Pertamina International Shipping Buka Peluang Bisnis Muatan "Green Cargo" Pada 2025

JAKARTA, – Pertamina International Shipping (PIS) membuka peluang besar untuk diversifikasi bisnis muatan dengan konsep “green cargo” pada 2025. Langkah ini menjadi bagian dari strategi PIS untuk menghadapi dinamika pasar sekaligus memanfaatkan tren positif industri shipping global yang diproyeksiki semakin bertumbuh tahun ini.
Direktur Perencanaan Bisnis PIS, Eka Suhendra, menyatakan bahwa perusahaan optimistis menyambut proyeksi cerah industri shipping di 2025.
“PIS tentunya menangkap sinyal positif pasar dengan rutin melakukan inovasi. Pada semester pertama 2024, kami mencatat laba sebesar 280,9 juta dolar AS. Ini menjadi pemicu bagi kami menyusun strategi yang lebih cermat untuk menangkap peluang bisnis di tahun 2025,” ujar Eka, melalui keterangannya, Senin (13/1/2025).
Optimisme PIS juga didukung oleh laporan Fitch Ratings Global yang memperbaiki outlook industri shipping dari “memburuk” menjadi “stabil” pada akhir 2024.
Baca juga: INSA Ungkap Sederet Tantangan Indonesia Menuju Green Shipping
Selain itu, menurut Ketua Umum Indonesian National Shipowners Association (INSA), Carmelita Hartoto, proyeksi ini menjadi sinyal positif bagi pelaku industri untuk terus berinovasi.
“Inovasi yang tepat adalah langkah bagi industri menjemput momentum bisnis yang semakin cerah di 2025. Kami berharap outlook dari Fitch dapat mendorong industri pengiriman dan perkapalan berinovasi lebih cepat dalam menangkap peluang pasar,” tutur Carmelita.
Sejak 2022, pasar global menunjukkan peningkatan signifikan dengan lonjakan permintaan pembangunan kapal baru dan perdagangan lintas laut dunia (Global Seaborne Trade) yang diperkirakan mencapai 66,551 miliar tonne-miles pada akhir 2024. Dalam periode yang sama, tarif shipping meningkat sebesar 35 persen di atas rata-rata tarif 10 tahun terakhir.
“Sinyal positif ini diperkuat dengan kepastian dari hasil pemilu AS yang menunjukkan bahwa angkutan oil & gas masih menarik di tahun-tahun mendatang,” tambah Eka.
Baca juga: Pertamina International Shipping Angkut 161 Miliar Liter BBM dan Elpiji Sepanjang 2024
Muatan "green cargo"
Namun, di balik peluang, Eka menggarisbawahi sejumlah tantangan seperti dinamika geopolitik, tekanan regulasi internasional, dan volatilitas harga energi.
“PIS akan menyiasati tantangan ini dengan meningkatkan asuransi, mencari rute yang lebih aman, serta membuka peluang diversifikasi muatan green cargo untuk meredam gejolak harga energi,” ungkap Eka.
Dalam mendukung transisi energi, PIS telah mempersiapkan roadmap komprehensif. Langkah-langkah seperti modernisasi armada dengan teknologi dual-fuel, investasi pada perangkat penghemat energi, digitalisasi operasional, dan pembangunan green terminal menjadi fokus utama.
Dengan pendekatan ini, PIS berkomitmen untuk tidak hanya memenuhi standar emisi global tetapi juga memimpin pelayaran ramah lingkungan.
“Kami juga fokus memanfaatkan momentum stabilitas pasar dengan menetapkan tarif yang kompetitif, memperluas jangkauan rute internasional, dan mengadopsi teknologi ramah lingkungan. Ini sejalan dengan visi kami untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan kompetitif,” tambah Eka.
Dengan kesiapan tersebut, PIS optimistis dapat mencetak kinerja positif sekaligus menjadi pionir dalam transformasi industri shipping menuju keberlanjutan di 2025.
Baca juga: Pertamina International Shipping Siapkan Armada Angkut Karbon untuk CCS
Terkini Lainnya
- Link dan Cara Cek Daftar Nama Jemaah Haji 2025
- Pembiayaan Solusi Emas Hijrah Bank Muamalat Capai Rp 39,7 Miliar di 2024
- Prabowo Umumkan 8 Kebijakan Ekonomi untuk Dorong Pertumbuhan
- Masih Ada Kuota, Pelunasan Biaya Haji Khusus Diperpanjang sampai 21 Februari 2025
- Utang Luar Negeri Indonesia Desember 2024 Tembus Rp 6.881 Triliun
- MoU Kemendes dan Kemenekraf Dorong Ekonomi Kreatif Bergeliat di Desa
- Prabowo Umumkan Capaian Ekonomi dan Kebijakan Baru: Devisa Hasil Ekspor Wajib 100 Persen di Dalam Negeri
- Temui Driver Ojol yang Berdemo, Menaker Janji Aturan soal THR Segera Terbit
- Nexmedis Raih Pendanaan dari East Ventures dan Forge Ventures
- Percepat Transformasi Digital Industri Manufaktur, Smartfren Gandeng Siemens
- Spiral Inefisiensi dalam Perencanaan Fiskal
- Ungkap Tujuan Danantara, Prabowo: Mengelola dan Menghemat Kekayaan Negara
- Ekspor Januari 2025 Turun 8,56 Persen, Tumbuh 4,68 Persen secara Tahunan
- Mentan: Indonesia Produsen Sawit Terbesar, Harga Minyak Goreng Tak Seharusnya Naik
- Harga Tiket Lebih Murah, Ini Daftar KA Go Show Tarif Khusus dari Jogja 2025
- Saham DGWG Naik 15,65 Persen pada Hari Pertama Melantai di Bursa
- BRI Raup Rp 1,6 Triliun dari Transaksi AgenBRILink Sepanjang 2024
- Pelindo Layani 1,9 Juta Penumpang dan 130.000 Kendaraan Selama Libur Nataru
- Saham OBAT Melonjak di Hari Pertama IPO, Raup Rp 59,5 Miliar
- Bakal Berlaku Semester II, Kenapa Cukai Minuman Berpemanis Diterapkan?