cuaca ekstrem.
Dalam surat tersebut, Kementan menyarankan beberapa langkah antisipatif kepada pemerintah daerah.
Pertama, memperketat pengawasan terhadap lalu lintas hewan, produk hewan, dan media pembawa penyakit.
Kedua, menutup pasar hewan selama 14 hari jika ditemukan kasus PMK di lokasi tersebut.
Ketiga, memaksimalkan peran peternak dan sektor swasta dalam mengendalikan penyakit di tingkat daerah.
Baca juga: Mentan Amran Keluarkan Surat Waspada Peningkatan Kasus Penyakit Mulut dan Kuku, Ini Isinya
Terkini Lainnya
- Dorong Bisnis Kartu Kredit, Bank Mandiri Gandeng Harley Davidson Club Indonesia
- Masuki Era Trump, Mendag Sebut RI Susun Perjanjian Dagang dengan AS
- Fore Coffee Buka 61 Gerai Baru Sepanjang 2024, Yakin Bisnis Positif pada 2025
- Akademisi Minta Revisi UU P2SK Usai Putusan MK Soal Independensi LPS
- Mewaspadai Harga Sosial di Balik Optimisme atas Kelapa Sawit
- BEI Dorong Peningkatan Peran Investor Relation dalam Tata Kelola Perusahaan
- WIKA Realty Rayakan 25 Tahun dengan Berbagai Kegiatan Sosial
- INACA Berharap Kebijakan Penurunan Harga Tiket Pesawat Tak Dilanjutkan
- Menteri ATR Batalkan Sejumlah Sertifikat Pagar Laut Tangerang Karena Cacat Prosedur
- RI Disebut Hampir Capai Kesepakatan Cabut Larangan iPhone 16
- Berkomitmen Dukung Program Pemerintah, BI Akan Beli SBN Lebih Banyak
- Ombudsman: Setelah Tambang untuk Ormas, Kini untuk Kampus, Kami Perlu Dalami...
- Neraca Perdagangan Surplus, Kemampuan Ekspor Tetap Mengkhawatirkan
- Pemerintah China: Tidak Akan Ada Pemenang dalam Perang Dagang
- BI Buka Peluang Penurunan Suku Bunga Acuan, Ini Alasannya
- ASDP Pastikan Layanan Penyeberangan Tak Kena PPN 12 Persen
- Harga Pupuk di NTB Tembus Rp 300.000 Per Kuintal, Mentan: Kalau Benar, Izinnya Saya Cabut!
- Menatap Eksistensi Rupiah Tunai di 2025
- Kilang Pertamina Internasional Siap Produksi Bahan Bakar Pesawat dari Minyak Jelantah Tersertifikasi Internasional
- Indonesia Jadi Anggota BRICS, Airlangga: Buka Akses Perdagangan dan Investasi