41 Persen Perusahaan di Dunia Berencana Pangkas Jumlah Karyawan pada 2030 karena AI
![Ilustrasi](https://asset.kompas.com/crops/ZDHddt-_LNX1MlcNPBTLn7Ki76U=/60x0:850x527/1200x800/data/photo/2024/03/06/65e7f6822dfa0.jpg)
JAKARTA, - Penggunaan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan berpengaruh besar terhadap pekerjaan manusia.
Bahkan, 41 persen perusahaan di dunia berencana memangkas jumlah pegawai mereka karena AI mengotomatiskan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Ini berdasarkan survei yang dihelat oleh Forum Ekonomi Dunia (WEF) bertajuk Future of Jobs Report.
Dikutip dari CNN, Kamis (9/1/2025), dari ratusan perusahaan besar yang disurvei di seluruh dunia, 77 persen responden juga mengatakan mereka berencana untuk meningkatkan dan melatih kembali pekerja mereka yang ada pada tahun 2025 sampai 2030 agar dapat bekerja lebih baik bersama AI.
Baca juga: Ritel Penting Manfaatkan AI, Data Jadi Kunci
shutterstock Ilustrasi
"Kemajuan dalam AI dan energi terbarukan sedang membentuk kembali pasar (tenaga kerja), mendorong peningkatan permintaan untuk banyak teknologi atau peran spesialis sambil mendorong penurunan untuk yang lain, seperti desainer grafis," kata WEF dalam siaran persnya.
Saadia Zahidi, direktur pelaksana WEF menyoroti peran AI generatif atau generative AI dalam membentuk kembali industri dan tugas di semua sektor.
Teknologi tersebut dapat membuat teks, gambar, dan konten asli lainnya sebagai respons terhadap permintaan dari pengguna.
Petugas layanan pos, sekretaris eksekutif, dan petugas penggajian termasuk di antara pekerjaan yang diperkirakan akan mengalami penurunan jumlah tercepat oleh para pemberi kerja di tahun-tahun mendatang, baik karena AI maupun tren lainnya.
“Kehadiran desainer grafis dan sekretaris hukum yang berada di luar 10 peran pekerjaan yang paling cepat menurun, prediksi pertama yang tidak terlihat dalam edisi Future of Jobs Report sebelumnya, dapat menggambarkan peningkatan kapasitas GenAI untuk melakukan pekerjaan berbasis pengetahuan,” kata WEF dalam laporannya.
Terkini Lainnya
- Mayoritas Harga Pangan Dilaporkan Turun, Cabai Rawit Merah Rp 72.690 per Kg
- CBDK Resmi IPO, Saham Langsung ARA
- Simak Daftar Kurs Rupiah di 5 Bank Besar di Indonesia
- Peserta Lolos CPNS 2024 Wajib Isi Daftar Riwayat Hidup, Ini Caranya
- IHSG dan Rupiah Lesu di Pembukaan Awal Pekan
- Cek Harga Emas Antam 13 Januari 2025
- Harga Emas Terbaru Hari Ini 13 Januari 2025 di Pegadaian
- Patra Jasa Gelar Makan Bergizi Gratis untuk Siswa SD di Bogor
- Harga Bahan Pokok Senin 13 Januari 2025, Harga Daging Ayam Ras dan Kedelai Biji Kering (Impor) Naik
- Cara Lapor SPT Tahunan 2024, Ini Panduannya
- Harga Emas Melonjak Imbas Ketidakpastian Kebijakan Trump
- [POPULER MONEY] Manajemen PIK 2 Buka Suara soal Pagar Laut | Lowongan Kerja ODP BTN
- Lowongan Kerja ODP BTN 2025, Ini Kualifikasi dan Cara Daftarnya
- IHSG Bakal Terkoreksi? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini
- Wall Street Catat Koreksi Akhir Pekan Lalu
- Harga Emas Melonjak, Emiten Tambang Siapkan Strategi Agresif
- BTN dan Mandiri Capital Kerja Sama Investasi untuk Pertumbuhan Ekosistem Perumahan
- Indonesia Menuju Era Baru Bersama BRICS
- Indonesia Akan Impor 2 Juta Ekor Sapi hingga 2029
- Naik Kereta Cepat Whoosh Jakarta-Bandung/Sebaliknya Rp 175.000, Ini Caranya