Prospek Agribisnis dan Hilirisasi Karet Alam

KARET alam merupakan komoditas strategis dalam perekonomian Indonesia, berperan penting sebagai sumber devisa dan pendukung kesejahteraan petani.
Sebagai produsen karet alam terbesar kedua di dunia setelah Thailand, Indonesia memiliki potensi besar.
Namun, industri perkebunan ini menghadapi tantangan signifikan, termasuk fluktuasi harga global, rendahnya produktivitas, keterbatasan teknologi, dan minimnya hilirisasi produk.
Data terbaru menunjukkan bahwa pada 2023, produksi karet alam nasional hanya mencapai 2,24 juta ton, turun 17,34 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca juga: Teh Artisan: Dedikasi, Kreativitas, dan Keberlanjutan
Penurunan ini sejalan dengan melemahnya ekspor karet alam, di mana pada 2023 Indonesia hanya mengekspor 1,79 juta ton, jauh di bawah capaian 3,27 juta ton pada 2017.
Kondisi geopolitik dan regulasi internasional semakin menambah tekanan terhadap daya saing industri karet nasional.
Salah satu regulasi yang berdampak signifikan adalah European Union Deforestation-free Regulation (EUDR), yang akan mulai diterapkan pada Januari 2025 untuk perusahaan besar dan pertengahan tahun 2025 untuk produk petani rakyat.
Aturan ini mengharuskan produk karet yang diekspor ke Uni Eropa bebas dari deforestasi, yang dapat menimbulkan ancaman serius terhadap sektor karet alam Indonesia, terutama bagi petani kecil yang mungkin kesulitan memenuhi persyaratan ketat tersebut.
Untuk meningkatkan daya saing dan stabilitas sektor karet, diperlukan strategi pengembangan agribisnis yang komprehensif.
Langkah-langkah tersebut meliputi peremajaan perkebunan dengan menggunakan klon unggul yang tahan penyakit, penguatan Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB), serta peningkatan teknologi dan praktik pertanian yang berkelanjutan.
Selain itu, pengembangan industri hilir untuk meningkatkan nilai tambah produk karet menjadi krusial.
Baca juga: Tren 2025: Peluang dan Daya Saing Kopi Indonesia
Dengan demikian, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah dan lebih fokus pada produk olahan yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi, sehingga mampu bersaing di pasar global yang semakin kompetitif.
Inovasi dan daya saing
Berdasar Data Analisis Kinerja Perdagangan Karet Tahun 2023, Setjen Kementerian Pertanian (Kementan), penguatan kelembagaan petani melalui Unit Pengolahan dan Pemasaran Bahan Olah Karet (UPPB) telah menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kualitas produksi dan kesejahteraan petani karet.
Pada 2023, terdapat lebih dari 450 UPPB yang tersebar di sentra produksi utama seperti Sumatera Selatan, Jambi, dan Kalimantan Barat.
UPPB mampu mengelola hingga 15 persen produksi nasional bokar, memberikan keuntungan tambahan dengan harga bokar rata-rata 10-15 persen lebih tinggi dibandingkan penjualan langsung ke tengkulak.
Terkini Lainnya
- Simak Daftar Kurs Rupiah di 5 Bank Besar Indonesia
- Harga Kripto Merosot Imbas Trump Terapkan Tarif ke Kanada, Meksiko, dan China
- Serikat Pekerja Bakal Gelar Demo ke Kemenaker Tuntut THR untuk Ojol
- Harga Bahan Pokok 3 Februari 2025: Harga Beras Naik, Cabai Merah Turun
- IHSG Terkoreksi di Awal Pekan, Kurs Rupiah Tembus Rp 16.400-an
- Harga Emas Terbaru Hari Ini 3 Februari 2025 di Pegadaian
- Rincian Harga Emas Antam Hari Ini 3 Februari 2025, Turun Rp 3.000
- Manfaat Asuransi Kerugian untuk Ibu Rumah Tangga dan Pelaku Usaha Kecil
- IHSG Bakal Melemah? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini
- Cara Cek NIK KTP Penerima Bansos PKH Februari 2025 lewat HP
- 8 Sentimen yang Perlu Diperhatikan Pelaku Pasar Modal Pekan Ini
- Cara Mengajukan KUR BRI 2025 dan Syaratnya
- Pengamat: Kebijakan Baru Elpiji 3 Kg Tak Jamin Beban Subsidi Berkurang
- Balas Trump, Kanada Terapkan Tarif 25 Persen untuk Barang dari AS
- Cara Daftar OSS Pengecer Elpiji 3 Kg dan Syaratnya
- Harga BBM Pertamina, Shell, BP, dan Vivo yang Kompak Naik Februari 2025
- Dukung Operasional Pelabuhan Bagendang, Pelindo Relokasi "Quay Container Crane" dari Tanjung Priok
- 2 Cara Cek Pengumuman Kelulusan CPNS 2024
- Fintech AwanTunai Dapat Pendanaan Utang 60 Juta Dollar AS, Bakal Perluas Akses Pembiayaan UMKM
- KKP: Penyegelan Pagar Laut di Tangerang atas Instruksi Presiden
- OJK Rilis Aturan Baru soal Perluasan Kegiatan Usaha Perbankan