pattonfanatic.com

Perkuat Data Perbankan, Telkom Perkenalkan Netmonk

Ilustrasi bank. Berdasarkan data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) per Oktober 2024, simpanan kelas atas ini naik 7,2 persen secara tahunan (year-on-year/YoY), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan simpanan kelas menengah bawah yang hanya tumbuh 5,9 persen YoY.
Lihat Foto

BANDUNG, - Industri perbankan memiliki kebutuhan server sangat kompleks dan kritikal, termasuk dalam hal keamanan data. Menjawab hal tersebut, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk memperkenalkan Netmonk.

"Dengan Netmonk Prime, salah satu produk unggulan Netmonk, perusahaan perbankan dapat memonitor jaringan, server, maupun Web/API dengan mudah," ujar EVP Digital Business Telkom, Komang Budi Aryasa dalam rilisnya, Minggu (12/1/2025).

Budi menjelaskan, Netmonk membantu perusahaan mengidentifikasi kapan waktu terbaik meningkatkan kapasitas, sehingga bisa proaktif menjaga kualitas dan mendeteksi dini berbagai kendala jaringan.

 

Baca juga: OJK Rilis Aturan Baru soal Perluasan Kegiatan Usaha Perbankan

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melakukan pensiun dini terhadap  karyawannya.DOKUMENTASI TELKOM PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melakukan pensiun dini terhadap karyawannya.

Perusahaan juga dapat melihat pola penggunaan jaringan secara detail, termasuk kapan peak hours dan jam-jam rendah penggunaan berlangsung.

Hal ini memungkinkan perusahaan mengatur pemeliharaan jaringan tanpa mengganggu operasional utama, dapat mencegah pemborosan, dan memastikan sumber daya jaringan digunakan secara efektif dan efisien.

“Kemudian laporan dari Netmonk Prime juga membantu menentukan kapan saat yang ideal menambah chapattis jaringan, di tengah meningkatnya pertumbuhan bisnis dan peningkatan kebutuhan kapasitas jaringan,” pungkasnya.

Selain untuk menjaga kinerja operasional, monitoring jaringan juga berfungsi dalam aspek keamanan. Sebab, dapat mendeteksi aktivitas mencurigakan, seperti percobaan serangan siber atau anomali dalam lalu lintas data.

Baca juga: Utang Masyarakat di Paylater Perbankan Tembus Rp 21,77 Triliun

Seperti yang diketahui, server jaringan yang dimiliki perbankan harus memiliki tingkat keamanan tinggi dalam menjaga transaksi juga keamanan data pelanggan terhadap peretasan atau kebocoran informasi.

Selain keamanan dan performa, server di sektor perbankan juga harus mendukung kebutuhan penyimpanan data berskala besar. Mulai dari data historis hingga data transaksi harian.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat