Tutup Layanan Marketplace, Bukalapak Bisa Makin Untung?

JAKARTA, - PT Bukalapak Tbk menghentikan penjualan produk fisik di marketplace mereka mulai Februari 2025.
Dalam pernyataannya, Bukalapak menyatakan keputusan ini mencerminkan upaya untuk mengoptimalkan fokus pada layanan digital dan produk virtual yang memiliki potensi pertumbuhan lebih besar, sekaligus mendukung keberlanjutan bisnis di masa depan.
Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji, menilai keputusan BUKA untuk fokus pada layanan digital merupakan langkah yang tepat.
Baca juga: Bukalapak Tutup Layanan Produk Fisik, Mendag Bilang Begini

Hal itu lantaran industri marketplace telah mengalami tantangan besar terutama karena daya beli kelas menengah yang tergerus sejak pandemi Covid-19.
“Menutup layanan produk fisik untuk fokus pada marketplace digital adalah strategi yang mendukung pertumbuhan. Itu langkah tepat, fokus digital. Apalagi industri marketplace memang telah mengalami tantangan besar, terutama karena daya beli kelas menengah yang tergerus sejak pandemi Covid-19 serta perang harga dan diskon yang mempengaruhi profitabilitas,” ujarnya dalam siaran persnya, Minggu (12/1/2025).
Nafan menilai langkah Bukalapak ini mampu meningkatkan pendapatan perusahaan (top-line growth). Untuk hasil bottom-line, kata Nafan, memang perlu kesabaran.
Namun, net loss perusahaan perlahan menurun, dan Bukalapak berada di jalur yang benar.
Baca juga: Bagaimana Rekomendasi Saham Bukalapak Usai Tutup Layanan Produk Fisik?
“Profitabilitas harus terus digenjot, terutama dengan menekan biaya operasional,” ujarnya.
Dengan menutup layanan produk fisik dan fokus ke layanan digital, Bukalapak diharapkan dapat lebih efektif menekan pengeluaran operasional (operating expenses) dan memperkuat kinerja keuangan jangka panjang.
Terkini Lainnya
- SBN ORI027 Masih Bisa Dipesan sampai 20 Februari 2025, Ini Cara Belinya
- Ironi Kemenkeu yang Konon Berintegritas
- Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Lagi, Simak Rincian Per 11 Februari 2025
- Coretax Tetap Diterapkan Meski Bermasalah, Paralel dengan Sistem Lama
- Gandeng Polri Awasi HPP Gabah, Mentan: Kami Kolaborasi, Supaya Tidak Ada Penyimpangan
- Bansos PKH 2025: Jadwal Pencairan, Besaran Bantuan, dan Cara Ceknya
- Duduk Perkara BYOND BSI yang Eror, "Upgrade" Sistem sampai Normal Kembali
- KKP Hari Ini Bongkar Pagar Laut Bekasi
- Cek Rekening, Dana Investasi SBR012T2 Sudah Cair
- IHSG Bakal Terkoreksi Lagi? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Selasa
- Wall Street Menguat Ditopang Saham Teknologi dan Industri Baja-Aluminium
- Sempat Punya Ratusan, Kini Gerai Teguk Tinggal 35 Outlet
- Investor Keluhkan Aktivitas Ormas, Begini Respons BKPM
- Mau Pasang Listrik Baru? Catat Biaya Penyambungan PLN 2025
- Menteri Rosan Bantu Carikan Investor untuk IKN Sampai ke Singapura
- Simak, Ciri-ciri Lowongan Kerja Palsu Menurut Kemenaker
- Bukalapak Tutup Layanan Produk Fisik, Mendag Bilang Begini
- 22 Persen Pekerjaan Saat Ini Akan Terdisrupsi oleh AI
- KAI Bakal Rilis Gapeka 2025, Waktu Perjalanan Kereta Makin Singkat
- Budi Arie Sebut Anggaran Makan Bergizi Gratis Akan Ditingkatkan