RI Masuk BRICS, Bahlil Buka Peluang Impor Minyak dari Rusia
JAKARTA, -Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan Indonesia membuka peluang untuk mengimpor minyak dari Rusia.
Hal ini seiring dengan status Indonesia sebagai anggota penuh organisasi kerja sama ekonomi BRICS.
Menurut Bahlil, Indonesia menganut asas politik bebas aktif yang memungkinkan kerja sama dengan berbagai negara selama tidak melanggar aturan.
"Ketika kita gabung dengan BRICS dan ada peluang dapat minyak dari Rusia, selama itu sesuai aturan dan tidak ada persoalan, kenapa tidak?" ujar Bahlil di Jakarta, Jumat (10/1/2025).
Baca juga: Jadi Ketua Satgas Hilirisasi, Bahlil Ungkap Tugas dari Prabowo
Bahlil menambahkan, Indonesia tidak hanya fokus pada kerja sama dengan negara-negara anggota BRICS, tetapi juga membuka peluang dengan organisasi lain seperti Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
"Semua peluang yang menguntungkan Indonesia, baik dari BRICS maupun OECD, itu tidak masalah," ucapnya.
Indonesia Resmi Jadi Anggota BRICS
Sebelumnya, Indonesia telah diakui sebagai anggota penuh BRICS.
Brasil, yang memimpin organisasi negara-negara berkembang ini, menyambut baik keanggotaan Indonesia pada Senin (6/1/2025).
"Pemerintah Brasil menyambut baik masuknya Indonesia ke dalam BRICS," demikian pernyataan resmi Brasil, dikutip dari AP.
Baca juga: Bahlil Pastikan Muhammadiyah Kelola Eks Tambang Adaro di Kalsel
Dengan populasi dan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, Indonesia dianggap memiliki visi yang sejalan dengan anggota BRICS lainnya, terutama dalam upaya mereformasi tata kelola global dan mempererat kerja sama Selatan-Selatan.
Kementerian Luar Negeri Brasil menyebut, pencalonan Indonesia telah mendapat dukungan sejak Agustus 2023.
Namun, Indonesia baru resmi bergabung setelah terbentuknya pemerintahan baru hasil Pemilu 2024.
Tentang BRICS
BRICS adalah kelompok negara berkembang dengan pertumbuhan ekonomi pesat. Organisasi ini berdiri pada 2006 dan diproyeksikan akan mendominasi ekonomi global pada 2050.
Awalnya, BRICS hanya terdiri dari Brasil, Rusia, India, dan China. Sebutan BRICS mulai digunakan pada 2010 ketika Afrika Selatan bergabung.
Kini, keanggotaan BRICS telah meluas hingga mencakup Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Mesir, Etiopia, Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), dan Indonesia.
Terkini Lainnya
- IHSG Anjlok ke Level 7.016, Saham ERAA dan PANI Jadi Penekan Utama
- Kemenkeu Mau Terapkan Cukai Minuman Berpemanis, Kemenperin: Kami Belum Terinfo...
- Polri Dukung Kementan Percepat Swasembada Jagung
- IPO Perusahaan Pelat Merah, BEI Bakal Bertemu dengan Kementerian BUMN
- Pertamina Tunggu Investigasi Polisi soal Ledakan Tabung Gas yang Hancurkan Rumah di Mojokerto
- Menko Zulkifli Sebut Bulog Mulai Beli Gabah Rp 6.500 pada 15 Januari
- Pasar Unilever di Indonesia Tergerus Boikot dan Persaingan dengan Produk Lokal
- Tarif Parkir Inap Terbaru Bandara Soekarno- Hatta dan Halim Perdanakusuma 2025
- Banyak Pabrik Tekstil Lokal Tutup, Impor dan Selundupan Dituding Jadi Biang Kerok
- LRT Jabodebek Komitmen Terapkan K3, Ini yang Dilakukan
- Cara Cek Saldo Rekening BRI via WhatsApp
- Direktur Bank OCBC NISP Joseph Chan Fook Onn Mengundurkan Diri
- VKTR Operasikan 20 Bus Listrik dengan TKDN 40 Persen untuk TransJakarta
- Adopsi Teknologi Blockchain UMKM
- Pertamina International Shipping Buka Peluang Bisnis Muatan "Green Cargo" Pada 2025
- Cukai Minuman Berpemanis, Bakal Dibebankan ke Pabrik dan Gerai Penjualan
- Bank QNB Rilis Produk Reksa Dana Dollar AS Baru
- Bantah Pakai Mobil RI 36, Budi Arie: Saya Gunakan Pelat RI 27.9
- Saham GOTO Ditutup Menguat, Dipicu Sentimen "Buyback"?
- Susunan Direksi XLSmart, Hasil Merger XL Axiata-Smartfren